( ON MY WEDDING DAY/ DI HARI PERNIKAHAN KU)
Kini perut Kadita dan Kagura semakin membesar. Dan banyak para tetangga Kadita yang menanyakan perihal Kagura yang tinggal di rumahnya. Banyak spekulasi bermunculan. Dan banyak gosip yang beredar tidak sedap pun datang menghampirinya telinga Kadita. Dan Kadita berusaha untuk diam dan bungkam juga tak perduli kan omongan netizen yang julid.
" Kamu kok bersikap tenang dan biasa aja saat tahu aku jadi bahan perbincangan hangat oleh semuanya tetangga disini?!" ujar Kagura cemas.
" Lalu aku harus jawab apa?! Apa aku harus jawab kalo kamu telah berselingkuh dengan mas Harith?! Dan anak yang telah di kandung kamu itu anaknya mas harith?! Kalo mereka tanya surat nikah nya mana?! Kok udah tinggal satu atap tapi enggak ada surat nikahnya?!" jawab Kadita menyindir Kagura.
" Ya gimana ya. Ya aku pusing juga sih. Gak akan bisa menjawabnya" ujar Kagura.
" Nah makanya dari itu. Aku lebih suka diam daripada menanggapi pertanyaan dari para tetangga disini. Karena kalo kita jawab sepatah kata. Mereka akan mencecar kita dengan seribu pertanyaan yang sulit dan menyudutkan!!"ujar Kadita.
" Terus solusi masalah ini apa dong?! Aku jadi stress mikirin nya!!" ujar Kagura sambil menangis.
" Jangan menangis ataupun stress. Tapi di bikin enjoy aja. Karena kita tak bisa menutup semua mulut orang banyak. Dan kita juga gak bisa menyenangkan hati semua orang. Intinya gak usah tanggepin mau semua orang berpendapat apapun selama apa yang kita lakukan itu benar menurut kita. Jangan terlalu memikirkan omongan banyak orang. Fokus dengan hidup kita sendiri. Karena pasti banyak yang suka ngomongin kita ketimbang yang peduli dengan kita." ujar Kadita bijak.
" Tapi aku merasa enggak kuat. Setiap keluar rumah mau beli sayuran atau ke warung pasti aku dengar pada ngomongin kita!!" ujar Kagura tambah menangis.
" Udah begini aja. Kamu gak usah keluar rumah. Kalo pengen apa dan butuh apa. Biar aku aja yang keluar rumah ya" ujar Kadita sambil memeluk erat tubuh Kagura.
" Kok kamu bisa kuat dan sabar ya?! padahal aku sering banget nyakitin hati kamu!!" ujar Kagura bersedih.
" Kan dari kecil orangtuaku selalu mengajarkan bila kita sering di dzolimi sama orang lain. Jangan balas dengan kejahatan karena kalo kita membalasnya kita juga termasuk orang yang dzolim juga. Tapi balasnya dengan kebaikan terus menerus biar orang itu sadar dan menjadi orang yang baik. Kamu istirahat aja dulu sana biar hati kamu tenang ya" ujar Kadita sambil mengusap rambut Kagura.
" Iya makasih kadita sudah membuat aku sedikit rileks. Aku mau istirahat saja biar tidak stress lagi." ujar Kagura sambil bergegas menuju kamar tidur nya.
" Iya jangan mikirin masalah ini. Di bawa santai dan rileks biar bayi dalam kandungan kamu enggak ikutan street" ujar Kadita sambil menutup pintu kamar Kagura.
Kadita pun melanjutkan tugasnya menyapu dan mengepel lantai. Serta mencuci piring bekas tadi pagi sarapan bersama. Setelah selesai melakukan nya. Harith menelpon Kadita saat sedang menonton televisi di ruang tamu.
" Assalamualaikum sayang. Lagi apa?! Udah makan belum?!" tanya harith perhatian.
" Wa alaikum salam sayang!! Aku lagi nonton TV di ruang tamu. Tadi abis beres-beres rumah. Aku belum makan lagi. Soalnya baru selesai minum susu hamil" ujar Kadita sambil rebahan di sofa bangku ruang tamu.
" Gimana kondisi Kagura sekarang?! Masih down dan menangis?!" ujar Harith sambil bertanya.
" Kondisi Kagura ya begitulah mas. Masih stress karena tadi pagi saat belanja sayuran di Pak Bewok ada omongan dari Bu Tina yang kurang mengenakkan hatinya. Jadi pulang abis belanja langsung menangis dan mengadu sama aku?!" ujar Kadita menjelaskan.
" Terus kamu tegur gak tuh Bu Tina depan rumah kita?!" ujar Harith kesal.
" Enggak sayang. Aku males ribut. Dan pasti Bu Tina akan mencecar aku dengan banyak pertanyaan. Jadi aku biarkan saja lah. Biarlah dia mau ngomongin apa. Aku malas tanggapi nya. Toh semakin dia membicarakan dia semakin berkurang dosa kita" ujar Kadita bijak.
" Iya benar itu sayang. Jangan tanggapi orang berkata jahat kepada kita. Karena kalo kita juga menanggapi nya dengan berkomentar jahat juga. Berarti kita sama aja sama mereka" ujar harithpun bijak.
" Kagura sedang tidur. Aku suruh Kagura istirahat biar hatinya jauh lebih rileks dan tenang" ujar Kadita memberitahu.
" Ya tolong ya support Kagura. Biar dia jadi orang yang kuat dan sabar seperti kamu. Aku bangga banget sama kamu. Aku gak salah pilih kamu jadi istriku. Ya udah aku mau berangkat meeting dulu ya. Kamu jangan lupa makan dan istirahat yang cukup buat bayi kita" ujar harith.
" Iya mas sayang. Makasih udah perhatian juga sama aku dan Kagura. Nanti malam pulang jam berapa?!" tanya Kadita.
" Aku pulang agak malam sayang. Soalnya Hari ini pemasangan tenda untuk acara Sabtu besok di rumah. Jadi aku kesana untuk memantau kerjaan semua tukang pasang tenda. Sekalian ngasih rokok ke mereka" ujar harith sambil memberitahu.
" Owh ya udah. Kamu juga jangan telat makan. Jaga kesehatan juga. Jangan telat makan" ujar Kadita sambil mengakhiri percakapan telepon mereka.
Harith pun langsung bergegas menuju tempat meeting dengan calon pengantin nya untuk membicarakan mengenai konsep acara pernikahan yang akan di gelar sebulan lagi dengan di dampingi oleh Lylia. Dan setelah hampir empat jam meeting dengan calon pengantin. Harith dan Lylia mampir ke restoran masakan Padang untuk memanjakan perut mereka. Dan mereka pun memesan rendang daging sapi, Kalio ayam, Gulai tunjang (kikil), gulai kepala kakap, Ikan tongkol balado, ayam pop,telur dadar Padang, dan Asam Paseh patin. Mereka menikmati makanan yang di antarkan.
" Keadaan mba Kadita sekarang gimana mas Harith?!"ujar Lylia penasaran.
" Alhamdulillah sehat walafiat. Dan sekarang perutnya sudah mulai kelihatan membuncit" ujar Harith.
" Prediksi lahiran nya kapan mas?!" tanya Lylia.
" Insyaallah empat bulan lagi akan melahirkan " ujar harith.
" Sudah USG?! Cewek atau cowok?!" ujar Lylia.
" Belum USG. Aku belum ada waktu untuk mengantarkan Kadita periksa ke dokter bulan ini. Karena sebulan ini kamu kan tahu jadwal wedding kita Alhamdulillah full jadwal jadi aku belum sempat menemani Kadita periksa ke dokter kandungan. Nanti kalo aku ada waktu luang baru periksa ke dokter sekalian USG" ujar Harith.
" Iya mas Harith. Penting banget itu temenin istri saat cek ke dokter kandungan. Agar istri merasakan di perhatikan oleh suami. Dan bayi dalam kandungan merasakan perhatian dari ayahnya. Terlebih lagi kalo USG biar kita tahu jenis kelaminnya anak kita apa?! Cewek atau cowok biar mempersiapkan peralatan dan kebutuhan bayi sesuai dengan jenis kelaminnya"ujar Lylia.
" Wah bener juga tuh. Kok kamu hebat ya soal ini padahal kamu belum menikah" ujar harith kagum.
" Kan dulu sebelum kerja disini aku yang mengurus adik-adik waktu mereka kecil. Sekarang mereka sudah besar dan kuliah" ujar Lylia memberitahu.
" Owh seperti itu ya. Pantas hafal banget soal bayi dan anak" ujar harith.