Aku sudah siap meninggalkan apartment.
"Biar Ku bantu Nona Reveline…" Sahut Aldo. Salah satu petugas di sini.
"Tidak trimaksih aku bisa membawanya…" jawabku.
"Tak apa, Anda sering membantu kami" jawab Ronald.
Akupun memberikan koperku pada Aldo. Dia membawanya lebih dahulu
sebelum meninggalkan tempat ini selamanya, diam-diam aku berdoa.
Tuhan, aku sudah sering melihat orang menghancurkan hidupku. Tapi ini yang terbauruk yang aku alami.
JIka boleh aku minta, jangan hancurkan aku lagi. Aku sudah lelah. Tolong aku.
Aku pun memberikan koperku pada Aldo. Dia membawanya lebih dahulu. Aku berjalan dengan lift lain dengan Ronald. Kunci yang kubawapun ku berikan pada receptionist.
Setelah bersalaman aku meninggalkan apartment. Ronald mengantarku. Aku baru ingat di mana koper ku.
"Sudah di mobil", jawab Aldo.
"Tapi aku tak ada mobil?" .
Aldo bilang sopirku yang memasukkannya.
"Ia sudah menunggu di depan. Selamat tinggal Nona."
Aku tak punya pilihan. Setelah Aldo meninggalkan ku, aku pergi keluar .
Seseorang menyapaku.
"Sebelah sini, " katanya.
Aku mendekati pria itu perlahan. Ia memaksaku masuk ke dalam mobil. Ia dan temannya memasukkan di bagian tengah. Mobilpun berjalan.
Aku hanya diam dan tak bisa berbuat banyak. Apa yang mereka inginkan dariku?
Uang?
jika memang itu mereka adalah orang paling bodoh yang pernah aku kenal.
Duduk dengan tenang dihadapanku, ada seorang wanita tua.
Mungkin dia bosanya.