Hari ini Derby dan Revia mulai masuk kerja.
Jadwal mereka kembali padat, Ada banyak meeting yang akan mereka lakukan.
Revia menyiapkan pakaian kerja Derby, membantu suaminya memasangkan dasi serta jas.
Memastikan penampilan Derby sudah oke.
"Gue udah siapin bekal juga sebotol jus mangga dalam laci mobil jadi pas lo laper, makan ya." Penuh perhatian perempuan cantik ini merapihkan dasi dan jas yang dikenakan.
Derby tersenyum, "Oke."
Dia kemudian mengecek penampilan pada kaca rias sang istri.
Mencium kening Revia, berpamitan.
"Nggak sarapan dulu?"
Pria itu menggelengkan kepala, "Takut telat, ada meeting sama beberapa klien soalnya."
Revia tersenyum, "Yaudah hati-hati."
Derby mengambil kunci mobil dan pergi.
Revia memutuskan untuk sarapan dulu..
Hari ini jadwal meeting hanya ada dua, sisanya dia harus bekerja dikantor.
Setelah makan, Revia langsung jalan ke kantor.
#Kantor..
"Cieh baru pulang dari bulan madu." Goda Lala.
Revia cuek..
Masih sibuk melihat jadwal meeting..
Duduk diujung meja kerjanya.
"La, Gue ambil nih kasus." seru Revia yakin.
Mengibaskan map ditangannya.
Lala mengambil map itu, membacanya.
"Kasus perkebunan Anyar baru, Asal lo tahu ya nih kasus punya dua orang yang sama-sama minta bantuan instansi kita buat nyelesein masalah ini . Yang ditangan lo ini milik Pak Hedi pemilik perkebunan yang mensomasi Pak Salim karena mencoba mengambil ahli perkebunan keluarganya. Dan Pak Hedi berani bayar 1 Milyar."
"And you know what? Pak Salim ternyata merupakan CEO Mega Golden Company. Minta bantuan kita juga buat ngurus masalah ini.. Wow kan, Dia bahkan berani bayar 2.5 M kalo berhasil memenangkan dia dalam kasus ini." Lala meminum es jeruknya.
Mengembalikan map pada sahabatnya itu.
Revia jadi merasa iba dengan Pak Hedi dan ingin mengambil kasus ini.
"Terus udah ada yang ngambil kasus ini?" Tanya Revia kepo.
Lala menganguk, "Suami lo, Dia lebih milih Pak Salim."
Jujur saja Revia tak aneh jika Derby antusias mengambil kasus Salim, Karena pria itu hanya menangani kasus yang berani bayar tertinggi.
Berbanding terbalik dengan Revia yang mengambil kasus2 menarik menurutnya dan mengenai pembayaran Revia tak mematok harga mencekek.
Pokoknya sesuai kemampuan penyewanya.
Revia pernah menangani kasus penculikan juga pemerkosaan bocah desa dibawah umur, Yang dilakukan pengusaha kaya paruh baya dan berhasil memenangkan kasus tersebut.
Meminta ganti rugi 1 miliar karena sudah menghancurkan kehidupan bocah desa yang baru berumur 12 tahun dan tak bisa berbicara.
Merapas paksa mahkota bocah polos itu dan selama 2 bulan diculik juga dijadikan pemuas nafsu bejat pengusaha kaya tua bangka itu.
Imbalannya Revia cukup dengan ucapan terimakasih.
Dia juga memberikan nasehat pada korban dan keluarganya agar melupakan hal buruk yang terjadi.
Memulai hidup baru mereka dengan uang 1 miliar milik mereka.
Makanya dari segi uang Derby jauh lebih banyak dibandingkan dia.
"Gue si nggak aneh kalo dia bela Pak Salim, yaudah gue ambil kasus Pak Hedi. Jujur gue tertarik sama kasus dia dan gue yakin bakal menang."
"Jadi lo mau lawan suami tercinta nih? Yakin banget lo bakal menang, kan udah rahasia umum Derby masih pengacara terhebat di tempat kita. Belum ada yang bisa ngalahin kecuali lo Hehehe.. Makanya lo berdua saingan barat dalam urusan kerja"
Revia tertawa mendengar ocehan sahabatnya itu..
Tapi itu memang fakta.
"Yakinlah, Kerja ya kerja jangan gara-gara kami nikah terus berhenti bersaing dan berkompetesi." Dengan santai Revia menyatakan pendapat.
Meminum susu ibu hamil..
Memakan buah-buahan yang sudah dipotong dengan lahap.
"Wah bakal seru nih, Dua pengacara hebat berstatus pasutri akan bersaing." Lala menggerakan kedua tangan layaknya seorang chilidren sambil bersorak gembira.
Revia menggelengkan kepala, tertawa melihat tingkah konyol Lala.
-
-
-
# Mega Golden Company
Derby menanda tangani kontrak kerjasama dengan Salim, keduanya langsung akrab padahal baru kali pertama bertemu.
Salim mengangumi sosok pengacara muda itu, Selain keren secara wajah juga penampilan.
Derby memiliki karekter santai dan asyik diajak ngobrol.
"Senang bekerja sama dengan pengacara sehebat kamu Derby." puji Salim setelah selesai teken kontrak kerjasama.
Meminum kopi....
Derby sendiri lebih memilih minum jus mangga buatan istrinya dalam botol plastik yang dibawanya.
"Saya juga senang bisa terpilih menjadi pengacara anda, Pak Salim."
"Bagaiman kita makan siang bersama?" Ajak Salim bersemangat.
Derby menolak secara sopan, "Maaf Pak, saya nggak bisa karena ada urusan lain jadi harus ditangani jadi saya harus pergi sekarang."
Iya jadwal meeting pria itu adalah dengan Maxie Waliem, artis populer yang tengah terlibat dalam video asusila dengan sang mantan pacar.
Dan paling membuat Derby merasa harus mengutamakan kasus Maxie. Karena artis itu sudah berbaik hati memberikan hadiah pernikahan berupa membooking hotel mewah selama dia dan Revia berbulan madu di Bali.
"Oke kalau begitu, See you next week ya." Salim mengerti kondisi Derby yang memang padat.
"Derby mengangukkan kepala, "Ya, Pak. Saya pamit."
Setelah berjabat tangan Derby pamit...
Setelah masuk ke dalam mobil, Derby langsung membuka kotak bekal buatan Revia.
Memakannya dengan lahap.
Rasanya enak, Buat pria itu masakan Revia terlezat setelah nyokap-nya tercinta.
Kembali meminum jus mangga.
Derby mengambil IPhone 11 pro dari balik kantong jas.
Melakukan Vcall pada sang istri.
Tak butuh waktu lama Revia mengangkat, Revia tampak tengah makan di meja kerjanya.
Menguncir rambut panjangnya, sehingga membuat perempuan itu tampak semakin cantik.
Sebenarnya Derby paling suka saat istrinya itu menguncir atau menggulung rambut.
"Lagi makan apa?" Kata Derby santai, menyandarkan diri pada jok mobil.
"Mie ayam bakso, Lo harus nyobain pasti suka. Mie sama taburan ayamnya banyak lho harganya cuma 30 ribu dan rasanya enak banget." Revia bersemangat mempromosikan mie ayam yang di santapnya.
Derby tersenyum...
Dengan hanya melihat wajah cantik istrinya ternyata membuatnya kembali bersemangat.
"Gua bakal balik telat malam ini jangan lupa makan dan minum susu hamil. Ingat jangan terlalu kerja keras ntar stres, ibu hamil dilarang stres soalnya."penuh perhatian Derby memperingati istrinya itu.
Karena bohong jika Derby tak memikirkan kondisi Revia saat jauh darinya.
Dia gak mau terjadi hal buruk pada perempuan dicintanya itu.
Apalagi ini anak pertama mereka.
Wajar jika pria itu ekstrak protektif.
"Gue kangen banget, Pengen meluk." sambung Derby jujur.
Revia tersipu malu, "Makanya kesibukannya dikurangi biar lo bisa punya waktu Lebih banyak sama gue, lagian udah tahu kita pengganti baru ngapain si pake acara ngambil banyak kasus."
Wajah Revia berubah cemberut..
Derby tersenyum..
"Weekend kan kita bisa berduan, Istriku tersayang."
Mendengar kalimat *Istriku tersayang* Revia jadi merona tanpa sadar.
Derby selalu saja membuat Revia tersentuh.
"Tumben, pake kata Ku biasanya juga Gue.. Lo."
"Kan ini lagi nggak biasa." Dengan enteng Derby membalas perkataan istrinya.
"Nanti malam, jangan tidur sebelum gue balik."
Revia menggerutkan dahi, " Mang kenapa?Rencananya lo mau balik jam berapa?"
"Belum tahu jam berapa, pokoknya jangan tidur sebelum gue balik." kali ini Derby bersikap manja.
Giliran pria ganteng itu yang cemberut.
"Iya, Insya Allah makanya jangan balik malam-malam." Kata Revia kembali memakan mie ayam.
"Love you,Vi" Seru Derby tanpa terduga, memonyongkan bibir seolah sedang mencium.
Melihat tingkah manja yang tak biasa dari pria itu dian-diam Revia SS momentum ini.
Giliran Revia memonyongkan bibir, Dan tanpa perempuan itu tahu Derby juga mengambil SS momentum perempuan cantik itu diam-diam juga.
Perempuan itu masih terlihat cantik meski memonyongkan bibir.
"Gue udah habisin bekal dari lo, rasanya enak. Besok buatin lagi." Derby memberikan bukti dengan menunjukkan kotak bekal yang sudah bersih tak tersisa.
"Iya, Tiap hari bakal gue buatin." melihat bekal buatannya habis perempuan itu merasa senang.
Dan merekapun mengobrol selama jam makan siang, sesekali tawa dan senyuman menghiasi bibir mereka.
Iya harus mereka akui bahwa mereka sudah saling jatuh cinta dan membutuhkan satu sama lain.
Tbc