ON MY WEDDING DAY ( Di Hari Pernikahanku)
Semenjak Harith yang mengambil alih bisnis kadita kini bisnisnya menjadi lebih ramai dan laris. Bahkan setiap hari Harith pulang larut malam sekali untuk bekerja yang seringkali membuat Kadita khawatir dengan kondisi kesehatannya Harith.
" Kamu udah pulang mas?!" tanya Kadita yang terbangun mendengar suara Pintu depan rumah berbunyi.
" Kamu belum tidur sayang?!" ujar Harith sambil menuju ruang makan.
" Aku kebangun tidur karena haus. Jadinya mau ke dapur. Eh liat kamu baru pulang kerja" Ujar Kadita.
" Owh Begitu. Masih ada makanan enggak?! Aku lapar. Tadi enggak sempat makan karena nanggung mau Selesaikan laporan kerja" ujar harith.
" Ada kok. Aku siapkan ya" ujar Kadita yang menghangatkan sayur dan lauk untuk Harith.
Kadita menemani Harith makan malam. Dan mengobrol santai sambil menikmati makan malam.
" Kamu capek banget ya aku perhatikan selama dua bulan ini" ujar Kadita.
" Enggak terlalu sih sayang" ujar Harith.
" Jangan bohong sama aku!! Buktinya sekarang kamu sampai enggak sempet buat makan. Sering banget makan udah larut malam. Terus pagi udah berangkat kerja lagi. Karena double ya kerjanya" ujar kadita bersedih.
" Lah aku mah ini di bantu Lylia dan kru tim yang lainnya. Kalo kamu malah dulu malah ngerjain sendiri tanpa bantuan mereka kan?! Makanya kamu sering banget sakit" ujar Harith.
" Iya maaf banget mas" Ujar Kadita menunduk malu.
" Eh maaf sayang. Aku enggak bermaksud buat nyinggung kamu kok. Aku cuma mau ngebandingin waktu kamu yang kerja sama aku yang kerja sekarang. Maaf ya kalo ucapan aku bikin kamu sakit hati" ujar Harith.
" Iya enggak apa-apa mas. Aku enggak marah maupun sakit hati sama ucapan kamu" Ujarku tersenyum.
Setelah Harith kenyang makan malam kemudian kamipun langsung masuk kamar untuk beristirahat. Esok pagi setelah sarapan harith berpamitan untuk bekerja kembali. Waktu sudah larut malam namun harith tidak memberikan kabar atau menelpon Kadita. Akhirnya kadita menelpon Lylia untuk menanyakan keberadaan Harith.
" Assalamualaikum Lylia. Ini Kadita. Aku mau nanya mas Harith sudah pulang belum ya?! Soalnya tadi aku WhatsApp dan telpon nomer handphone nya mas harith enggak aktif" tanya Kadita cemas.
" Wa alaikum salam mba Kadita. Mas harith masih di kantor mengerjakan laporan keuangan dan mengecek jadwal wedding mbak. Kalo soal nomernya nya mas harith gak aktif karena lowbet. Karena tadi lupa di isi daya soalnya tadi sebelum saya pulang mas harith lagi ngecash hapenya di ruangan kerjanya. " ujar Lylia memberitahu.
" Owh begitu ya. Terimakasih banyak atas informasinya ya" ujar kadita.
" Iya sama-sama mba Kadita" ujar Lylia.
" Aku kesana bawain makanan" ujar Kadita.
" Iya mba Kadita" ujar Lylia.
Dan di ruangan kerja harith telah sepi tanpa ada karyawan. Karena semua karyawan telah pulang tinggal harith sendiri yang masih berkutat dengan laptop nya. Saat sedang fokus membuat laporan Kagura datang masuk ke ruangan kerjanya dengan memakai gaun warna merah ketat di atas dengkul.
" Hai mas harith!! Aku boleh masuk kan?!" ujar Kagura melangkah dengan anggun menghampiri Harith sambil membawa kue dan es kopi favorit harith.
" Hah?! Kagura?! Ngapain kamu ada disini?!!" tanya harith yang terkejut.
" Aku kesini mau bawain kamu kue sama es kopi favorit kamu. Pasti kamu belum makan kan?!" ujar Kagura merayu.
" Udah kamu bawa lagi kue sama es kopinya. Aku enggak berminat dan jangan ganggu aku lagi kerja" ujar Harith ketus.
" Kok kamu begitu mas. Jahat banget sama aku. Kan aku kesini berniat baik sama kamu" ujar Kagura bersedih.
" Terus kamu kesini mau ngapain?!" tanya harith emosi.
" Aku mau makan kue sama es kopi bareng sama kamu. Kalo udah makan aku langsung pulang deh" ujar Kagura yang berencana jahat.
" Oke. Aku selesaikan sebentar lagi laporannya baru kita makan bareng" ujar Harith.
Dan setelah selesai mengerjakan tugas laporan kantor. Harith dan Kagura makan kue bersama dengan es kopi. Tak lama kemudian harith seketika langsung pingsan setelah meminum es kopi yang berisi obat tidur. Dengan gerak cepat lalu Kagura membuka semua baju hingga celananya harith sampai tak berbusana dan menutupi nya dengan selimut. Membenarkan posisi tidur harith. Lalu Kagura mengganti bajunya dengan lingerie kemudian tidur di sebelah harith yang tertidur pulas. Tiba-tiba Kadita langsung masuk ke ruangan harith dan terkejut melihat harith sedang tidur dengan Kagura.
" Apaa?!! Mas harith?!!!" teriak Kadita terkejut.
" Eh, Kadita?!! Maaf ya mba kalo mas Harith lembur suka telpon aku buat nemenin dia disini" ujar Kagura pura-pura telah melakukan hubungan intim dengan harith.
" Hah?! Ada apaan sih?! " ujar harith yang baru terbangun.
" Kamu ngapain sama Kagura mas di ruangan ini?!" tanya kadita sambil menangis.
" Astaghfirullah!! Kok Kagura ada disini!! " ujar Harith kaget sambil mendorong Kagura dari sofa.
" Ih mas harith jahat banget sama aku. Kok mas harith lupa sih?! Kan tiap mas lembur suka hubungi aku buat nemenin mas disini" ujar Kagura berbohong.
" Jangan percaya omongan dia sayang. Dia pembohong besar. Tadi dia kesini sendiri pas aku lagi kerja. Dia bawain aku kue sama es kopi. Terus maksa aku buat makan bareng sama dia. Eh pas makan aku enggak tahu apa yang terjadi sama aku. Kok tiba-tiba aku udah enggak berbusana di sofa" ujar Harith bingung.
" Lah mas Harith lupa ya?! Tiap malam Suka hubungi aku buat nemenin mas harith karena katanya udah bosen sama mba Kadita" ujar Kagura menyindir.
" Apa benar gitu mas?!" tanya Kadita.
" Itu semua enggak benar sayang. Aku berani bersumpah demi Allah. Demi Pernikahan kita" ujar Harith sambil mengacungkan dua jarinya.
" Lah kalo aku bohong. Ngapain aku pake lingerie sexy sesuai permintaan mas harith setiap malam. Dan sekarang aku lagi hamil anak mas Harith" ujar Kagura sambil menangis.
Setelah melihat harith dan Kagura bermesraan di ruangan kerjanya Membuat Kadita syok, menangis dan marah dengan yang telah terjadi.
"Aku mau mas Harith bertanggung jawab dengan cara menikahi aku. Demi bayi yang ada di dalam kandungan aku" ujar Kagura memohon.
" Aku enggak mau bertanggung jawab. Aku aja enggak pernah sentuh kamu apalagi berhubungan intim dengan kamu" ujar harith marah.
" Kalo mas harith enggak mau tanggung jawab atas kehamilan aku. Nanti aku bakalan ke Bandung ngasih tau orangtuanya mas harith atas apa yang telah mas Harith perbuat terhadap aku" ujar Kagura mengancam.
" Aku tetap enggak mau" ujar harith marah.
" Oke. Aku mau bukti yang otentik dari kamu. Dengan cara test DNA anak kamu. Kamu lahirkan dahulu anak kamu. Lalu nanti test laboratorium. Kalo hasilnya positif benar anaknya mas Harith kalian boleh menikah dan aku kan berpisah dengan mas Harith. Tapi bila kamu berbohong. Kamu akan saya laporkan ke polisi karena tindakan fitnah" ujar kadita kesal.
" Iya aku setuju dengan omongan mba Kadita. Dan kalo benar omongan aku bahwa bayi dalam kandungan aku anaknya mas Harith. mba Kadita harus meninggalkan mas Harith." ujar Kagura mengancam.
Harith dan Kaditapun kembali ke rumahnya. Dan beristirahat meski dalam satu kamar tidur. Namun mereka tak saling bicara.