"ingat !!! latihan ini hanya untuk mengetahui kekuatan rekan satu tim kalian saja, jangan gunakan semua kekuatan kalian!!" teriak Akio pada semua tim tingkat II dan III.
"Baikkk… siaappp jendral…"
Akio yang melihat jam di pergelangan tangan kirinya menunjukkan pukul 8:45 wib.. memastikan latihan yang masih tersisa 15 menit untuk sebuah penentuan sebagai perwakilan tim pada akhir sesi latihan.
"hoooaaaammm… padahal ini latihan yang terakhir, malah menjadi lebih berat saja,,, eeerrrggggghhhh apa aku boleh sedikit istirahat yah" ucap Akio yang meregangkan tubuhnya.
Akio melirik kanan dan kiri, melihat keadaan apakah ada celah untuk dirinya.
"yoshhh aman,, [Teleport].." Akio berpindah di warung jual Bakso bakar Tunas Baru, dan memesan beberapa bakso bakar dan mengambil minuman dingin di balik pendingin minuman.
"untung saja gak ada yang sadarr,, huufftt"
Setelah menunggu selama 5 menit, tibalah bakso bakar yang dipesan Akio selesai. Akio yang membayar, langsung ke wc umum yang ada di dalam warung lalu berteleport kembali.
"Setaannnn!!" teriak Akio yang terkejut melihat Baskoro yang ada didepannya sedang mengawasi Tingkat II dan III.
"ehehe… Ketua,, maaf perutku tak bisa diajak kompromi ketua.. apa Ketua mau?" ucap Akio polos
"kau ini benar-benar tak bisa diatur bocah heemmm… apa salahnya jika kau meminta izin dulu padaku, sudah pasti akan kuizinkan"
"baiklah… Ketua izin cari makan dan minuman!"
"Kleeetoookkkk!!!!" Baskoro menghantam kepala Akio dengan pukulannya.
"Dariiii tadiiiii begoooo bukan pas sudah terjadi!! Hosssshhh…hoshhh!!" teriak Baskoro yang merasa bodoh karena tingkah Akio
"adehhh… sakit ketua hehe.. iyaaa maaf, terakhir deh" ucap Akio pelan
"bagaimana perkembangannya Akio dengan tingkat II dan III?"
"hemmm… bagus,, berjalan baik sampai saat ini" ucap Akio sambil mengunyah makanannya
"hadeehhh…. Kau ini benar-benar"
Akio yang melihat jamnya masih tersisa 2 menit lagi sampai ujian selanjutnya dimulai..
"Ketua.. bagaimana balasan pesanku pada Gerrald?" Tanya Akio
"ohhh soal itu, aku belum menyampaikannya hehe"
"sialaaannnn… jadii bagaimana?"
"iyaa dia sudah dalam perjalanan kemari"
"liburanku…. Heeeehhhh.."
"sudahlah Akio, apa salahnya jika teman lama datang berkunjung kemari, lagipula yang berkunjung itu bukan sembarang orang.. dia itu Raja Cronites saat ini, setidaknya keluarkan rasa hormatmu sedikit padanya"
"hemmm iyadehh… maaf"
"apa kau beneran tidak mau Bakso bakar ini Baksoro?" Tanya Akio lagi
"heemmm!! Aku cicip satu hahaha" Baskoro yang mengambil dan langsung memakannya.
"enak juga yah hahaha" Baskoro tertawa
"Akiooo kau beli lagi 10 porsi yah, melihatmu makan jadi pengen makan juga aku hahaha"
"sialan kau pak tua… baiklahh biarkan kita menghabiskan yang ini dulu ketua hahaha"
"Ketua aku titip tim ku dulu, bilang saja waktunya habis saat aku menghilang, dan biarkan mereka istirahat selama 30 menit… okeehhh [teleport]" ucap Akio yang langsung menghilang
Tingkat Elite dan tingkat I yang terus berlatih secara kelompok juga, namun 1 tim terdiri dari 6 orang, terlihat masih semangat dalam mengatur strategi sesame rekin timnya. Ellia yang satu kelompok dengan Airi, Azka, dan tingkat I lainnya terlihat masih menstabilkan kekuatan combo mereka. Rusty yang rerata satu tim dengan semua tingkat Elite kecuali 1 orang yakni tingkat I, juga masih semangat dalam pengaturan strategi mereka.
Balqis yang juga telah pulih, begerak bergabung dengan Cronites tingak II dan III lainnya, belum juga Balqis sampai pada titik istirahat tingkat II dan III, ia sudah mendapatkan sorakan dan tepuk tangan yang meriah dari sesama tingkatannya. Hal tersebut langsung membuat Balqish tersipu malu, dan berjalan sambil menundukkan kepalanya.
Balqis yang sudah bergabung di sisi kanan, disusul juga Akio yang telah selesai membeli bakso bakar. Membuat sorakan baik untuk Balqis, berubah menjadi sorakan buruk pada Akio yang ketahuan oleh Cronites tingkat II dan III yang berpergian selama mereka mengenal kekuatan satu sama lain.
"hehehe habislah harga diriku…" ucap Akio yang menggosok rambut belakangnya dengan tangan kanannya.
"sialan kau Baksoro,,, sudah kubilang untuk mengistirahatkan mereka setelah aku pergi ternyata malah masih ada dilapangan.." gumam Akio
Akio yang melihat ketua Baskoro bejarak 10 langkah sebelahnya, memanyunkan bibirnya.
"uwaahhahaha enak sekali ini,,, terimaksih yah Akio, kau lanjutkan kembali pekerjaanmu bhahaha" ucap Baskoro yang mengambil Bakso bakarnya dan pergi meninggalkannya
"Sialaannn…. Ehh Balqis, apa kau sudah baikan sekarang?" Tanya Akio
"ehhh… aku baik saja Jendral, maaf kalo membuatmu jadi khawatir"
"hahaha ternyata kau lebih kuat dari dugaanku Balqis..baiklahh!!!! semuanyaaaa… waktu istirahat kalian akan berakhir selama 30 menit, selama kalian berisitrahat, tolong buat nama tim kalian dan kumpulkan padaku.. kita akan mulai menyeleksi dari tiap-tiap tim"
"sssiaaapppp…. Baiikkkk,,, okeeee Jendralll" ucap para Cronites tingkat II dan III.
Setelah semua nama tim terkumpul, Akio langsung mengundi pertarungan mereka hingga mendapatkan semua tim dengan masing-masing lawannya.
"baiklah aku sudah mendapatkan 36 tim berarti akan ada 18 pertarungan, aku dan Balqis tidak akan turut serta.. peraturannya sederhana, jatuhkan lawan kalian atau sampai ada tim yang mengaku kalah… baiklah kembalilah istirahat!"
Akio yang mulai melirik lapangan sisi kiri, untuk melihat Ellia yang sedang berlatih mengamatinya dari kejauhan saja, Akio yang tidak ingin membuat Ellia terganggu hanya memandangnya dari kejauhan.
"huuufftt… baiklah saatnya istirahat sebentar" ucap Akio yang bergegas ke bawah pohon.
Akio yang merebahkan tubuhnya di batang pohon, memikirkan akhir pertempuran penentu 8 juni.
"harapan umat manusia… HARUMA,, tidakkah julukan ini terlalu berat untuk kutanggung.. seandainya saja aku memiliki keabadian, aku harap bisa menjadi manusia terakhir yang hidup, dan menjadi seorang yang tersiksa dalam
kesendirian nantinya haha…"
Akio yang mulai mengantuk, tanpa sadar tertidur karena kelembutan angin yang menyelimuti tubuhnya.
"JENDRAALLLLLL!!!!..." teriak semua Cronites
"GLEGAAARRRRR!!!!" hujan meteor melanda di tempat semua Cronites berdiri..
"Ghaa.. ghaahaa… Matilah kalian semua manusiaa!!" ucap Bhagiah Pelahap Maut
"Arghhhh…. Yaaakkkkk…. Hentikaannnnnn!!!" teriak semua Cronites
Akio yang sudah bersimbar darah di perutnya dengan lubang yang cukup besar, membuat Akio kehabisan darah..
"hentikaaannnn…" ucap Akio tak berdaya.
"aku akan melindungimu Akio!!" ucap Ellia menghadang Bhagiah dan para Jendralnya yang mencoba menyerang Akio..
"Elll… Larilahhhhhh!!! Bruuaakkhh…" Akio yang muntah penuh darah dari mulutnya, tak sanggup bergerak lebih.
Ellia yang mencoba menghadapi Bhagiah, tak bertahan lama… jelas saja tubuh Ellia terbelah menjadi 2 bagian oleh tebasan pedang Jendral III Pires Bahemothh.
"Menyingkir kau manusia lemah!!!" teriak Bahemothh
Akio yang tak mampu menahan isak tangisnya, membanjiri wajahnya dengan penuh air mata..
"Ell…ELLL…. ELLIAAAAAAAAAAAA!!!!!!!" teriak Akio yang terbangun dari tidurnya sambil berteriak.
Sontak saja semua Cronites yang sedang berlatih langsung memandang Akio yang mengigau keras dibawah pohon. Semua Cronites mentertawakan Akio yang sedang mengigau itu.
"hiihiihiihi… dasar Akio pasti dia mimpi buruk" Ellia tertawa karena namanya diteriaki oleh Akio yang membuat semua orang tertawa melihatnya.
"Sialaann… ternyata cuma mimpi huuuufft" gumam Akio lemas.
Akio yang melihat disekelilingnya sedang mentertawakannya membuat Akio mati kutu tak bisa menghindari rasa malunya tersebut.
"hehehe… menyedihkan sekalii" gumam Akio
"Airi… kau pimpin latihan di tim dulu.. aku mau ketempat Akio sebentar yah heehe"
"hahaha baiklah Elli.. temanilah dulu kekasihmu itu" ucap Ellia yang menahan tawanya dibalik tangan kanannya.
"haha benar-benar…" Ellia melangkah ke tempat Akio terduduk menundukkan wajahnya yang malu karena hal tadi.