"Sesuai kesepakatan, akan kulakukan itu.
Naga itu pun pergi menuju anak buahnya berada.
"... Huhh... akhirnya..."
Andre menghela nafas sedalam - dalamnya seolah - olah ia telah keluar dari situasi yang sangat menegangkan.
"Kamu..."
Edward terlalu terkejut dengan kekuatan Andre yang sama persis dengan
Andre sedikit terkejut dengan Edward pada saat itu. Ia pun menoleh ke arah Edward.
"Mm?"
Edward berjalan mundur sedikit demi sedikit.
"Siapa kamu sebenarnya...?"
"!!..."
Andre terkejut dan bingung dengan pertanyaan Edward yang tidak masuk akal itu bagi Andre.
"Bicara apa kamu? Ini aku, Andre. Andreo Ala-"
"Bukan itu maksudku!"
Edward langsung memotong perkataan Andre dengan nada yang tinggi.
"...?!"
Andre terkejut dan semakin bingung dengan yang dikatakan Edward.
"Kalau begitu, apa maksudmu?"
"... Setelah aku melihat kekuatanmu tadi, aku jadi teringat dengan klan musuh dari Kerajaan Naga Biru yang paling ditakuti."
'Eh?'
Setelah mendengar perkataan Edward. Andre langsung terkejut sampai ia berjalan mundur sedikit demi sedikit.
"Karena klan itu, Kerajaan Naga Biru hampir hancur sepenuhnya."
'Eh?'
"Apakah kamu..."
'Bu- bukan!'
Perasaan Andre langsung tercampur aduk dengan rasa ketakutan dan rasa keraguan setelah mendengar perkataan Edward.
"... Angota dari klan itu?!"
"...!!"
Edward menatap Andre dengan penuh rasa kebencian.
Karena Andre tidak tahu apa - apa tentang klan yang Edward sebut. Ia langsung terdiam, karena ia tidak tahu bahwa kekuatan yang ia gunakan tadi sama persis dengan kekuatan khas klan musuh dari Kerajaan Naga Biru.
"Jawab pertanyaanku!"
Tiba - tiba muncul asap - asap berwarna biru yang mengelilingi Edward.
'...!! Apa itu?!'
(Itu adalah sebuah sihir yang dapat melipat gandakan kekuatan sihirnya. Bahkan bisa berlipat - lipat lebih kuat dari kekuatan sebelumnya.)
'Hah? Kalau begitu apa yang harus kulakukan?'
(Karena jika anak itu menggunakan sihir itu sepenuhnya bisa membuatnya tidak terkendali. Anda harus membuatnya tertidur sekarang juga.)
Setelah Andre mendengar penjelasan dari suara itu, ia menatap ke arah mata Edward seolah - olah ia mulai serius dengan hal itu.
'... Bagaimana caranya?'
(Anda harus menyentuh bagian pundaknya dan katakan tidurlah. Dengan begitu, anak itu akan langsung tertidur pulas selama 5 menit.)
Andre menyipitkan matanya sambil melirik ke pundak Edward.
'Pundaknya ya...'
Ia mengeluarkan senyumnya.
'Baiklah! Akan kulaku-'
Chsss...
Tiba - tiba Edward menembakkan laser berwarna biru dari telapak tangannya.
Andre sangat terkejut sampai matanya melebar dengan cepat.
'Itu... bohongkan? Edward menyerangku?'
"Jawablah pertanyaanku...!!"
Edward langsung menembak Andre berulang - ulang kali dengan cepat.
"Ho- hoi!"
Andre langsung menghindari tembakan itu dengan cepatnya.
'Sial! Aku tidak bisa begini terus menerus...! Aku harus melakukan sesuatu!'
Saat Andre sedang memikirkan sesuatu untuk kabur dari serangan Edward. Ia melihat sebuah batu besar di dekatnya.
'Tapi, bagaimana caranya agar aku bisa pergi ke batu besar itu!?'
(Coba anda pikirkan sesuatu yang dapat mencegah laser itu mengenai anda.)
'Sesuatu...'
Dengan mati - matian ia memikirkan hal tersebut. Sampai pada akhirnya ia menemukan sesuatu untuk melindunginya.
'Dinding, dinding, dinding, dinding...!'
Setelah Andre memikirkan dinding dihadapannya. Akhirnya muncul sebuah dinding transparan berwarna putih.
'Sekarang...!'