ON MY WEDDING DAY ( Di Hari Pernikahanku)
Kini Harith menjalani hidup yang sangat rapuh. Hatinya di tuntut untuk kuat dan tegar meski kenyataan nya setiap malam selalu menangis dan merenung sendiri dalam kamarnya.
" Kamu baik-baik nak Harith?! ujar ibu kadita yang memergoki harith menangis di halaman depan rumah.
" Aku baik-baik saja Bu" ujar Harith berbohong.
" Mulut kamu bisa berbohong. Tapi mata dan perasaan kamu enggak bisa bohongi ibu" ujar ibu Kadita.
"Maafkan aku Bu. Tidak menjadi suami yang siaga dan suami yang terbaik buat Kadita" ujar Harith sambil menangis.
" Kamu tidak perlu menyajikan diri kamu sendiri. Tapi ini musibah dalam ujian Pernikahan kalian" ujar ibu kadita.
" Andai saja aku bisa putar waktu dan lebih memilih bekerja membantu Kadita mungkin tidak akan terjadi seperti ini. Kalo aku tidak egois dengan diriku sendiri. Aku akan terus di samping dengan nya" ujar Harith merasa bersalah.
" Tak perlu menyesali yang telah terjadi. ini semua bukan salahmu. Tapi skenario takdir hidup yang telah Allah buat agar kita bisa lebih kuat dan sabar dalam menjalani ujian hidup" ujar ibu Kadita memberikan nasihat.
Dan setelah mendengarkan nasihat bijak dari ibu Kadita. Kini Harith tak lagi menagis dan merenungi semua kejadian yang telah terjadi pada Kadita. Dan mas Ferdi yang telah menjadi tersangka dalam kasus kriminal yang di rencanakan olehnya di jatuhi hukuman selama 20 tahun lamanya.
" Maaf ya mas aku ngerepotin kamu terus" ujar Kadita sambil terbaring di kasur ranjang nya.
" Enggak apa-apa. Dan tak perlu sungkan. Aku senang kamu butuh bantuan kamu" ujar Harith yang terlihat ceria tapi menyembunyikan rasa sedih dalam hatinya.
" Kamu enggak kerja mas?!" ujar Kadita bertanya.
" Aku sudah resign dari kerjaan aku. Dan sekarang aku mengurusi bisnis Wedding dan toko roti kamu" ujar Harith menjelaskan.
" Yah,pasti karena aku kamu jadi resign ya mas. Maafkan aku ya!!" Ujar kadita bersedih.
" Kamu tak perlu bersedih. Lagian bukan salah kamu juga. Kalo aku masih kerja di Bandung terus bisnis kamu siapa yang urus?! Masa terbengkalai begitu saja. Makanya aku berdoa supaya kamu cepat sembuh dan bisa kembali untuk bekerja" ujar Harith memberikan support.
" Makasih mas atas semua support dan perhatian nya kepada aku. Maaf kalo aku belum bisa jadi istri yang baik dan sempurna buat kamu,mas Harith" ujar Kadita sambil menagis.
" Kamu jangan mennagis. Aku juga bukan suami yang sempurna buat kamu. Kita harus saling sayang dan support satu sama lain" ujar Harith sambil memeluk Kadita dan menangis bersama.
Kadita dan Harith menjalani hidup yang berat dan saling menguatkan satu sama lainnya. Dan hampir setahun Kadita baru bisa move on dari tragedi yang menimpanya. Dan bisnis roti dan wedding untuk sementara di ambil alih oleh harith. Meski Kadita dan Harith terlihat kuat dan sabar tapi sebenarnya mereka rapuh dalam hatinya.
" Karyawan di toko roti dan wedding pada kangen kamu,bunda!!" ujar Harith yang sarapan bareng kadita dan ibunya Kadita.
" Ah ngibul nih kamu!! Kalo kangen harusnya mereka sempat kan waktu buat jenguk aku dong!!" ujar Kadita meledek.
" Lah kan tiap bulan mereka belikan kue dan buah kesukaan kamu. Lupa ya?!!" ujar harith menyindir.
" Hehehe... aku lupa. Soalnya udah ketelen ke perut. Jadi udah enggak ada buktinya" ujar kadita bercanda.
" Ayo kerjasama bareng aku. Bulan ini jadwal full padat. Kemungkinan aku pulang malam terus" ucap harith menjelaskan.
" Alhamdulillah kalo jadwal padat dong. Aku bisa belanja buah terus tiap hari" ujar Kadita menyindir.
" Kalo beli buah tiap hari kan enggak harus nunggu ada jobs Wedding dulu baru beli. Lucu kamu mah!!" ujar harith tertawa.
" Hahhaha... aku bercanda ayah sayang" Ujarku sambil mencuci piring.
Dan setelah selesai sarapan. Harithpun berangkat kerja mengurus bisnis Wedding kadita. Sedangkan kadita masih enggan untuk kembali bekerja karena Kadita masih menikmati menjadi ibu rumah tangga. Sekalian belajar masak dan meluangkan waktu untuk ibunya.
" Kamu beneran enggak kangen kerja lagi nduk?? enggak kangen make up dan bertemu dengan calon pengantin?!!" tanya ibu Kadita penasaran.
" Kenapa ibu sama mas harith nanyain ini terus?! Biar aku ada kegiatan gitu?! Enggak di rumah terus ya?!" tanya Kadita sedih.
" Enggak juga. Kan dari dulu kamu punya impian dan cita-cita untuk punya usaha kue dan Wedding. " ujar ibu kadita.
" Aku pun tidak bisa bilang enggak balik Bekerja. Tapi aku sedang menikmati waktu aku menjadi ibu rumah tangga dan belajar masak dari ibu. Biar kalo mas Harith pengen makan yang dia lagi pengen aku bisa masakin buat dia,Bu" ujar kadita sambil tersenyum.
" Iya juga sih. Ibu tak akan bertanya lagi. Ibu akan terus support kamu" ujar ibu Kadita sambil mencium pipi Kadita.
Hampir setiap hari Harith pulang larut malam. Dan kadita selalu menunggu harith pulang kerja. Seringkali menemani Harith untuk makan malam dan juga menemani nya mengobrol berdua.
" Kamu cantik banget hari ini" ujar harith sambil makan malam.
" Ah bisa aja kamu mas!! Berarti aku tiap hari enggak cantik dong!!" ujar kadita meledek.
" Tiap hari kamu selalu cantik. Tapi malam ini beda. Aku seperti melihat bidadari" ujar harith merayu.
" Aku tahu kenapa kamu ngomong aku cantik banget malam ini. Karena hari ini aku masakin kamu jengkol balado kan?!" Ujarku menyindir.
" Kok kau tahu sih?!" ujar harith mengajak bercanda.
" Ya tahu Lah. Kan aku kenal kamu bukan satu atau dua bulan" ujar kadita.
" Kalo ada waktu kita honeymoon yuk ke Wakatobi" ujar Harith merayu.
" Wah ide bagus tuh. Ah tapi kan disana mahal" ujar kadita ragu.
" Mahal tapi kalo sama kamu terasa sangat berarti. Dan aku gak mikirin dari mahalnya penginapan atau akomodasi. Aku ingin punya quality time sama kamu" ujar Harith.
" Ya udah kita jadwalkan waktu kita kapan bisanya. Biar aku ada persiapan" ujar Kadita sambil tersenyum.
Harith bekerja keras mengelola semua bisnis dari kadita agar tetap bertahan dan berkembang. Dan agar bisa mengumpulkan uang untuk bisa honeymoon lagi dengan Kadita.
" Tolong semua buat persiapan resepsi pernikahan di cek kembali. Jangan sampai mengecewakan ya" ujar harith memberikan perintah kepada Lylia.
" Iya siap mas Harith. Semua persiapan udah di cek ulang agar tidak ada yang kelupaan maupun ketinggalan buat acara besok" ujar Lylia .
" Iya terimakasih sudah bekerjasama dan membantu saya bekerja disini selama ini" ujar harith berterimakasih.
" Semua permintaan dari calon pengantin sudah saya persiapkan dengan baik. Besok acaranya pagi. Saat mohon mas harith untuk datang dan memantau jalannya acara pernikahan berlangsung" ujar Lylia.
" Oke. terimakasih sudah mengingatkan" ujar Harith kepada Lylia.