Chereads / Awal & Akhir - 8 Juni / Chapter 18 - Aku Kembali

Chapter 18 - Aku Kembali

Atap gedung asosiasi Malaysia

Akio yang tergeletak di atap asosiasi Malaysia merasakan getaran yang kuat dari dari hatinya, ia yang membaca diari Kaori tak bisa menghentikan tangisnya. Dengan segenap perasaan yang baru menyadari tentang perasaan Kaori, Akio hanya bisa menyesali tanpa mengetahui perasaannya sewaktu Kaori hidup. Akio yang selalu menganggapnya sebagai sahabatnya, juga sebagai senjata tangan kirinya terus-menerus tak menerima keadaan yang baru ia sadari. Akio yang terus saja membayangkan kenangannya saat bersama Kaori, hanya bisa mengingat senyumnya, perhatiannya, semangatnya...

"Maafkan aku Kaori tak bisa menyelamatkanmu saat itu..." gumam Akio sedih

"bodoh.. bodohh.. bodoohhhh!!!" Teriak Akio sekuat suaranya.

Udara pun menerpa disekitar Akio dengan bergelombang keras, langit yang tadinya penuh kecerahan perlahan menjadi gelap.

Tesh... teshh... suara rintik hujan menetes satu demi satu hingga hujan mengguyur seakan merasakan perasaan Akio.

Akio yang menangis meratapi kesedihannya, hanya tergeletak diam dan menutupi air matanya bersama hujan yang turun.

"apa kau akan terus seperti ini... Akio ?" ucap Kaoru yang baru tiba di atap

Akio hanya diam tak menjawabnya.

"hei Akio.. hidup itu seperti kopi, jika kamu tak bisa menikmatinya.. hanya rasa pahit yang kamu rasakan.. jadi berhentilah terus-menerus membebani hidupmu"

"aku rasa Kaori juga tak ingin kamu seperti sekarang ini, nikmatilah hidupmu seperti nafasmu yang selalu membawa banyak cerita hidupmu"

Kaouru yang duduk disebelah Akio tergeletak menemani kesedihannya dibawah derasnya hujan.

"Terlihat baik namun sebenarnya buruk... itulah dirimu. Kamu selalu saja memendamnya seorang diri, kalau kamu masih bisa hidup harusnya bersyukur atas kehidupanmu"

"kuberi satu hal lagi padamu Akio, hidup bukanlah tentang mendapatkan apa yang kamu inginkan, tetapi tentang menghargai apa yang kamu miliki.." ucap Kaoru yang sembari menggeletakkan tubuhnya disebelah Akio.

"nona Ka..Kaoruu.." Akio tak menduga yang dilakukan Kaoru

"nikmati saja hujan dari perasaanmu ini Akio.."

"Terima kasih... nona .."

"aku tak mengharapkan terima kasihmu Akio, aku hanya mengharapkan kau kembali ke dirimu"

Setelah cukup lama hujan yang terus mengguyur akhirnya perlahan mereda, Akio yang yang mulai bangkit dan diikuti oleh Kaoru.

"maafkan kelemahanku nona Kaoru" ucap Akio yang mulai berdiri menadahkan tangannya kepada Kaouru.

"bagaimana mengenai diskusi tadi nona ?"

"penyerangan akan dilaksanakan besok fajar, dan juga ketua Farouq meminta pada kita setelah berhasil menuntaskan pires di Kelantan nanti untuk melanjutkan penuntasan Pires yang sedang menggempur untuk wilayahnya di Thailand"

"sebenarnya aku tak ingin berlama-lama disini, aku hanya melatih 2 orang timku ke pertempuran langsung saja"

"Aku pernah ke Bangkok, mungkin kita bisa langsung berteleport ke Bangkok lalu membantu Cronites Thailand di Pattaya, apa kamu mau ikut membantuku menuntaskan Pires sekarang" Akio tersenyum dengan yakin.

Kaouru yang menganggukkan kepalanya dengan senang, karena Akio yang ia kenal sudah kembali.

"hahaha... selamat datang kembali Akio" Kaoru tertawa

Kaoru yang telah mengenal Akio sejak lama, mengarahkan kedua tanganya ke bahu Akio.

"Yoshaaaaa berangkat.....!!" Teriak Kaoru

[Teleport]

Bangkok, Thailand.

"wahh sepertinya tidak ada orang disini" ucap Kaoru

"mungkin semuanya telah mengungsi ke kota yang jauh dari Pattaya"

"baiklaahhh... apa yang harus kita lakukan sekaranggg...Raja!!!"

"Menuju Pattaya..."

Akio yang mulai berlari di ikuti Kaoru dibelakangnya dengan cepat berlari mengikutinya.

"Raja kenapa tidak menggunakan kemampuan terbangmu saja biar lebih cepat sampai..?"

"aku tidak ingin banyak membuang kekuatanku nona, terus saja berlari hahaha"

kecepatan mereka yang seperti laju kereta itu terus berlari.

"Akiooo... berthenti sebentar, aku lelah berlarian"

"haduuhh baru juga kita 30 menit berlari nona"

"memangnya berapa lama jarak Bangkok-Pattaya Raja?"

"mungkin sekitar 3 jam jika menggunakan kereta"

"haaaa??? jauhh sekalii!"

"hoehh, yasudah sini naiklah di punggungku. Aku akan menggendongmu sampai pertempuran"

Kaoru yang membayangkan ia digendong Akio dan berlarian dengan kecepatan seperti tadi mulai menutup dadanya dengan menyentuh kedua bahunya dengan tangan menyilang.

"ogahhhhh...."

"lama sekalii..."

Akio pun langsung menggendong Kaoru dengan tangannya.

"kiyaaaa..... aku tak mauuu" Teriak Kaoru

[Fly]

Mereka pun terbang ke langit dengan kecepatan yang luar biasa, jarak hanya ditempuh beberapa menit saja hingga mereka di Pattaya, membuat Kaoru mabuk angin yang menerpa dengan sangat kuat saat perjalanan mereka.

"hoooohh..... hoooohhh ampun dah aku"

"kita sudah sampai nona Kaoru"

Mata Kaoru pun membesar terkejut dengan pemandangan yang ia lihat sekarang, bangunan yang rata, tanah yang hancur akibat pertempuran, serta yang paling familiar darinya adalah kobaran api yang selalu ada saat bertempur dengan Pires.

[Detection]

Akio yang merasakan keberadan banyak Cronites Thailand yang telah melemah, dengan cepat menuju kesana bersama Kaoru yang mengikutinya.

"apa-apaan ini...?" Kaoru terkejut

"tidak mungkin... Mammon!!!"

Mammon adalah komandan VIII Pires, yang telah dimusnakan oleh tangan Kaoru sendiri 4 tahun lalu.

"bagaimana bisa dia bisa hidup kembali...."

"bukanlah hal yang aneh nona bagi Bhagiah (penguasa kegelapan) untuk menghidupkan kembali jiwa petingginya"

"aku yakin Bhagiah sedang melemah, jika ia mengidupkan semua jiwa para petingginya"

Mammon yang hanya duduk di singgasana yang dibuatnya tak turun langsung dalam pertempuran, semua pasukan Pires yang dipimpin oleh kapten divisi VIII saja yang sedang bertempur memimpin pasukan melawan Cronites Thailand.

"bajingannn kau mahluk menjijikan!"

"terimaaa ini.... rasakan ini..."

teriak suara Cronites yang sedang bertempur, pertempuran sengit dengan Cronites Thailand yang mendominasi pertempuran mulai kehabisan tenaganya, karena cukup kewalahan karena banyaknya pasukan Pires yang ada di hadapi.

"akan kumusnakan semua kaliaan brengsekk [Dragon Claw]" Teriak Kapten Klahan.

Kekuatan Klahan yang merupakan cakar langitnya, mulai merobek pasukan Pires dengan sangat cepat. Klahan yang terus maju ke bagian belakang pasukan Pires terus merobek dengan skill [Dragon Claw] nya.

"Majuuuuuu..." teriak semua pasukan Cronites Malaysia

Komandan VII pires yang mulai merasakan kekalahan dari pasukannya, turun dari singgasananya.

"Ha... Ha... Ha... kulahaaapp semua jiwa kaliann manusiaaaa!!" Teriak Mammon

sesaat Klahan hendak turun ke medan pertempuran, ia merasakan aura membunuh yang kuat dari kejauhan.

"he..he..hee sepertinya dia datang juga" ucap Klahan

"Akio.. bisakah kau serahkan ini padaku sekali lagi. Kau basmi saja pasukan Klahan"

"baiklah.. aku percayakan dia denganmu nona"

"baiklah... Terima kasih percaya padaku.. Raja"

Kaoru berlari maju ke arah Klahan dengan cepat, sedangkan Akio maju ke medan pertempuran membantu para Cronites Malaysia.