Pip... Blarr..!!
"Buakhkk!!"
Andre langsung terpental ke dinding bangunan itu setelah bom itu meledak. Sedangkan Anak kecil itu berhasil menghindar dari ledakan bom itu.
"Uhh..."
Anak kecil itu langsung menghampiri Andre setelah ledakan itu terjadi.
"Hei! Kamu baik - baik saja?!"
"Ahh... aku... baik - baik saja."
Sambil memberdirikan dirinya andre mengatakan itu. Ketika ia melihat keadaan sekitar, bangunan yang barusan ia masuki telah terbakar dengan cepatnya.
'Ternyata karena bom sihir bangunan yang tadi itu terbakar dengan tiba - tiba.'
"Kita harus cepat keluar dari sini!"
Dengan cepat Andre dan anak kecil itu berlari mencari jalan untuk keluar dari bangunan itu.
Wushh!! Brak!!
Tiba - tiba ada kayu yang terbakar menghadangi jalan yang mau Andre lewati.
"Sial! Kita akan cari jalan yang lain!"
Api dalam bangunan itu semakin membara.
'Hei! kita harus lewat jalan yang mana?!'
Andre mencoba untuk menghubungi suara perempuan tadi.
(Menurut yang sudah saya analisis, kita bisa keluar lewat jalan yang ini.)
"!!"
Tiba - tiba muncul cahaya berwarna hijau dihadapan Andre.
(Cahaya itu akan menuntun anda ke jalan keluar bangunan ini)
'Woah... aku terselamatkan!'
Andre merasa lega ketika muncul tanda yang menuntunnya.
(Cahaya itu hanya dapat dilihat oleh anda seorang.)
'Aku tidak peduli itu!'
"Ikuti aku!"
Dengan cepat andre mengikuti cahaya berwarna hijau itu bersama anak kecil itu.
Api dalam bangunan itu semakin membara dengan cepatnya.
"Huahh...!"
Untung saja mereka berdua dapat keluar dengan selamat. Mereka langsung membungkukkan diri saat baru keluar dari bangunan itu.
"Aku selamat...! Hei... apa kamu masih hidup Edward?"
"Ahh... mana mungkin aku masih hidup... setelah tertimpa musibah seperti ini...!"
Sambil terengah - engah mereka berbicara.
"Hahh... kamu benar... tapi meskipun begitu, kita tidak bisa berlama disini. karena hampir setiap bangunan yang ada di kota ini terbakar."
"Mm."
(Pada akhirnya anda tidak perlu pelindung sihir untuk menghindari api yang ada di bangunan itu.)
"Hmh..."
Andre mengeluarkan senyumnya. Tidak lama kemudian Andre menegakkan badannya lagi lalu melihat ke atas.
'Hei, katamu tadi aku memiliki kekuatan sihir yang cukup tinggi kan?'
(Benar. Ada apa?)
'Aku ingin mencoba sesuatu... bisakah kamu perlihatkan petanya kepadaku?'
(Akhirnya anda percaya dengan sihir anda sendiri... baiklah.)
Gambaran peta kota itu muncul di hadapannya dalam bentuk hologram.
'Hmm...'
Andre bersedekap untuk mencari tempat yang pas untuk tujuannya.
'Baiklah aku sudah menemukannya.'
"Hei."
"... Hah?"
Anak kecil itu menoleh ke Andre sambil terengah - engah.
"..."
Andre yang melihatnya merasa jadi merasa ragu mengajaknya lanjut berjalan.
"Apa kamu masih sanggup berjalan?"
"... Sedikit..."
"..."
Andre jadi semakin ragu.
"Huh... tidak ada pilihan lain."
Andre menjongkokkan dirinya.
"Naiklah."
"Apa"
"Naiklah, akan kugendong kamu."
"... baiklah"
Dengan ragu - ragu anak itu menaiki punggung Andre. Setelah anak itu menaiki punggung Andre, Andre langsung memberdirikan dirinya. Dan berjalan ke tempat yang ingin ditujunya.
"Kemana kita akan pergi?"
"Lihat saja nanti."
"..."
...
Akhirnya mereka berdua sudah berada di tempat tujuan, yaitu lapangan yang sangat luas. Tapi hampir keseluruhan dari lapangan itu terbakar. Jadi Andre dan Edward berada di tengah - tengah api yang membara.