Chereads / Awal & Akhir - 8 Juni / Chapter 15 - Ikatan

Chapter 15 - Ikatan

Jihan yang merasakan ikatan yang kuat diantara mereka berempat pun, mengenal tempat yang sangat cocok dengan mereka. Jihan yang berbicara tentang arah tujuan mereka pada supir pun, akhirnya menentukan tempat tujuan mereka.

"nona Jihan jadi kemana tujuan kita pergi? Tanya Airi dengan penasaran.

"hahaha kalau itu tanya sama supirnya yah kita kemana" ucap Jihan bercanda

"hahahahaahahaha,,,," semua yang yang ada dimobil pun tertawa dengan puas mendengar jawaban itu.

Airi pun langsung melihat suasana dari kaca mobil tanpa kata.

"cieee ada yang ngambek nih,,,"ucap Akio sembari melirik Ellia dan Juke

"huffttt..." nafas Airi kuat

perjalanan yang memakan waktu hampir satu jam pun akhirnya sampai di tempat tujuan, setelah melihat tempat dimana mereka berhenti, betapa terkejutnya mereka berempat dengan pemandangan yang disuguhkan. Dengan suasana sunset dan pohon-pohon yang berdiri diatas air yang mengelilingi danau tersebut menjadi nilai tambah, sinar matahari memancar memberi sentuhan pada langit hingga berwana oranye kemerahan membuat pemandangan itu menjadi lebih terasa sangat romantis.

"indahnyaaa,," ucap Ellia dan Airi dengan mulut terngangah.

Juke yang langsung memeluk Airi dari belakang pun menikmati pemandangan tersebut dengan menaburkan benih kasih lewat pelukan mereka.

Akio yang melihat betapa romantisnya Juke yang tak memperdulikan sekitar, ia pun juga mendekati Ellia dan ingin memeluknya. Namun Ellia yang mengeluarkan bogem nya pada Akio, mengurungkan niatnya.

"gak asik ahhh, merusak suasana kamu Ell" ucap Akio kecewa

Ellia yang berbalik menghadap Akio pun langsung memegang kedua tangan Akio dengan penuh kasih.

"hei Kinn, , bisakah kamunmelakukan seperti pertama kita bertemu?" ucap Ellia dengan mata berlinang dan senyuman yang sangat bahagia.

"emm..." Akio tersenyum bahagia mendengar permintaan Ellia

dengan sekejap Akio dan Ellia pun melayang diatas langit, Ellia pun langsung memeluk Akio dengan erat.

Matahari yang hendak tenggelam pun membuat langit dan tanah yang disinari semakin lebih indah, membuat mereka semakin menikmatinya.

Jihan yang terkejut karena Akio dan Ellia yang tiba-tiba hilang pun menanyakannya dengan Juke dan Airi yang tak menyadarinya. Namun Juke yang juga tidak mengetahui kemana mereka menghilang hanya menggelengkan kepalanya.

Airi yang tersenyum dan mengarahkan tangannya menunjuk keatas, menjawab penasaran mereka.

Jihan yang melihat mereka berdua melayang di langit, merasa sangat kagum dengan perwakilan Indonesia.

"yaahhh, kupikir inilah harapan bagi Malaysia untuk bangkit" ucap Jihan terkagum dengan kekuatan Akio atau Ellia yang tidak Jihan ketahui yang bisa berpindah dalam sekejap dan melayang terbang.

Airi seorang Cronites bertipe air mulai menggerakan air didanau ke atas layaknya air mencur, lalu mengubah haluannya hingga berbentuk seperti tarian yang indah di hadapan Akio dan Ellia yang sedang beromansa penuh cinta.

Jihan yang hanya bisa iri dengan percintaan mereka hanya memandang mereka dengan senyuman sedih.

Perbatasan Kelantan, Malaysia

"Tetap pertahaaaannnkaann, jangan sampai mereka menguasai lebih dari ini..." Teriak Cronites Malaysia yang sedang menahan serangan para Pires.

"yeaahhhhhh.." suara teriakan bergemuruh di medan perang

pohon, rumah, gedung yang menjadi rata si atas tanah dalam peperangan, tumpukan mayat-mayat dari Cronites Malaysia yang bergeletakan telah menjadi bukti kekalahan dari Cronites Malaysia.

Lahapan api hitam Pires yang terus menerus melahap yang ada didepan mereka, menjadi bukti Pires yang telah mendominasi di medan pertempuran itu.

Suara jeritan satu persatu terdengar dari pasukan Cronites Malaysia yang jiwanya berhasil dilahap oleh Pires. Para Pires yang terus melahap jiwa-jiwa manusia sebagai sumber kekuatannya, menjadikan Pires berada di puncak kemenangan dalam menguasai daerah Kelatan.

kapten Cronites Malaysia Arshalan, yang terus memasmi satu persatu Pires dengan pedang birunya mulai kehabisan tenaganya.

"tak akannn kubiarkan kau menguasai negaraku sialaaannnnn..."

"semuanyaaa, jangan biarkaannn mereka berbuat lebih dari ini!!! Formasi 'V' dan mulai bersiap, biarkan aku menahan mereka untuk sementara" Teriak Arshalan

"Aliran pedang Suci..."

sayatan-sayatan berselimut cahaya biru pun bertebaran mengarah pada setiap Pires."

"takkan kubiarkan kalian menggangu sialannn.."

Formasi V yang telah diperintahkan Arshalan pun telah bersiap menunggu perintah dari Kaptennya.

Arshalan yang terus menyerang Pires dengan pola serangan yang dibuatnya, terus menerus memaksa dirinya hingga pada batas kekuatannya. Hingga sampai Pires terpojok pada satu titik yang telah di rencakannya.

"Sekarang!!!"

Kobaran Api, Cahaya, Air yang dikeluarkan dari beberapa Cronites pun membanjiri serangannya ke arah Pires, setelah semua serangan sihir itu membuat Pires tak berdaya. Semua Cronites bertipe petarung pun mulai maju perlahan mengepung P**ires dengan serangan mereka.

Suara sorak-sorak dari Cronites menjadi tanda keberhasilan mereka dalam menahan Pires yang ingin memperluas wilayahnya di Kelatan, tak satupun Pires yang berhasil melewati perbatasan yang dikirm oleh Drust Komandan IV Pires yang tersisa.

Arshalan yang kehilangan 21 pasukannya atas pertempuran, sangat menyesali kekuatannya yang belum cukup untuk melindungi semua rekannya.

Drust yang mengetahui kekalahan pasukan 3 dan 4 nya mengamuk dengan meyemburkan Api Hitam disekelilingnya dengan mulutnya. Drust yang tak terima dengan kekalahannya dalam memperluas wilayah, menyuruh dons tangan kanannya untuk bergerak memata-matai di sekitar perbatasan.

Arshalan yang merebut kemenangan itu tak puas dengan kematian rekannya, ia pun melaporkan kepada ketua Farouq untuk mengirim Sherly Healer tingkat I di perbatasan. Namun permintaan nya ditolak, karena bala bantuan besar akan membantunya segera.

Kamis, 7 Maret 2020

Sesuai dengan dugaan ketua Farouq, perwakilan dari Jepang pun mulai menginjakkan kakinya di Bandar Internasional Kuala Lumpur, mereka yang telah disambut oleh beberapa staff asosiasi Malaysia mulai menuju ke Hotel sesuasi dengan arahan yang diberikan.

"waahh lelahnyaa,, gila sekali Fukuo botak itu yang menyuruh kita seenaknya menyuruh kita" ucap Gadis dengan suara yang berat.

"lama-lama bisa mati di pesawat saja kita ini"

perwakilan Jepang yang seusai dari pertemuan di Inggris langsung menuju ke Malyasia itu terus menggerutu sepanjang perjalanan.

"kudengar Kim-kun dan Hyun Jin-chan turut hadir loh"

"Ahhhh,,, benarkahh?? kalau seperti itu aku menantikannya hahaha"

Mengingat perwakilan Jepang yang telah sampai di Malaysia, ketua Farouq kembali membuat pertemuan di gedung asosiasi. Pertemuan yang akan diadakan pukul 14:00 WPM telah disampaikan ke semua perwakilan.

Beep beepp,, suara notif ponsel Jihan berbunyi.

"waahh tuan Juke, tuan Akio, nona Ellia dan nona Airi, sepertimya akan kembali diadakan pertemuan antar perwakilan siang nanti"

"apa Kapten tim saja yang dipanggil nona Jihan" tanya Ellia

"iya nona, sama seperti pertemuan kemarin"

"he he he,, kintuttt sebaiknya kamu pergi sendirian saja yah.. kami masih menikmati disini loh" ucap Ellia mengejek

Akio, Ellia, Juke, dan Airi yang yang menginap di villa dekat tempat kemarin mereka menghabiskan sunset bersama, tak mau begitu saja meninggalkan momen dan suasana yang menyuguhkan kenangan indah mereka.

"nee nee,, Kin kamu kan bisa teleport tuh, jadi kamu bisa teleport lalu kembali kesini setelah pertemuan usai. Aku masih mau berlama disini sebelum pertempuran dimulai hmmm"

"ahhhh dasar,, lihat nantilah, aku mau mandi duluuu" Akio yang perlahan meninggalkan mereka ke kamar mandi.

"Good Job Ellia he he he..." Juke dan Airi yang mengacungkan jempol ke arahnya

"baiklah nona Jihan, kita akan menginap disini sehari lagi yah urusan pertemuan serahkan saja dengan Akio, nona Jihan tak perlu repot-repot mengurusnya hahaha... kita bersantai saja disini okeh" ucap Ellia dengan keyakinan

Jihan yang tertawa dengan perkataan Ellia menganggukkan kepalanya, karena bisa menikmati juga berlibur sehari dari pekerjaannya.

"yooooookkk selagi kita disini, bagaimana kita mencoba kolam renang nya...." Teriak Juke

"ngapain jauh kesini jika mandi di kamar mandi biasa haha.." Juke mengejek Akio yang sedang mandi.