Chereads / Mimpi Yang Aneh / Chapter 9 - Bagian 9

Chapter 9 - Bagian 9

'Sekarang...!'

Ia langsung melompat ke arah batu besar itu saat dinding transparannya muncul dihadapannya.

"Haahh...hahh...hah..."

Setelah ia membuang nafasnya, sesuatu terlintas dalam pikirannya.

'Hei, apakah dia bisa meledakkan sesuatu atau semacamnya?'

(Berdasarkan yang saya analisis. Anak itu memiliki sihir pemungkas untuk kejutan, yaitu meledakkan angin yang sangat kencang sehingga siapapun yang di dekatnya akan terpental jauh. Bahkan bisa menembus dinding bangunan jika posisi orang yang terpental itu dekat dengan bangunan.)

'Woah... serem!'

Setelah Andre mendengar dari penjelasan suara itu, ia jadi sedikit ragu untuk melakukan sesuai dengan yang ada di dalam pikirannya.

'Tapi, aku memiliki kekuatan sihir yang dapat menghindari sihir itu kan?'

(Anda tidak memiliki kekuatan sihir yang dapat menghindari sihir anak itu.)

'Woah...! Yang benar saja! Tapi setidaknya aku memiliki sihir teleportasi atau semacamnya kan?!'

Andre mengeluarkan setetes keringatnya di sebelah mata kirinya.

(Ya, tapi itu terlalu menguras mana anda.)

'Mana?'

(Mana adalah energi yang dimiliki masing-masing orang untuk mengeluarkan sihir dalam dunia ini. Untuk memulikannya, anda bisa meminum potion mana atau beristiraha-)

"Aku sudah tahu itu."

Andre langsung memotong penjelasan suara itu dengan santainya. Suara itu langsung merasa tersinggung.

(Kalau begitu, kenapa anda bertanya?)

"Kapan gua nanya?"

(Barusan.)

"Tempatnya dimana?"

(Di balik batu besar yang berada di tengah - tengah lapangan.)

"Jam keberapa? Menit keberapa? Detik keberapa? Hari apa? Tanggal berapa? bulan apa? tahun berapa?"

(Pukul 5 sore, menit ke 12, detik ke 42, hari kamis, tanggal 20, bulan juni, tahun 2019.)

"Kampret...!! Kenapa kamu bisa tahu semuanya...!!??"

Dengan sangat cepat mereka berbicara sampai Andre tidak sadar kalau Edward sudah ada didepannya.

"Hei."

'Heg...!!'

Andre sangat terkejut akan hal itu. Ia menoleh ke kepala Edward dengan sangat perlahan - lahan. Sedangkan Edward sedang menatapnya dengan penuh kebencian.

"Ihihi..."

Andre langsung tertawa dengan penuh rasa ketakutan sampai ia mengeluarkan banyak keringatnya di wajahnya.

"...!!"

Setelah Edward mendengar tawa Andre yang sangat menjengkelkan itu, ia langsung menembak Andre di bagian perutnya dengan lasernya.

"Wuhh...!"

Untung saja Andre dapat menghindarinya dengan cara membuka kedua kakinya dan sedikit mundur dari duduknya dengan cepat.

"Hampir saja...!"

Serangan Edward hampir mengenai anunya Andre. Karena itu Andre langsung merasa sedikit lega pada saat itu.

"Apa kamu ingin kutembak anumu?"

"M- ma- ma- mana mungkin aku mau kampret!"

Dengan sangat cepat Andre mengatakan itu.

"Kalau begitu akan kulayani dengan baik!"

"Ei- ei- ei- eeiiii...!!"

Andre langsung kabur dari tempat itu sebelum Edward menembak dengan lasernya.

"... Apa yang harus aku lakukan...!!??"

Andre berteriak dengan sangat keras sambil berlarian menghindari tembakan laser.

(Anda harus mengorbankan sesuatu anda untuk mendekati anak itu, seperti pakaian anda.)

"Ini bukan waktunya untuk bercanda bego!!"

Andre berteriak dengan sangat keras sambil mendangak dan menutup matanya. Ia mulai lelah untuk berlarian.

(Percayalah, mungkin ini akan berhasil.)

"Ahh... terserahlah! Yang penting lakukanlah sesuatu... agar aku bisa mendekati anak itu dan menidurkannya!"

Sambil terengah - engah Andre mengatakannya.

(Kalau begitu, rencananya adalah anda harus mendekati anak itu sedekat mungkin, lalu buat perhatian anak itu teralihkan.)

'Hah...? Jadi karena itu kamu menyuruhku melepas bajuku?!'

Andre mulai merasa sangat kelelahan,

(Dan yang terakhir, rencana ini akan berhasil tergantung dengan apa yang anda lakukan setelah mengalihkan perhatian anak itu.)

'Kenapa rencana yang ke terakhir kamu suruh aku pikir sendiri!?'

Tapi sejak awal Andre memang sudah memiliki rencana untuk mendekatinya, tapi itu terlalu beresiko untuknya.

'... Ahhh!! Jadi tidak ada pilihan lain ya?!'

Karena tidak ada pilihan lain, jadi ia harus melakukannya.

Andre langsung berbalik arah dan berlari mendekati Edward sambil menghindari tembakannya. Lalu membuka bajunya sambil berlarian. Saat sudah benar - benar dekat dengan Edward, Andre langsung menunjukkan bajunya tepat di hadapan mata Edward.

"Hahh... hah... bagaimana...?! Bajuku terlihat bagus bukan...?!"

Andre mengatakannya Sambil terengah engah dan sedikit mengeluarkan senyumnya.

Tidak alam kemudian Edward merasa dihina dan langsung menghantam baju yang Andre pegang itu.

'Teleport.'

Tiba - tiba Andre menghilang setelah Edward menghantam baju itu. Edward langsung terkejut sampai melebarkan matanya dengan cepat. Saat Andre berteleportasi, ia berada di kejauhan dari Edward.

'Eh... sepertinya... aku terlalu jauh.'

Ia mengeluarkan setetes keringatnya di sebelah mata kirinya.

(Jika anda berteleportasi, makin jauh makin banyak mana yang akan terkuras.)

Mana adalah energi yang diperlukan untuk mengeluarkan sihir.

'... Yah, aku tidak sengaja soal itu. Ngomong - ngomong, sihir teleportasi dapat dilakukan tanpa merapalkannya kan?'

(Benar. Sihir teleportasi juga dapat dilakukan dengan hanya memikirkannya saja.)

Andre semakin yakin dan bersemangat untuk menyerang Edward habis - habisan.

'Baiklah..! Kalau begitu ini akan lebih mudah!'