(On My Wedding Day/ Di hari Pernikahan ku)
Setiap Hari Mas Ferdi menjemput dan mengantar pulang Kadita di halte bus dekat rumah Kadita. Dan selama waktu berjalan terus memberikan benih-benih cinta di antara mereka. Mereka pun akhirnya menjalani hubungan tanpa status selama 3 tahun.Namun Mas Ferdi tak ingin hubungan nya di ketahui oleh seluruh karyawan kantor. Makanya mereka memutuskan untuk merahasiakan sampai waktunya tiba. Setelah jam pulang kantor mereka pun sering janjian di angkringan pinggir jalan dekat kantor.
"Kamu udah lama nunggunya? tanya mas Ferdi.
"Aku baru nyampe,mas" jawab Kadita yang baru 5 menit sampai angkringan
"Mau makan apa? biar aku ambilkan? tanya Mas Ferdi sambil mendekati penjual angkringan.
"Seperti biasa aja mas. Nasi bakar,sate kikil,bakwan Ama uli ketan mas" jawab Kadita sumringah.
"Oke. di tunggu ya" ujar Mas Ferdi membalas senyuman.
Sepuluh menit kemudian Mas Ferdi membawakan menu makanan angkringan yang di pesan Kadita.Dan Menu Favorit Mas Ferdi Nasi bakar Ayam,Sate Telur Puyuh,Tahu goreng sambel goreng serta Susu jahe.
"Hari Sabtu besok,kamu ada acara gak? aku mau ngajak kamu nonton bioskop. Ada Film Hollywood bagus nih. " tanya mas Ferdi sambil mengunyah makanannya.
"Wah,maaf banget nih mas. Malam mingguan nya absen dulu ya. Aku mau pergi Kondangan bareng temen-temen SMA aku sekalian kami traveling mas" jawab Kaditapun sambil menyeruput segelas teh manis hangat.
"Lah kok bisa kondangan sambil Travelling? " tanya mas Ferdi lagi kepo dengan Kadita.
"Iya mas. Soalnya temen aku mengadakan acara resepsi pernikahan privat di Pulau Tidung.Aku di tunjuk sebagai Bridesmaids. Jadi aku harus datang. Kalo soal Akomodasi dan Penginapan udah di booking Ama mereka.
"Aku boleh dong ikut" ujar mas Ferdi merayu.
"Maaf mas. ini acara khusus tamu yang di undang. selain itu gak di perbolehkan. "jawab Kadita menyelesaikan makanannya.
"Yah,sayang banget ya. Aku gak boleh ikut. Padahal seru itu nikmati pantai di pulau Tidung. Udah lama mas gak jalan-jalan ke pulau''
"next time ya mas. Kalo ada waktu luang kita kesana sama-sama.
"iya,janji ya.Aku bakalan kangen banget nih 2 hari gak ketemu kamu.Dan kamu disana jangan nakal ya karena aku gak di dekat kamu" ujar Mas Ferdi meledek
"Bisa aja nih,mas. Kan hari Senin masih bisa ketemu di kantor. hehehehe.."
"pokoknya kabarin aku kalo sampai disana. Dan balik kesini juga kabarin ya. biar aku gak khawatir.
"oke,siap pak boss!!
Dan obrolan pun makin malam makin seru. Akhirnya Mas Ferdi mengantarkan Kadita pulang tapi bukan di halte bus lagi.Melainkan depan rumah Kadita. Meskipun gak mampir untuk menyapa orangtua Kadita.Karena Mas Ferdi belum menganggap hubungan dengan Kadita ke jenjang serius.Masih ingin saling mengenal sifat dan karakter masing-masing.
Keesokan paginya. Kadita bangun tidur jam 4 pagi. Sambil mengecek koper serta tas bawaannya untuk berangkat ke Pulau Tidung. Hape Kaditapun berdering. Kaditapun segera mengangkat nya.
"Kadita,Udah bangun belum? nanti gue jemput jam 6 pagi.Pokoknya udah rapih ya. Kalo belum rapi gue tinggal " ujar Angela
" Alhamdulillah udah bangun. Siap. Gue juga lagi ngecek barang yang mau di bawa ke acara. " ucap Kadita senang.
" jangan lupa baju Bridesmaids nya. Jangan sampai ketinggalan" ucap Angela mengingatkan
"Oke,siap Bu" jawab Kadita menuruti perintah.
Pukul menunjukkan jam 6 pagi. Angela pun membunyikan klakson mobil nya. Dan di dalam mobilnya sudah ada Raisa dan Juni.
"Ayah,ibu. Aku berangkat dulu ya. " ujar Kadita sambil peluk dan cium ayah dan ibunya.
"iya hati-hati di jalan ya nak. kabarin ayah dan ibu kalo sudah sampai disana".
Lalu Kadita berlarian menghampiri Angela yang sudah menunggu di depan rumahnya. Dan kemudian bergegas masuk ke dalam mobil Angela.
" Bu ,kami pamit pergi buat hadir ke acara nikahan nya Rudi dan Citra ya!! " ujar Angela pamitan kepada kedua orangtuanya Kadita.
" Iya nak. hati-hati di jalan ya. Kalo sudah sampai disana kasih kabar kami. Agar kami tak khawatir" ucap ayahnya Kadita.
" Siap,ayah!! Setelah sampai pulau Tidung saya akan nelpon ayah dan ibu." kata Angela.
" Jangan lupa makan,juga jaga kesehatan ya disana. Jangan begadang juga. Inget kondisi badan. Jangan sampai sakit nanti ngerepotin tuan rumah" ujar ibunya Kadita.
" Iya siap Bu. Aku paham nasihat ibu. Doakan perjalanan kami lancar dan tanpa hambatan apapun. Berangkat lancar dan selamat. Dan balik pulang ke Jakarta pun lancar dan selamat.
Lalu kami melaju dengan mobil Angela meninggalkan rumah Kadita menuju ke Pulau Seribu kemudian transit baru ke pulau Tidung.Sedangkan ayah dan ibu Kadita masih melambaikan tangannya ke arah mobil Angela. Di dalam perjalanan menuju pulau seribu kami semua snagat senang hingga bernyanyi di dalam mobil yang di putar lagu album Maroon 5, Allan Walker,Sia,Ava max, Clean Bandit dan masih banyak lagu yang kekinian. Betapa bahagia dan senangnya hati kami bisa berkumpul bareng sekalian silahturahmi dalam acara pernikahan Rudi dan Citra nanti di pulau Tidung.
Beruntungnya Kadita punya temen yang super perhatian padanya sehingga dia tak lagi memikirkan hubungan nya dengan mas Ferdi yang tanpa status dan tanpa kejelasan serius mau di bawah kemana arah hubungan mereka.Semakin di pikirin tentang hubungan Kadita dengan mas Ferdi. Semakin rumit dan pusing untuk menjelaskan. Makanya Kadita tak berani curhat tentang kisah cinta yang rumit kepada sahabatnya. Karena Kadita tahu pasti sahabat nya pasti akan menyuruh untuk mengakhiri hubungan tanpa status yang hanya merugikan di pihak perempuan. Sedangkan di pihak laki-laki bila sudah tak merasa cocok dan nyaman bisa mencari pengganti lain yang mau menerima nya. Lagi dan lagi pihak cewek yang di rugikan bila menjalani hubungan tanpa status. Hubungan yang tak di ketahui khalayak publik. Di bilang temen tapi pacaran.Namun di bilang pacaran tapi bersikap seperti teman tapi mesra. Semua ini tergantung dari pihak cewek. Kalo merasa ingin berkomitmen takkan pernah mau menjalani hubungan tanpa status.
Namun bila mencintai tanpa harus memiliki lebih suka menjalani hubungan seperti ini yang tanpa status dan kejelasan. Hubungan yang di gantung tanpa keseriusan dari mas Ferdi. Membuat Kadita jadi kecewa dan tak berharap lagi untuk bersanding ke pelaminan. Boro-boro ke pelaminan. Maen ke rumahnya kaditapun tak pernah. Dengan alasan sibuk dan seribu alasan yang tak masuk di akal buat Kadita. Kadita berusaha untuk kuat dan tegar dalam menjalani kisah cinta yang tragis. Karena kisah cintanya bak telur di ujung tanduk. Bertahan pasti tanpa kejelasan. Berpisah tapi masih sayang.