"hahaha jangan berpikir untuk jatuh cinta padaku loh nona.."
Buggg! Kaoru memukul kepala Akio dari atas punggung Akio
"heiii... jatuh kita nanti nona hahaha"
"berani sekali kamu mengatakan itu bocah!"
"ha.. ha.. kurasa aku akan kembali menikmati kehidupanku, apa kau tahu nona setiap aku dan Kaori bersama saat dulu, ia hanya selalu tersenyum padaku tanpa mengatakan apapun. Kurasa ia sangat dekat dengan ketua Baskoro, karena ia terlihat sangat akrab dengan Baskoro daripada aku"
"karena itulah... aku tak mengetahui perasaannya padaku kala itu" Akio tersenyum bahagia mengingat saat mereka masih bersama
"nona... apa kau masih ingat dengan Ellia.. pasukan khusus unit III Crow Nites?"
"hmmm.. oh yahh aku kenal dia, bukankah dia juga terlihat sangat dekat denganmu kala itu?"
"hahaha iya nona.. sekarang kami berdua sudah menjadi sepasang kekasih loohh.."
"wahahaha tak disangka sekali, tapi kalian terlihat sangat serasi lohh"
"Apa Ellia juga ikut bersamamu kesini Akio?"
"iya... ia juga ikut bersamaku kesini, mungkin sekarang ia sedang mengkhawatirkanku haha"
"hahaha kau langsung pulang saja setelah mengantarku Akio, kurasa Rin juga sangat menghawatirkanku karena meninggalkannya di ruang pertemuan untuk menemuimu yang bersedih sore tadi"
"matilah aku jika bertemu dengan Rin nanti hahaha.."
Akio dan Kaoru yang telah sampai di penginapan perlahan mendarat di depan pintu masuk penginapan, namun betapa terkejutnya mereka karena ada Rin yang menunggu mereka disana.
"Kemanaa sajaa kaliaannn berduaaaa....." Teriak Rin
"wahh kenapa dengan dirimu Kaoru-senpai... sialan kau Raja Akio, apa yang kau lakukan dengan senpai hah?"
"he..he... tanya saja dengan nona Kaoru langsung yah Rin, aku pamit pulang yah"
"tungguu duluu, jelaskan padaku Rajaaa..!!"
"hahaha sudahlah Rin, biarkan dia pulang"
"ahhh kalian tak tau bagaimana khawatirnya diriku, aku yang merasakan hawa keberadaan kalian menghilang membuatku khawatir tauuu. Apalagi kau raja, bagaimana mungkinn kau membiarkan Kaoru-senpai seperti ini. Dasarr mesum!"
Kaoru hanya tertawa melihat Rin yang sedang menceramahi Akio sesuai dugaan Akio sebelum sampai disini. Akio yang terlihat seperti orang yang tak tau harus berkata seperti apa, hanya tersenyum cemas menerima ceramah dari Rin.
"maaf.. maaff Rin, sumpah dah ini tak seperti yang kau pikirkan he he"
"emang apa yang kau tau dengan apa yang kupikirkan ha!"
"wahh bahaya ini.. Aku pamit nona.. Rin. Sampai jumpa besok, dah" Akio tersenyum dan berteleport ke tempat Ellia, Juke, Airi, dan Jihan yang dirasa akan menerima ceramah juga darinya.
"dasar!" ucap Rin kesal
Setibanya Akio di Villa penginapan, tentu saja ia tercengang karena tatapan Ellia, Juke, Airi, dan Jihan yang berada di halaman Villa.
"kemana saja kau Kin bodohh!!" ucap Ellia sedih dan langsung memeluk Akio
"aku mendapat kabar dari asosiasi Malaysia jika kau dan Kaoru menghilang dari pertemuan dan keberadaan kalian tidak terdeteksi disekitar kota"
"hahaha cuman ada masalah kecil saja Ell, aku baik-baik saja kok" ucap Akio dan membalas pelukan erat Ellia
"kau tak tahu betapa cemasnya aku mengkhawatirkanmu Kinn"
"iya maafkan aku Ell, kami hanya sedikit menyelesaikan masalah di Thailand"
"ngapain kalian berdua ke Thailand ha!!!" teriak Ellia yang melepaskan pelukannya dari Akio yang cemburu
"beraninya kau main belakang dariku hem!!!"
"ayolahh Ell, kami hanya membantu Cronites Thailand membasmi Pires disana bukan untuk hal yang aneh-aneh"
"iya tetap saja berduaan..dasar tukang selingkuh" Ellia ngambek
Akio yang perlahan mengusap rambut Ellia, mencoba menghilangkan pikiran aneh Ellia.
"aku hanya milikmu Ell, cuman kamu untuk selamanya" ucap Akio lembut penuh perasaannya
"coo cweeeett.... kerrrrr" ucap Juke dan Airi yang dari tadi melihat mereka yang seperti lupa jika ada mereka.
"hahaha sudahlah.. aku akan memberitahukan kalian hasil pertemuan tadi"
Juke dan Airi mendadak gugup, dan menelan ludah mereka dengan perlahan
"jadi, besok fajar kita akan mulai menyerang Pires di Kelantan, Kim perwakilan Korea menjadi pemimpin pasukan nanti.. jadi persiapkan diri kalian yah teman" Akio tersenyum pada Juke dan Airi
"oh iya satu lagi.. aku tak ikut bertempur, hanya mengawasi kalian jadi.. jangan mati yah hahaha" Akio tertawa sembari meninggalkan mereka untuk mandi
"tidakkkkkk...!! habislah kita Airi hiks hiks hiks" Juke merengek
"sudahlah, jadikan ini pengalaman kalian Juke..Airi, aku yakin Kintut pasti ada rencana untuk kalian dibalik semua ini"
"tapi kan Ell..huffft" Juke khawatir dengan pertempuran nanti
"aku akan menjaga kalian kok, tenang saja. Okeh" Ellia menyemangati Juke.
"yuppp... pergilah tidur lebih awal Airi, Juke. Persiapkan diri kalian semaksimal mungkin besok. Nona Jihan juga pergilah tidur lebih awal yah"
Juke, Airi, dan Jihan pun bubar dari halaman dan masuk ke kamar mereka. Ellia yang masih saja duduk di halaman menunggu Akio selesai mandi karena masih ada yang ingin dibicarakan dengannya mengenai kakak perempuan Kaori, karena Ellia dan Kaori adalah sahabat dekat saat dulu.
Dengan secangkir teh hangat, dan lagu yang Ellia putar dengan ponselnya menunggu Akio selesai mandi. Ellia yang sudah lama tak bertempur dengan Pires juga merasakan ketakutan yang tak ia perlihatkan pada Juke dan Airi, walaupun Ellia terbilang Cronites yang kuat namun ia masihlah manusia biasa yang juga bisa merasakan ketakutan.
"yohhh Ell, kenapa tak masuk kedalam..?" tanya Akio
"cepat sekali kamu mandi Kin hahah"
"hemm? Perasaan cukup lama aku deh mandi"
"iyakahh hahaha"
Akio pun ikut duduk disebelahnya menemani Ellia yang tengah bersantai di halaman.
"heii Ell, apa kau sedang memikirkan sesuatu..??"
"apa yang terjadi denganmu Akio setelah bertemu Kakak perempuan Kaori?" tanya Ellia langsung
"hahaha ternyata soal itu.. iya sebenarnya aku juga terkejut bertemu dengannya, hatiku mulai campur aduk dan jatuh ke jurang. Melihatnya selalu saja membuatku teringat dengan adiknya, aku terpuruk sementara saat itu Ell, apalagi saat Kaoru memberikanku diari milik Kaori"
Akio yang memberikan diari milik Kaori pada Ellia, membuat wajah Ellia tampak sedih.
"apalagi saat aku membacanya, tentu saja membuat hatiku hancur, pikiranku kacau, tapi Kaoru mulai menyemangatiku untuk kembali ke diriku yang dulu dan melepaskan beban yang kutanggung, aku mulai menikmati kembali hidupku.. apalagi aku masih ada orang peduli padaku, dan sangat mencintaiku.. aku tak bisa terus-menerus terpuruk, maafkan apa yang kuperbuat padamu dulu yah Ell.."
Ellia yang sambil membaca diari milik Kaori dan mendengar ucapan dari Akio, mulai merasakan kesedihan mendalam yang dirasakannya.
"mungkin aku bisa menerimanya mengapa kau terlihat hancur dan mengurung dirimu dengan beban yang kau tanggung Akio"
"jangan marah yah Ell..." ucap Akio yang terus membaca diari Kaori yang merupakan perasaannya pada Akio.
"emmmm... aku tidak marah kok, aku hanya mengkhawatirkanmu Akio. Aku harap kesedihan yang kau rasakan dimasa lalu akan membantumu bahagia di masa depan Kin.. Aku mencintaimu Kin.. sangat mencintaimu.."
Akio pun langsung merangkul Ellia dengan penuh kasih sayang.
"aku juga sangat mencintaimu Ell..."
Ellia pun menyandarkan kepalanya ke bahu kanan Akio dan memejamkan matanya menikmati rangkulan Akio, ditambah lagu lembut yang diputar Ellia sejak tadi menjadikan suasana menjadi romantis.