On My Wedding Day ( Di Hari Pernikahan ku)
Lama waktu perjalanan dari rumah Kadita sampai ke kepulauan seribu sekitar kurang lebih satu jam. Lalu kamipun transit dari kepulauan seribu menuju pulau Tidung dengan perahu yang telah di sewakan oleh Rudi Hartono dan Citra lestari. Sahabat terbaik Kadita,Angela,Raisa dan Juni. Mereka bersahabat bagai kepompong. Dari awalnya temen maen terus jadi temen sekolah bareng sampai temen kuliah bareng. Dan sekarang setelah lulus kuliah dan bekerja berpencar tak membuat mereka putus komunikasi. Di sekolah Citra,Kadita,Angela,Raisa dan Juni membuat Genk sekolah dengan nama Wonder Woman. Kelompok cewek-cewek pintar dan cantik yang selalu strong dan kompak kalo saat belajar kelompok bareng. Saking deketnya sampai dulu waktu pulang sekolah nongkrong bareng.
Saat perjalanan transit menuju pulau Tidung. Kami semua menikmati suasana alamnya. pemandangan laut yang memanjakan mata. Serta nyiur lambaian pohon kelapa seakan menari menyambut kedatangan kami semua. Suara deru ombak seakan membuat suasa menjadi hening dan damai. Ah nikmat mana lagi yang kau dustakan. Sungguh Kebesaran Kuasa Tuhan yang menciptakan Langit dan Bumi berserta alam semesta untuk kita manusia di bumi. Yang di wajibkan menjaga, merawat dan melestarikan lingkungan nya.
Tak terasa satu jam perjalanan transit dari kepulauan seribu menuju pulau Tidung sampai juga. Dan disana kami semua telah di sambut meriah oleh Rudi dan Citra,mempelai pengantin.
" Selamat datang di Pulau Tidung" ujar Rudi kepada anggota Genk Wonder Woman.
"Makasih,Rud atas undangannya. Kita merasa terhormat banget loh bisa hadir dan bisa menyaksikan besok acara sakral nan bersejarah buat lu ma Citra" Ujar Angela.
"So sweet banget sih lu. Pilih lokasi seuwu ini" timpal Raisa.
"Iya,lu keren banget. Top banget. Kebanyakan nonton Drakor ya jadi romantis banget. hahahaha" ucap Juni meledek.
"Ah jadi malu gue. Biasa aja kok. Kan Menikah sekali seumur hidup. Gue pengen moment yang sakral dan bersejarah ini bakalan gue inget Ampe tua nanti bareng Citra ke anak cucu gue nanti. Kalo gue pernah seromantis ini.wkwkwkk" ujar Rudi bahagia.
Dan kami pun di antar oleh kedua mempelai ke penginapan yang akan kami tempati selama dua hari. Menginap di sebuah pulau dengan pemandangan laut dan pantai yang indah serta pasir putih yang cantik. Membuat mata kamipun di manjakan olehnya. Kamipun takkan menyia-nyiakan kesempatan untuk traveling serta berswafoto bersama sebagai kenangan indah nanti. Kalo kami pernah melakukan liburan bersama serta merayakan moment bersejarah untuk the best friend forever. Sesampainya di kamar penginapan kami beristirahat untuk melepaskan lelah perjalanan hari ini. Dan sore harinya kami menjadwalkan untuk berkeliling penginapan sambil berfoto bersama di pantai pasir putih nya. Sore hari pun menghilang berganti menjadi malam. Rudi dan Citra mengundang semua tamu undangan untuk dinner bareng sambil berbincang mengenai acara esok hari dan resepsi. Semuanya tamu undangan para wanita kompak mengenakan gaun berwarna gold dan tamu undangan pria juga kompak mengenakan kemeja gold pula. Acara dinner bareng pun berlangsung mewah dan menyenangkan. Dengan di hiasi bunga mawar ,lampu thumbler membuat suasana makin romantis.
"Makasih ya gue ucapkan buat semua tamu undangan yang telah hadir dan meluangkan waktunya buat moment berharga gue dan Citra. Dan Gue butuh bantuan kalian pula biar acara gue besok bisa sukses dan lancar" ujar Rudi Hartono.
"Apa sih yang enggak buat lu,Rud" timpal Kadita.
"Iya makasih ya ,Dit. Udah bersedia hadir dan di repotkan Ama gue juga Citra" ucap Rudi tersenyum.
"Iya gue sumpah gak nyangka. Cowok secuek lu bisa juga uwu banget kaya begini. Gue kasih jempol nih buat lu" sahut Kadita sambil memberikan kedua jari jempolnya.
"Oh ya,Dit. Kata Citra lu masih jomblo ya? kapan nyusul kaya gue ma Citra apa perlu gw comblangin nih ma sepupu gw. " timpal Rudi meledek.
" Aduh pertanyaan itu lagi. hahahaha... gue belum nemuin orang yang pas dan nyaman di hati gue aja. Mungkin masih butuh waktu dan proses. Santai aja kalo kata mba Via Vallen" ujar Kadita senyum kecut.
"Eh,gue beneran nih mau comblangin lu. Kan di antara anggota geng Wonder Woman. Cuman lu yang dari sekolah, kuliah Ampe sekarang betah jomblo. Gue kasihan aja lu. Lu kan pasti butuh penjaga hati yang bisa ngelindungi lu juga. Anjay" ucap Rudi serius.
"Gue bukannya gak mau kenalan ma cowok. Tapi untuk sekarang gue lebih nyaman buat berteman. Tapi gak tau juga sih kalo jodoh kan gak akan kemana." timpal Kadita sok bijak
" Ya udah gue panggil ya sekarang juga. Bro,kesini dah. Ada cewek cantik nih yang nyari jodoh. Enggak mau pacaran. Katanya mau langsung nikah aja." teriak Rudi sambil melambaikan tangan ke sepupunya.
Tak berapa lama. Sepupunya Rudi pun menengok ke arah Rudi. Lalu menghampiri nya. Dan saat melangkah menuju meja makan Rudi. Semua pasang mata wanita tak berkedip melihat wajah tampan bak aktor Korea Gong Yoo. Badan atletis dan gagah bak model Internasional. Serta balutan Kemeja gold,Celana hitam dan Sepatu berwarna merah. Membuat terkesan mewah nan menarik hati.Namun hanya Kadita yang fokus menikmati makan malamnya.
" Hei,bro" ujar sepupu Rudi berdiri di sampingnya.
"Eh,iya brother.Kenalkan sahabat gue ma Citra dari zaman sekolah dasar sampai lulus kuliah. Namanya Kadita. Sarjana Psikologi. Tapi bekerja di Kantor Kosmetik daerah Jakarta" ucap Rudi sambil mempersilahkan Harith duduk di samping Kadita.
" Halo,gue Harith. Sepupunya Rudi. Gue anak Bandung. Kerja Fotografi Wedding Organizer" ujar Harith mengulurkan tangan ke Kadita.
"Halo juga. Gue Kadita. Sahabat kecilnya Rudi dan Citra" sahut Kadita tersenyum kaget.
"Oh ya. Maaf ya bro juga Dit. Gue tinggal. Gue mau nganter Citra ke kamarnya sekalian juga gue mau istirahat. Biar Besok pagi badan kami fit. Kalian lanjutkan aja ngobrolnya ya" ujar Rudi pamit.
"Oh,oke bro. Met istirahat." ujar Harith.
Rudi dan Citra pun pergi meninggalkan acara dinnernya menuju kamar mereka. Sedangkan Harith dan Kadita masih sibuk mengobrol.
"Ngobrol nya sambil jalan-jalan keliling penginapan yuk. Biar lebih santai dan gak berisik" ucap Harith sambil mengulurkan tangannya.
"Oh,iya boleh" ucap Kadita mengangguk sambil memegang tangan Harith.
Saat Harith dan Kadita berjalan santai berkeliling penginapan. Tiba-tiba dering lagu "Say yes dari Loco feat Punch" dari hape Kadita.
"Halo ndok. Kok kamu gak kabarin ayah ma ibu kapan sampai pulau Tidung? tanya ayah Kadita.
"Ya ampun maaf banget,yah. Tadi hape aku lowbet pas nyampe sini. Ini baru full baterai nya. Aku lupa ngabarin ayah sama ibu" Ujar Kadita.
"Oh, Alhamdulillah kalo kamu sudah sampai. Jangan lupa makan. Istirahat teratur ya,ndok. Jaga kesehatan. Jangan kecapekan"
"Enggih,yah. Ayah sama ibu juga jangan lupa makan,minum vitamin juga istirahat yang cukup. Besok kalo mau balik ke Jakarta aku kabarin lagi ,yah"
" Salam buat Rudi sama Citra ya. Dan titipan dari Ayah sama Ibu jangan lupa kamu kasih ke orangtua Rudi dan Citra ya,ndok'' ujar Ayah mengingatkan.
"Siap ,yah. Besok aku kasih titipan Ayah sama Ibu ke Orangtua Rudi dan Citra"
"Jangan tidur larut malam ya,ndok. Biar besok kamu fit jadi Bridesmaids nya"
"Iya,ayah. "
Lalu Ayah Kadita menutup telepon nya. Sedangkan Harith hanya penasaran dengan siapa yang semalam ini menghubungi Kadita.
"Tadi dari pacarnya ya" ujar Harith kepo.
"Iya ,pacar pertama khawatir aku gak ngasih kabar hari ini" ucap Kadita
" Itu pacarnya khawatir?? Perhatian?? Atau Posesif ya? Sampai segitunya" Tanya Harith lagi tambah penasaran.
" Wkwkkwk.. Seperti nya lu deh yang penasaran banget ya. Sampai nanya sedetail itu. Tadi itu bokap gw yang telpon. Ya maklum lah gue kan anak bungsu. Jadi di manjain banget. Kalo kemanapun pasti di telponin udah kaya pacar pertama gue. Makanya kalo gue punya suami semoga gak cemburu kalo gue terlalu deket ma bokap gue" ujar Kadita meledek
"Alhamdulillah kalo tadi bokap lu yang telpon. Gue malah seneng kalo ada anak cewek yang Deket banget ma bokapnya. Kesannya kaya gimana gitu" timpal Harith ngeles.
" Ah bisa aja lu. " ujar Kadita mencubit lengan Harith
" Wah udah mulai nakal ya. Udah berani nyubit. Besok jangan-jangan berani pegang tangan lagi" sahut Harith tertawa.
Dan obrolan merekapun terhenti. Setelah lelah berkeliling penginapan. Akhirnya Harith mengantarkan Kadita ke depan pintu kamarnya.
"Besok aku jemput ya pagi di depan kamar kamu" ujar Harith mencium punggung tangan Kadita
" Iya besok aku tunggu kamu jemput di depan kamar aku ya"
Harithpun pamit meninggalkan kamar Kadita.Dan pergi beristirahat ke kamarnya. Sedangkan Kadita saat masuk kamarnya sudah melihat temennya tergeletak tak berdaya di kasur masing-masing. Dan mungkin semuanya telah terlelap dan bermimpi indah.
Keesokan pagi. Saat ayam berkokok dan Sang Fajar mulai menampakkan dirinya. Kadita sudah bangun dan bersiap merias diri serta mengenakan gaun panjang yang di berikan Citra sebagai seragam buat menjadi Bridesmaids nya. Tak hanya Kadita yang di berikan gaun indah warna abu-abu. Semua anggota Genk Wonder Woman juga di berikan seragam yang sama. Namun semua para undangan di suruh mengenakan gaun warna abu-abu untuk wanita dan jas warna abu-abu untuk pria. Biar senada serta serasi sesuai tema yang di tentukan oleh mempelai pengantin.Harith pun sudah bergegas menuju kamar Kadita untuk menjemput nya. Dengan balutan kemeja putih dengan jas berwarna abu-abu serta celana cream dan sepatu berwarna cream pula membuat nya tampak gagah dan menawan.Tiga puluh menit sudah waktu berlalu bagi Harith menunggu Kadita yang sedang berdandan bersama temannya. Tak lama kemudian Kadita dan kawan-kawan keluar dari kamarnya dengan tampilan cantik dan anggun.
"Subhanallah cantiknya. Semoga jadi istriku kelak" ujar Harith melongo keceplosan.
" hahahaha,, biasa aja kali ngeliat nya sampe segitunya" ujar Kadita meledek.
"Oh ya. Ntar penghulu nya jangan suruh pulang dulu ya" ujar Harith.
"Emang kenapa? " tanya Kadita bingung.
" Iya aku mau bawa orangtuaku Ama orangtua kamu buat menyaksikan kita berdua ijab Qabul" ujar Harith melucu.
"Ah bisa aja nih tukang cendol" Ujar Kadita meledek.
Merekapun akhirnya berjalan berdua menuju tempat acara akad nikah Rudi dan Citra. Semua pasang mata pun fokus melihat mereka. Sedangkan Citra sangat cantik dengan balutan kebaya abu-abu serta riasan paes Jawa yang membuat nya pangling. Rudipun demikian terlihat bahagia dan gagah dengan balutan pakaian yang senada pula. Acara ijab Qabul pun terasa khidmat dan sakral. Sebelum ijab Qabul para pengantin pria dan wanita meminta ijin dan restu kepada orangtua masing-masing sambil berlinang air mata. Dan para undangan yang hadir pun ikut menangis. Kala melihat orangtua yang akan melepas anaknya untuk berumah tangga bersama orang yang di cintai nya. Dan memilih ikut tinggal bersama suami dan meninggalkan rumah yang selama ini jadi tempat dan saksi bahwa mereka bayi, balita sampai menjadi dewasa yang telah di rawat ,di didik serta di besarka oleh orangtuanya dengan penuh perhatian,rasa kasih sayang dan rasa cintanya melebihi hidupnya sendiri. Dan ijab Qabul berlangsung dengan satu kali tarikan nafas. Semua yang hadir mengucapkan sah dan selamat. Serta ikut mendoakan semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah serta di berikan keturunan yang Soleh dan Soleha.
" Selamat ya Rudi dan Citra" ujar semua anggota Genk Wonder Woman.
"Makasih udah pada mau datang dan di repotkan" ujar Citra.
"Selamat ya mas bro dan mbak bro. Moga jadi keluarga sakinah mawadah warahmah" ujar Harith yang ikut nimbrung.
"Oh ya.Ini titipan dari nyokap bokap gue ya. Maaf mereka gak bisa hadir. Jadi gue yang mewakili" ucap Kadita sambil memberikan amplop kepada Rudi dan Citra.
" Makasih banget ya,Dit. Salam balik buat nyokap bokap lu" ujar Rudi dan Citra kompak.
"Iya salam balik juga buat calon mertua. Dari calon mantu. Bilang ke calon mertua. Akhir Desember gue berkunjung ke Jakarta ya" timpal Harith meledek.
" Hahahaha.. bisa aja nih kang foto keliling" ujar Kadita membalas ledekan.
"Ih gue gak bercanda ,Dit. Akhir Desember gue beneran jadwal kosong. Bakalan mampir ke rumah lu. Sekalian mau ketemu calon mertua. Kirim alamat rumah. Ntar gue kabarin kalo mau otw ya" ucap Harith serius.
"Oke siap kang Cendol. Sekalian bawa peyem ma batagor ya buat calon mertua" jawab Kadita meledek lagi.
Lalu pengantin berganti baju dengan tema internasional. Kaditapun menikmati acara resepsi pernikahan Rudi dan Citra. Sedangkan Harith sibuk memotret Rudi dan Citra sehingga tak ada waktu untuk mengobrol dengan Kadita. Meskipun begitu Kadita mengerti dan memahami profesi pekerjaan Harith. Jadi Kaditapun bisa mengatur posisinya tanpa harus mengganggu Harith bekerja. Tak terasa sore hari pun tiba. Kadita dan kawan-kawan mulai packing koper dan bersiap pulang ke rumah masing-masing.