Chereads / Cat & Dog Got Married / Chapter 24 - Uji Nyali

Chapter 24 - Uji Nyali

#Ruang Kerja Derby

Salim merasa kemenangan berada dipihaknya saat Derby mengatakan bahwa dalam surat perjanjian tidak ada tanda tangan saksi mata, artinya perjanjian itu bisa tidak kuat hukumnya.

Senyuman kebagian tercipta pada bibirnya.

"Saya yakin kemungkinan besar kita bisa memenangkan kasus ini,Pak. Tapi kita tetap harus waspada karena lawan kita pasti juga memiliki strategi jitu untuk masalah ini" Sahut Derby.

Senyuman Salim mendadak menghilang.

Benar apa yang dikatakan pengacaranya, pria itu jadi tak tenang.

"Pokoknya saya percaya kamu pasti ada cara melawan mereka, karena saya tahu reputasi kamu luar biasa bagus."

Sebenarnya ini juga persoalan Derby tahu bahwa persoalan ini bukan perkara sulit untuk diatasi oleh sang istri.

"Saya dapat kabar pengacara lawan kita itu istri kamu, benar?"

Derby menggangguk. "Benar pak."

"Saya yakin kamu itu pengacara profesional, kamu ngerti maksudnya kan?"

Tentu saja Derby sangat memahami makna ucapan sang klien barusan, Derby tersenyum lalu mengangguk.

Mengangkat gelas air mineralnya ke atas kemudian meminumnya dan Salim kembali tersenyum.

-

-

-

Hedi mengantar Revia ke kantor.

"Terimakasi ya." Sahut Revia sebelum keluar dari mobil sport mewah sang klien.

Pria tampan itu tersenyum. "See you later."

Perempuan canti ini membalas senyuman sang klien.

"See you, hati-hati."

Dan Revia pun keluar dari mobil, melangkah masuk ke dalam kantor.

Tanpa dia sadari Hedi masih menatapnya hingga perempuan itu menghilang.

Sesampainya di ruang kerjanya Revia terkejut karena Lala sudah ada di dalam.

"Udah berapa lama lo disini?" Ujar Revia lalu menutup pintu.

Duduk dikursi kerjanya, membuka laptop melanjutka mengetik kerjaan yang sempa tertunda.

Lala duduk dipinggiran meja kerja sahabatnya, mengelus dagu Revia lalu tersenyum.

"Sekitae 5 menitanlah,Btw..Gimana perkembangan kasus Anyar baru bersama klien supeeeer hot lo hehe."

Masih dengan sikap cuek Revia menoleh ke arah sahabatnya.

"Kepo." Balas Revia singkat lalu melanjutkan mengetik.

Lala jadi kesel sendiri, cemberut. "Sok misterius banget si mrs.Derby."

"Biarin, sesekali jadi misterius boleh kan."Tawa kecil tercipta pada bibir sensual Revia.

Dan Derby paling suka bibir istrinya, karena menurutnya bibir Revia seksi hingga pria itu ingin terus menciumnya.

"Terserah lo aja deh, Btw hari ini gue bakal teraktir lo, Derby dan my calon suami makan karena gue berhasil memenangkan kasus pencemaran nama baik seorang penyanyi terkenl di indonesia yuhuuu."

Revia memberikan ucapan selamat lalu memeluk Lala.

"Mau teraktir di mana nih?" Tanya Revia bersemangat.

"Up to you guys, gue si ngikut aja." Jawab Lala santai.

"Asik, btw gue salut sama lo meskipun gaya lo picicilan tapi sebagai seorang pengacara lo tuh hebat." Puji Revia, mencubit kedua pipi sahabatnya.

Lala tersenyum bangga. "Gue gitu lho."

Lala merupakan pengacara terhebat di instansi, bahkan posisinya menduduki peringkat ke 3 setelah posisi pertama ditempati oleh Derby ,kedua Revia, dan keempat calon suaminya Oby.

Sebenarnya Oby kemampuannya tidak kalah hebat dengan Lala tapi pria itu tak serakus calon istrinya dalam mengambil kasus.

Oby mirip Revia hanya mengambil kasus-kasus menurutnya menarik dan Lala mirip Derby begitu ambisius dalam meraih prestasi kerja.

"Lo tuh sama Derby mirip, ambisi dalam karir dan gue mirip Oby yaitu serius tapi santai"

"Benar juga ya , Gue baru nyadar. Tapi justru di situ uniknya coba seandainya gue sama Derby pacaran atau menikah malah yang ada kita berdua lebih banyak waktu bekerja dan pernikahan kami bakal banyak debat karena sama-sama keras tapi syukurnya lo sama Derby dan gue sama bebeb Oby. Gue sama Derby butuh pendamping yang nggak emosional dan santai karekternya biar hubungan awet dan harmoniscm contohnya kayak lo dan Oby."

Revia setuju dengan apa yang dikatakan oleh Lala, seandainya dia dan Oby berpacaran atau menikah yang ada rumah tangga mereka bakal membosankan karena keduanya memiliki sifaf terlalu cuek.

Pintu ruang kerja Revia terbuka, muncul Derby dan Oby.

Derby mengucapkan selamat pada rekan kerjanya itu.

Begitu pun Oby.

"Selamat ya sayang kamu berhasil memenangkan kasus si penyanyi." Kata Oby terlihat ikut senang.

Lala memeluk Oby dengan sikap manja, mencium bibir calon suaminya itu.

"Balik kerja aku bakal teraktir kalian makan, kalian mau makan apa tinggal sebut."

Derby terlihat senang. "Nah gitu dong, mau teraktir apa?yang mahal ya."

Lala menjentikan jari. "Up to you, Beres."

Sebagai calon suami Oby semakin merasa bangga dengan Lala, pria itu mengelus perut pacarnya.

Berbisik ditelinga lala. "Aku si maunya nengoki baby kita, sayang."

Mendengar hal ini Lala tersipu malu, memukul dada bidang oby.

"Dasar nakal."

Dengan gaya malu-malu tapi mau perempuan cantik itu menganguk setuju.

Revia dan Derby jelas tahu apa yang dibisikan oleh Oby jika balasan dari Lala seperti tadi.

"Kalo gitu kita makan di hotel aja jadi pas dinner kelar lo berdua bisa sekalian booking room." Dengan santai Deeby meledek kedua sepasang kekasih itu.

"Kamu apa-apaan si ngomong gitu?" Kata Revia terlihat Bt.

Derby melempar pandangan nakal. "Aku ada ide ,Gimana kita booking kamar juga?sesekali kita main diluar rumah dong."

Sekarang tanpa malu Derby malah mengusulka ide macam itu.

Perempuan cantik itu menjewer telinga sang suami.

"Jangan ngaco, nggak baik buang-buang uang buat lapiasin hasrat doang."

Protes Revia, dia terlihat tidak suka dengan usulan suaminya itu.

"Sesekali buang duit buat senang-senang nggak masalah dong sayang. Please kita booking room ya?" Cicit Derby disertai raut memelas.

Lala dan Oby malah ikut merayu.

"Mangnya lo nggak mau nyobain bercinta diatas balkon tengah malam?rasanya rrrrrr banget lho hehe."

Perempuan itu memakai gaya bicara anak tiktok zaman now.

Oby bertempuk tangan lalu tertawa.

"Sesekali bercinta sekaligus uji andrenalin dong, Salah satu tempat favorit Gue sama Lala di balkon sumpah enak banget tengah malem bercinta diatas balkon. Apalagi sambil melihat lalu lintas dibawah hotel."

Penuh semangat Lala dan Oby membujuk Revia agar mau mencoba.

Revua terlihat mempertimbangkan perkataan kedua orang tersebut kemudian Revia setuju.

Derby tersenyum bahagia, merangakul pinggang sang istri.

Berbisik. "Jadi kamu setuju mau nyobain?"

Dan perempuan cantik itu untuk kedua kali menganggukkan kepala.

Mencium bibir istrinya.

Senyuman kebahagiaan merekah pada bibir pria tampan juga hot tersebut.

"Kita harus beli obat anti masuk angin dulu berarti." Kata Derby sengaja menggoda istrinya.

Reaksi Revia terlihat sedikit grogi jujur membayangkan mereka berdua bercinta tengah malam diatas balko membuatnya merasa gugup karena takut ada tetangga disebelah kamar mereka mengintip.

Derby mengerti kekhawatiran istrinya meski tak ngomong.

Kembali berbisik. "Ntar aku booking kamar yang kanan-kiri kita kosong jadi kamu nggak perlu cemas bakal ada tetangga sebelah mergokin."

Dan seketika Revia tersipu malu sambil memukul dada bidang.

Derby pun mengecup kening Revia.

Tbc

Ps :khusus kali ini aku uploaded langsung 2 bab jangan lupa komentar,batu kuasa(ps) dan share biar aku semangat buat up bab selanjutnya.