( ON MY WEDDING DAY/ DI HARI PERNIKAHAN KU)
Keesokkan harinya. Saat harith baru bangun tidur. Tiba-tiba dering handphone nya berbunyi. Dokter Clint ( Teman harith waktu kuliah di Bandung) menelpon untuk memberi kabar kondisi terkini mertuanya ( ibunya Kadita).
" Assalamualaikum mas bro!! Lagi apa dan lagi Dimana?!" tanya dokter Clint.
" Wa Alaikum salam mas bro!! Aku baru bangun tidur. Lagi di rumah. Ada apa ya?!" tanya harith sambil mengusap matanya.
" Bisa enggak kamu kesini dulu sebelum berangkat kerja. Ada yang mau aku kabar nih tentang mertua kamu" ujar dokter Clint.
" Oh ,siap nanti aku kesana sebelum berangkat kerja" ujar harith sambil menutup panggilan telponnya.
" Iya di tunggu ya mas bro" ujar dokter Clint.
Dan setelah Harith mandi dan berganti baju untuk bersiap ke rumah sakit terlebih dahulu sebelum ke kantor. Harithpun menelpon asistennya Lylia yang sudah ada di kantor untuk ijin terlambat datang ke kantor.
" Assalamualaikum, Lylia. Saya ijin hari ini ya mau ke rumah sakit dulu. Mau ngecek kondisi ibunya Kadita" ujar harith memberitahu.
" Wa alaikum salam mas Harith. Oh iya. Nanti saya suruh calon pengantin suruh datang agak siang ya buat pertemuan hari ini sama mas Harith" ujar Lylia.
" Iya aku minta tolong jadwalkan ulang acara pertemuan dengan calon pengantin. Soalnya ini urgent soal kondisi kesehatan ibunya kadita. Kalo bisa jangan beritahukan sama Kadita soal hal ini. Aku tak mau dia banyak pikiran karena kondisi kehamilan nya yang sangat rawan" ujar Harith.
" Iya siap mas Harith. Saya enggak akan ceritakan hal ini sama mba kadita" ujar Lylia.
" Iya terima kasih banyak ya Lylia" ujar harith sambil menutup panggilan telponnya.
Setelah selesai menelpon Lylia. Harithpun keluar dari kamarnya untuk bersiap memanaskan mobilnya sebelum berangkat ke rumah sakit.
" Mau kopi dan sarapan mas?!" tanya Kadita yang habis cuci piring.
" Boleh dong kopi. Kamu masak apa?!" tanya harith.
" Aku masak pesmol mujair dan sayur asem serta sambel goreng terasi" ujar Kadita sambil tersenyum.
" Aku boleh minta roti bakar?! Aku lagi males sarapan nasi" ujar Harith.
" Ya udah aku buatkan kopi dan roti bakar ya" ujar Kadita sambil membuat kan kopi dan roti bakar untuk mas Harith.
Sepuluh menit kemudian kopi dan roti bakar sudah tersaji di meja makan untuk Harith. Dan Harithpun menikmati sepiring roti bakar dan secangkir kopi hitam manis yang panas buatan kadita.
" Kagura kemana?! Udah balik?!" tanya Harith.
" Masih tidur mas. Tadi pas aku beres-beres rumah. Dan membersihkannya ruangan kamarnya dia masih tertidur pulas di kamarnya" ujar Kadita memberitahu.
" Bangunin. Jangan di masa bodoin. Nanti malah ngelunjak. Lagi hamil harusnya udah bangun pagi dan masak. Dia malah masih tidur jam segini" ujar harith kesal.
" Iya nanti aku bangunin setelah aku cuci baju." ujar Kadita.
" Kalo bisa sih sekarang biar dia belajar jadi ibu rumah tangga yang baik. Jangan bisanya tidur,makan dan nonton tv aja" ujar Harith.
" Iya mas. Aku akan segera membangunkan dia" ujar Kadita sambil bergegas ke kamarnya Kagura saat dia sedang tertidur pulas.
Saat Kadita mencoba membangunkan Kagura namun Kagura tak kunjung bangun. Dan datanglah harith dengan membawa air seember mengguyur kasur yang Kagura tiduri.
" Hei,bangun orang malas!! Gimana mau jadi ibu kalo jam segini masih tidur' ujar harith yang telah mengguyur air seember ke tubuhnya Kagura.
" Astaghfirullah mas harith!! Kamu tega banget sih sama aku!!" ujar Kagura yang kaget saat di siram air seember sama mas Harith.
" Bangun cewek pemalas!! Udah hidup numpang!! Enak banget jam segini masih tidur!! Tugas kamu nyuci baju sana. Disini enggak ada pembantu!! Harus bagi-bagi tugas" ujar harith sambil menarik tangan Kagura sambil membawanya ke halaman belakang rumah untuk mencuci baju.
" Ya ampun sakit mas. Emang enggak bisa lebih lembut apa kalo nyuruh!!" ujar Kagura cemberut.
" Habis aku gregetan banget lihat sikap dan tingkah laku kamu. Kalo kamu masih pengen di terima tinggal disini harus ikuti perintah dan peraturan di rumah ini" ujar mas Harith kesal.
" Huhuhu.. tapi kan aku belum sarapan mas harith. Masa udah di suruh nyuci baju sih. Kan aku enggak punya tenaga sekarang" ujar Kagura sambil menangis.
" Manja banget sih jadi cewek!! Gimana nanti punya anak dan ngurus bayi kalo gak belajar dari sekarang!!" ujar harith marah.
" Lah kan bisa sewa pembantu dan baby sitter mas" ujar Kagura .
" Siapa yang mau bayar pembantu?! Kamu punya duit?!!" ujar mas harith kesal.
" Ya mas harith Lah. Kan mas harith yang harus tanggung jawab atas bayi dalam kandungan aku" ujar Kagura.
" Pede banget sih kamu!! Aku aja belum pernah sentuh kamu. Udah seenaknya bilang aku harus tanggung jawab. Kita harus test DNA dahulu. Biar tahu siapa yang benar dan siapa yang bohong" ujar harith.
" Iya . Siapa takut?!!!" ujar Kagura.
" Sayang, pokoknya jangan kasih Kagura makan sebelum tugasnya mencuci baju selesai. Biar kita kasih pelajaran buat dia " ujar harith.
" Iya mas" ujar Kadita mengangguk kepala.
Akhirnya kagura pun mencuci baju dengan mesin cuci dengan terpaksa karena harith sudah marah dengannya.
" Aku pamit kerja dulu ya sayang. Kalo Kagura bandel dan macem-macem sama kamu kabarin aku ya" ujar Harith berpamitan.
" Iya siap sayang. Hati-hati di jalan" ujar Kadita sambil mencium tangan harith.
Harithpun langsung bergegas menuju rumah sakit karena telah di tunggu oleh dokter Clint yang sedang bertugas memeriksa kondisi kesehatan Ibunya kadita. Dan sesampainya di rumah sakit harith langsung masuk ke ruangan dokter Clint.
" Assalamualaikum mas bro!! Maaf aku terlambat karena di jalan macet" ujar harith sambil bersalaman.
" Wa alaikum salam. Iya enggak apa-apa kok. Santai aja" ujar dokter Clint.
" Kabar apa yang ingin kamu sampaikan sama aku?!" tanya Harith to the points.
" Oh iya. Masalah kondisi kesehatan mertua kamu. Makin buruk setelah pemeriksaan kemarin sampai hari ini. Beliau menderita kanker serviks dan komplikasi pada tubuhnya seperti diabetes,ginjal,asma dan liver juga. Jadi kemungkinan untuk sembuhnya sangat tipis" ujar dokter Clint.
" Astaghfirullah!! Apa yang harus saya lakukan!!" ujar Harith syok.
" Saya akan lakukan penanganan yang baik untuk mertua kamu. Dan untuk sementara beliau harus di rawat di rumah sakit agar kondisinya membaik. Jangan banyak pikiran agar beliau tidak ngedrop kondisi kesehatan nya. Setiap hari nanti aku kabarin perkembangan kondisi nya ke kamu" ujar dokter Clint.
" Terimakasih banyak. Tolong kasih kabar apapun soal kondisi kesehatan Mertua aku. Dan kalo bisa jangan beritahu kadita. Aku takut dia akan drop juga syok bila mendengar berita ini" ujar harith bersedih.
" Iya siap. Aku takkan beritahu berita ini sama istri kamu. Aku juga menjaga kondisi istri kamu juga biar gak banyak pikiran" ujar dokter Clint.
"Maaf aku pamit pergi mau bekerja lagi. Soalnya client sudah menunggu di kantor" ujar harith berpamitan.
" Iya silahkan. Sekian informasi dari aku. Dan hati-hati di jalan " ujar Clint.
Harith pun bergegas pergi ke kantor Wedding karena sudah di tunggu client calon pengantin untuk bertanya soal Wedding.