Chereads / on my wedding day / Chapter 24 - BAB 24. AKHIR CERITA CINTA

Chapter 24 - BAB 24. AKHIR CERITA CINTA

ON MY WEDDING DAY ( Di Hari Pernikahanku)

Ternyata benar, melepaskan seseorang bukan lagi perkara mengharapkan dia untuk kembali lagi. Tetapi mulai untuk menyadari bahwa semuanya tak akan pernah sama lagi. Begitu pula hubungan cinta Harith dan Kadita yang harus kandas karena orang ketiga menjadikan AKHIR CERITA CINTA bagi mereka. Kini Kadita mulai move on dengan semua yang terjadi dalam hidupnya untuk melanjutkan hidup yang lebih baik lagi.

" Sepertinya sudah hampir setahun harith enggak maen kesini lagi ya,nduk?! " tanya ibu Kadita.

" Iya Bu. Kami sudah berpisah. Maaf ya Bu. Saya baru bisa bicara tentang hal ini sekarang" ujar kadita sambil sarapan.

" Owh. Kok bisa?! Ada apa dan kenapa?!"

" Maaf Bu saya tak bisa ceritakan. Ini Masalah pribadi saya dan mas harith. Saya harap ibu mau mengerti" ujarku sedih.

" Iya enggak apa-apa nduk. Kalo kamu belum bisa bicara sama ibu. Akan bisa maklumi dan mengerti tentang perasaan kalian. Semoga tak ada penyesalan dan semoga menjadi keputusan yang terbaik buat kalian" ucap ibu Kadita bijak.

Setelah perpisahan sepihak oleh Harith tanpa mau mendengarkan penjelasan dari kadita. Sampai kadita berusaha menemuinya di Bandung namun tak di gubris oleh Harith. Sulitnya berkomunikasi dengan dengan Harith karena nomer hape kadita telah di blokir. Maka dengan itu Kaditapun berusaha mengikhlaskan segalanya dengan cara berusaha melupakan kenangan indah bersama Harith meskipun sulit karena masih ada rasa sayang dalam hatinya.

" Besok hari Sabtu temenin gue yuk kondangan di balai Kartini. Soalnya temen kuliah gue mau nikah?! " ajak Baxia via telepon.

" Gue juga besok mau kondangan juga ke balai Kartini" celetuk Kadita.

" Emang nama yang nikah siapa?!"

" Raditya dan Yulia" ujar Kadita.

" Lah kok sama?!"

" Masa sih?! hahahaha.. Ya udah besok bareng aja kesana nya."

" Ya udah besok siang gue samper ke rumah elu ya. Pokoknya udah dandan rapih ya. "

" Oke. Siap" ujarku menutup pembicaraan dalam telepon.

Selama setahun lebih setelah perpisahan. Kadita dan Harith tak lagi berkomunikasi. Dan Kaditapun mengganti nomer hapenya agar bisa cepat move on dari Harith. Karena menurut nya keputusan perpisahan hanya sebelah pihak tanpa mau mendengarkan penjelasan adalah hal yang menyakitkan buat Kadita.

" Wah,cantik banget sih elu kalo pake kebaya warna pink senada dengan rok plisket nya" ujar Baxia memuji.

" Ah bisa aja nih supir taksi online" ujar kadita meledek .

" Ayo siap berangkat!!" ujar Baxia sambil membuka pintu mobilnya untuk Kadita.

" Iya. Terimakasih" jawab Kadita sambil masuk mobil.

Sesampainya di balai Kartini. Mereka pun datang bak sepasang kekasih. Saat sedang antri bersalaman dengan pengantin. Kadita melihat Harith sudah menggandeng wanita cantik dalam pesta resepsi pernikahan Radit dan Yulia. Harith nampak mesra dan bahagia seperti pasangan baru.

" Selamat ya Radit dan Yulia. Semoga Sakinah, mawadah, dan warahmah. Semoga cepat di berikan keturunan"ujar Kadita bersalaman.

" Aaamiin.. Terimakasih. Semoga cepat nyusul ya" ucap Radit dan Yulia.

Setelah bersalaman,aku dan Baxia ikut antri makan di meja prasmanan. Dan sekali lagi Kadita melihat Harith makan bersama wanita dengan sangat akrab. Dan Kadita baru pertama kali melihat wanita yang di bawa oleh Harith.

" Hei,mas bro!! Apa kabar?! tanya Baxia kepada Harith yang sedang makan.

" Alhamdulillah baik" jawab Harith.

" Wah pacar baru ya!! Gak mau di kenalin nih?! tanya Baxia penasaran.

" Oh iya. kenalkan namanya Kagura Maya"ujar Harith.

" Halo gue Baxia!!" ujar Baxia sambil bersalaman.

" Hallo aku Kagura!! jawab Kagura berjabat tangan.

" Elu pacar nya harith?! tanya Baxia.

" Hehehe.. iya baru sekitar 3 bulan resmi pacaran.

" Wah selamat ya. Kalo nikah jangan lupa undangan nya ya" ujar Baxia ramah.

" Iya siap nanti kami kabarin" ujar Kagura.

Saat mereka sedang asyik mengobrol. Aku pun terdiam dan hanya mendengarkan tanpa ada rasa keberanian untuk ikut bergabung mengobrol bersama. Seakan lidahku keluh dan seperti bibir terkena lem rasanya tak mampu untuk berbicara.

" Oh ya selamat menikmati hidangan ya. Gue pamit dulu" ujar Baxia.

" Iya" ujar Harith kecut.

Aku dan Baxia pun berpamitan kepada pengantin untuk pamit pulang. Dan tak pula cipika-cipiki. Dan saat di mobilnya Baxia.

" Elu kok diem aja tadi pas ketemu sama Harith?! tanya Baxia.

" Lah terus gue harus gimana?! tanya Kadita.

" Ya tegorlah. Tanya kabarnya?! Atau apa gitu?! "

" Gue lagi gak semangat. Makanya gue minta pamit pulang".

" Tapi elu enggak apa-apa kan?! elu gak pengen kepo apa?? Dia bawa cewek cakep."

" Enggak biasa aja tuh." ujarku mengakhiri penasaran oleh Baxia.

" Yakin nih? bukan nya kalian tahu?!

Sesampainya di rumahku. Aku langsung menyuruh Baxia untuk langsung pergi ke rumah.

" Makasih udah mau anter jemput gue hari ini" ujar Kadita.

" Iya sama-sama". ucap gatot benar.

Rasa sayang yang dulu untuk harith. Kini berubah menjadi rasa benci dan kecewa. Dulu saat baru seminggu berpisah biasanya Kadita selalu menangis sendirian di kamar mengunci pintu kamar nya. Kini semua di lalui olehnya sendirian.

" Hari Minggu besok jangan lupa ya ke makam ayah" ucap Ibu Kadita mengingatkan.

" Siap Bu. Kita berdua doang atau sama mba Katrina?! tanya Kadita.

" Sekeluarga besar termasuk mba kamu".

" okelah. Hari Minggu waktunya me time bareng keluarga aku.

Setelah kenyang sarapan dan mengobrol di rumah. Saat sampai di kantor kerjanya. Hujan deras turun dengan petir seakan ingin menyambar.

" Mba Kadita,besok client daerah Manggarai mau ke kantor?!

" Oke. Pakaian pengantin yang baru sudah di laundy belum?? " tanyaku serius.

" Sudah Semua mbak kadita".

" Oh ya udah. Pastikan semua jadwal fitting jangan malam ya. Kalo bisa jam 12 siang fitting dan merias wajahnya. Soal biaya dan harga di tentukan berdasarkan paket yang di pilih client" ujar kadita.

Setelah mendengar penjelasan dari Lylia. Kadita masih di sibukan laporan keuangan kerja di bahas. Jam istirahat tiba tapi Kadita masih sibuk kerja. Akhirnya Baxia datang membawa makanan ke kantor Nya.

" Ya Allah!! Pake segala repot-repot datang ke kantor" ujar Kadita sambil makan siang.

" Ini udah jam 2 siang tapi elu belum makan. Gue khawatir. Takut elu sakit dan kenapa-kenapa" ujar Baxia perhatian.

" Gue lagi nanggung tadi ngerjain laporan. Abis ini juga gue pergi makan" ujar Kadita ngeles.

" Inget jaga kesehatan ya. Emang elu mau di rawat di rumah sakit?!"

" Ya enggak lah. Cukup dulu gue pernah di rawat di rumah sakit hampir dua mingguan".

" Hah?! Yang bener?! Elu pernah di rawat di rumah sakit?! Kapan?!

" Udah lama banget. Kejadiannya pas banget acara nikahan nya Selena".

" Oh iya. Maaf gue baru inget elu pernah cerita hal itu ke gue".

Dan obrolan kami berlanjut hingga sore hari . Baxia cuti hari ini. Makanya dia membawakan makanan untuk Kadita.