Chereads / on my wedding day / Chapter 6 - bab 6. Maaf Aku Harus Pergi

Chapter 6 - bab 6. Maaf Aku Harus Pergi

On My wedding day ( Di Hari Pernikahan ku)

Butuh waktu sebulan buat Kadita mencari pengganti seseorang untuk menempati posisinya yang kini dia akan tinggalkan. Memang berat melepaskan semua jabatan dan tugas kerja yang sudah di percaya oleh atasan. Namun keinginan dari dalam hati yang membuat Kadita bertekad untuk menjadi pribadi yang mandiri dan tak pantang menyerah. apalagi jadi orang yang mudah di remehkan oleh orang lain membuat nya jadi pribadi kuat dengan segala macam jenis hinaan dan olokan canda yang menurut mereka yang suka memandang seseorang yang bekerja dengan jabatan tapi masih saja di posisi yang sama alias tak berpindah jabatan. Sekaligus Kadita ingin meluangkan waktunya bersama dengan orangtuanya. Karena Kadita sadar umur sudah dewasa tapi quality time bersama orangtuanya hanya sedikit. Jadi memutuskan untuk berwirausaha dengan modal usaha dari tabungan yang selama ini di kumpulkan nya selama bekerja.

Keesokkan pagi harinya. Kadita dengan penuh semangat api membara menyambut hari yang menurut kebanyakan orang yang mau resign pasti bersedih ujungnya. Tapi tak membuat nya berubah pikiran untuk resign. Karena hari ini adalah hari terakhir. Jadi Kadita sudah tidak bekerja di lapangan lagi melainkan bekerja di kantor membantu membuat laporan di kantor.Waktu terus berjalan tak terasa hari telah sore. Kaditapun bersiap untuk berpamitan kepada semua rekan kerja di kantor. Dan tadi siang dia pun berpamitan dengan spg yang pernah bekerja sama dengannya. Semua spg menangis saat mengetahui Kadita berhenti bekerja dan memilih untuk berwirausaha. Namun beda halnya rekan di kantor yang terlihat biasa aja. Mungkin karena gosip sudah tersebar kalo Kadita mau resign.Jadi temen sekantor nya malah terlihat tak terlalu sedih. Para staff kantor juga telah Kadita kunjungi untuk berpamitan. Dan yang terakhir ruangan kepala HRD yaitu mas Ferdi. Saat Kadita hendak masuk ke ruangan mas Ferdi. Tapi di sambut dengan tatapan tajam nan dingin. Seolah-olah seperti maling yang ketahuan mencuri. seperti itulah tatapan mas Ferdi terhadap Kadita.

"Permisi pak" ujar Kadita menyapa

"Iya , silahkan masuk" jawab mas Ferdi dingin.

"Saya mau pamit pak" ucap Kadita lagi.

" Kok pamit. Memang ini udah jam pulang kerja kan? " jawab pak Ferdi tak tahu.

" Bukan itu pak. Maksudnya saya ingi pamitan ke bapak. Soalnya ini hari terakhir saya bekerja di Perusahaan ini. Dan saya juga telah mendapatkan seseorang untuk menggantikan posisi saya" ucap Kadita tersenyum.

" Kamu bercanda kan? tanya mas Ferdi bingung.

"Beneran pak. Saya tak bercanda. Surat resign saya telah di ACC. Dan saya telah berpamitan dengan semua Staff karyawan kantor. Dan terakhir dengan bapak. Saya minta maaf kalo punya salah selama bekerja disini sama bapak." ujar Kadita .

" Kamu kok gak ngasih tau saya kalo kamu mau resign.

" Maaf pak dengan sebesar-besarnya. Saya gak mau jadi beban pikiran bapak.

" Jujur saya gak suka kamu yang sekarang. Saya lebih suka kamu yang dulu. Sekarang kamu berubah. Bukan orang yang pernah saya kenal.

" Maaf kalo saya mengecewakan bapak. Saya minta pintu maaf yang sedalam-dalamnya.

" Kita harus bicara" ujar pak Ferdi dengan nada tegas.

" Maaf aku harus pergi" ujar Kadita menahan tangisnya.

Lalu Kadita pamit keluar dari ruangan pak Ferdi. Dan tak menghiraukan perkataan nya. Biasanya setiap mau resign atau abis kontrak selalu mengadakan acara perpisahan. Namun Kadita menolak karena dia tak ingi terlihat bersedih di depan semua teman kantornya. Seusai pulang kantor dan berpamitan langsung pulang menuju rumah. Dan di rumah Kadita sudah di tunggu oleh ayah dan ibunya. Karena tau hari ini hari yang tersedih buat anaknya. Ibunda Kadita menyiapkan daging barbeque untuk di makan bertiga. Saat sedang asyik memanggang daging sapi. Tiba-tiba bunyi bel rumah berbunyi. Kadita pun membukakan pintu rumahnya. Saat membukanya betapa kagetnya.

" Harith!!!" ujar Kadita melongo melihat nya.

"Aku boleh masuk kan? jawab Harith sambil membawa kue,bunga dan buah kesukaan ornagtua Kadita.

" Siapa yang datang,ndok" tanya ibu Kadita.

"Harith,Bu" ujar Kadita sambil menutup pintu dan mempersilahkan Harith bergabung acara barbeque.

Dan mereka terlihat bahagia merayakan resign Kadita. Walaupun orangtua Kadita tahu betapa sedih dan terpukul nya Kadita harus melepaskan pekerjaan yang selama ini di impikan nya. Namun keinginan terbesar nya jauh lebih menggebu. Setelah acara barbeque selesai. Mereka mengobrol santai sambil menikmati buah dan kue yang telah di bawa Harith. Dan tak lupa Harith memberikan bunga. Tanda betapa Harith sangat peduli kepada Kadita. Waktu semakin malam kedua orangtua Kadita beranjak ke kamar untuk tidur. Sedangkan Kadita dan Harith menonton tv sambil mengobrol santai.

" Kamu beneran nih enggak nyesel resign? tanya Harith bercanda.

" Enggak dong. Semua udah aku pikir panjang buat resign dari kantor." jawab Kadita sambil minum jus jambu.

"Terus kamu mau ngapain abis resign? "

" Aku mau fokus cari jodoh" jawab Kadita nyeleneh.

" Ngapain kamu nyari jodoh. Di samping kamu kan udah ada.

" hahahaha.. aku bercanda.

" seriusan juga gak papa. " ujar Harith sambil menggenggam tangan Kadita.

" Hmmm gimana ya. Aku belum mikirin ke hal itu dulu. Aku mau fokus usaha"

" Kan menikah gak harus besok juga. Semua butuh persiapan matang. Kamu mau gak jadi pacar aku? eh salah deh.

" Kok salah sih? " ujar Kaditapun bingung.

" Maksudnya aku mau gak jadi istriku? calon ibu dari anak-anak kita nanti?

" iya mau" jawab Kadita pun tersipu malu sambil menganggukkan kepalanya.

"Berarti aku udah resmi nih jadi teman teristimewa kamu?"

"iya" sambil Kadita melempar bantal ke arah Harith.

Dan Harith membalasnya dengan menggelitiknya sampai Kadita menyerah.Harith pun pamit pulang dari rumah Kadita ke Bandung. Perjalanan hubungan LDR tak membuat penghalang bagi Kadita dan Harith. Karen setiap kalo ada waktu luang Mereka saling mengunjungi. Bila Harith ada job di Jakarta pasti meluangkan waktu untuk bertemu Kadita. Begitu pun dengan Kadita bila ada libur atau job wedding di daerah Bandung pasti mampir menemui harith. Dan itu berlangsung terus-menerus. Sampai mereka sangat mencintai satu sama lain. Sebulan menjalin hubungan dengan Harith. Orangtua Kadita menyetujui serta merestui mereka. Sebaliknya juga begitu keluarga besar harith pun sangat senang bisa berjumpa dan berkenalan denga Kadita. Sampai sampai kalo Kadita di Bandung dan ingin menemui harith sepulang kerja. Kadita pasti mampir ke rumah harith di Bandung. Perlakuan keluarga harith sangat hangat. Begitu juga dengan adik-adiknya harith. Harith adalah sulung dari empat bersaudara.Nama lengkapnya Harith Kusuma Wijaya.Adik nomer dua bernama Roger Malik Wijaya lulus dari universitas terkemuka di Bandung dan ambil fakultas kedokteran. Dan bekerja di rumah sakit terkenal di bandung.Sedangkan adik nomer tiga yang paling cantik sendiri namanya Masha Aliya Wijaya. Mantan mahasiswi cantik yang sekarang bekerja sebagai seorang bidan dengan membuka klinik persalinan sendiri di daerah Bandung. Dan yang terakhir si bontot tampan yang mirip banget Ama kakak sulungnya bernama Harley Kusuma Wijaya. Masih seorang pelajar SMA terfavorit di Bandung.