Chereads / on my wedding day / Chapter 42 - BAB 42. TEGAR

Chapter 42 - BAB 42. TEGAR

( ON MY WEDDING DAY/ Di Hari Pernikahanku)

Dan setelah mendengarkan keributan antara harith dan Kagura membuat ibunya Kadita syok dan pingsan hingga harus di bawa ke rumah sakit. Kadita langsung ikutan pingsan melihat kondisi ibunya pasca Kagura menceritakan semua kejadian bersama Harith.

" Kamu sudah bangun sayang?!" ujar Harith yang menemani Kadita saat pingsan.

" Aku ada dimana?! " ujar Kadita bingung.

" Tadi kamu pingsan saat di rumah. Karena melihat ibu kamu pingsan. Kamu juga ikutan syok dan pingsan" ujar harith memberitahu.

" Terus keadaan ibu aku gimana mas?!" tanya Kadita khawatir.

" Ibu kamu baik-baik aja kata dokter. Hanya syok dan kaget jadi membuat badannya nya jadi lemah dan pingsan Akhirnya" ujar Harith.

" Alhamdulillah syukur lah kalo ibu baik-baik saja. Aku mau kesana. Mau lihat kondisi ibuku" ujar Kadita.

" Kamu enggak bisa kesana. Karena ibu sedang beristirahat. Kamu juga harus istirahat ya. Kalo sudah membaik aku antarkan Kamu ke ruangan kamar ibu" ujar harith merayu.

" Iya mas. Aku nurut perintah kamu. Tapi janji ya. Kalo aku sudah membaik. Kamu antarkan aku ketemu sama ibu" Ujar Kadita manja.

" Iya aku janji sama kamu. Nah sekarang kamu makan ya. Ingat kamu lagi hamil. Enggak boleh kecapekan apalagi banyak pikiran. Ingat bayi kita dalam kandungan kamu. " ujar harith mengingat kan.

" Iya mas. Makasih udah mengingatkan dan kasih perhatian banget buat aku dan ibuku" ujar Kadita bersyukur.

Lalu Harith menyuapi makanan kadita di ruangan kamar. Sedangkan ibunya Kadita masih beristirahat setelah di berikan pertolongan pertama oleh dokter dan juga di berikan infus makanan juga obat agar bisa pulih kembali. Dan Kagura sedang menonton drama Korea sambil makan di rumah Kadita.

" Assalamualaikum mas harith. Sekarang lagi dimana?!" tanya Lylia.

" Wa alaikum salam Lylia. Aku lagi di rumah sakit lagi nemenin Kadita dan ibunya kadita di rumah sakit. Ada apa ya?! tanya Harith.

" Ibu dan mba Kadita sakit apa?! Kok ada di rumah sakit mas?!" tanya Lylia.

" Owh mereka lagi kurang sehat. Tadi pingsan di rumah. Jadi aku bawa mereka langsung ke rumah sakit untuk dapat perawatan dan pemeriksaan dari dokter" ujar Harith.

" Owh. Aku menelepon karena ada client calon pengantin yang ingin bertemu mas. Untuk konsultasi masalah acara resepsi pernikahan bulan besok" ujar Lylia.

" Oh begitu. Ya udah jadwal kan besok bertemu saya di kantor pagi hari. Kalo saat ini saya tak bisa ke kantor untuk menjaga Kadita dan ibunya di rumah sakit" ujar Harith.

" Owh siap mas. Nanti saya kabarin calon pengantin nya buat ke kantor besok pagi. Semoga mba kadita dan ibunya lekas sembuh ya" ujar Lylia.

" Iya terima kasih atas ucapan dan doanya" ujar harith sambil menutup panggilan telponnya.

Setelah kondisi kadita membaik. Harith mengantarkan Kadita untuk bertemu ibunya di ruang kamar pasien yang letaknya bersebelahan dengan kamar Kadita.

" Gimana kondisi ibu sekarang?!" tanya Kadita sambil menggenggam tangan ibunya.

" Alhamdulillah sudah membaik. Kamu jangan kecapekan ya. Kan kamu sedang hamil" ujar ibunya Kadita.

" Kalo ibu sudah pulang nanti saya jemput untuk pulang ke rumah ya" ujar harith perhatian.

" Iya makasih banyak ya nak harith" ujar ibunya Kadita.

"Ibu jaga kesehatan ya. Besok aku kesini lagi buat nemenin ibu ya" ujar Kadita.

" Ga usah nduk. Nanti kamu capek bolak baik rumah ke rumah sakit. Doakan saja ibu cepat sembuh dan bisa langsung pulang ke rumah" ujar ibunya Kadita.

" Kami pamitan ya Bu. Besok aku kesini jenguk ibu saat jam istirahat kerja ya" ujar Harith sambil berpamitan.

" Iya hati-hati di jalan ya" ujar ibunya Kadita.

Dan sesampainya di rumah. Kadita dan Harith melihat ruang tamu seperti kapal pecah. Semua sampah cemilan berserakan di lantai. Dan Kagura tertidur pulas di depan tv yang menyala.

" Eh bangun orang males" ujar harith membangunkan Kagura yang sedang tertidur pulas.

" Hah?! Eh mas Harith sudah pulang!!' ujar Kagura yang kaget telah di bangunkan.

" Masya Allah. Kamu parah banget jadi cewek. Seharian di rumah aku malah berantakan banget ini ruang tamu kaya di Bantar gebang" Ujar Kadita kesal.

" Udah kamu gak usah beresin sampah itu sayang. Biarkan Kagura yang bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri di rumah kamu. Jangan maunya makan tidur dan nonton tv aja" ujar harith menyindir Kagura.

" Lah kok aku sih?! Ini kan rumahnya Kadita. Jadi dialah yang harusnya bereskan semua sampah nya bukan aku" ujar Kagura merasa tak bersalah.

" Idih kagak malu banget sih kamu. Udah numpang makan,tidur dan nonton tv. Juga bikin berantakan ruang tamu. Tapi enggak mau beresin sampah" ujar harith marah.

" Ya emang aku enggak salah. Dan aku enggak mau beresin titik!!" ujar Kagura keras kepala.

" Ya udah kalo kamu enggak mau beresin sampahnya angkat kaki dari sini. Jangan cuman bikin beban di rumah ini aja. Kamu gak puas udah bikin Kadita dan ibunya di rumah sakit. Sekarang malah bikin ulah berantakin rumah kadita" ujar harith emosi sambil membuang koper dan tas Kagura ke halaman depan rumah.

" Ya Allah mas harith kamu tega banget sih sama aku. Cuma perkara sampah doang sampai Begitu banget sikap kamu sama aku" ujar Kagura menangis.

" Biarin aja. Aku gak suka sama orang yang enggak tahu malu dan enggak tahu diri kaya kamu" ujar harith marah.

Karena males melihat Kagura dan harith bertengkar di ruang tamu. Kadita masuk kamar dan beristirahat.

" Pokoknya kalo aku habis mandi ini belum juga bersih dan beres. Aku bakalan usir kamu juga" ujar harith mengancam Kagura.

" Iya aku bakalan bereskan semuanya mas. Asal kamu jangan usir aku. Aku udah enggak punya tempat tinggal. Mba Selena dan orangtua aku udah gak mau lagi Nerima aku" ujar Kagura menangis.

" Ya kalo kamu mau ikutin peraturan disini kamu harus lakukan sesuai dengan perintah aku dan kadita. Tapi kalo kamu gak ikutin perintah kami. Ya udah kamu pergi saja sana. Cari orang yang mau Nerima kamu buat tinggal dirumahnya" ujar Harith sambil emosi.

" Iya mas. Aku turuti permintaan kamu sekarang" ujar Kagura cemberut.

Lalu Harith masuk kamar dan mandi serta berganti baju. Setelah itu harith keluar kamarnya dan mengecek ruang tamu sudah bersih atau belum. Dan ternyata Kagura menepati omongan. Ruang Tamu yang tadi berantakan menjadi bersih kembali. Dan saat mengecek keberadaan Kagura ternyata dia sudah tertidur pulas di kamarnya. Dan harith kembali masuk kamar lagi menemani tidur dengan kadita. Sambil mencium keningnya Kadita dan memeluk erat tubuh Kadita.