PERUSAHAAN JT GRUP
Jonatan sedang melakukan rapat bersama dengan semua pegawai JT Grup membahan tentang rencana kerja 5 tahun ke depan, termasuk rencana kerjasama antara JT Grup dengan perusahaan Lianxi Grup jika mereka nanti benar-benar terpilih sebagai perusahaan pelaksana proyek pembangunan hotel di kota J milik Lianxi Grup.
Semua pegawai Sangat bersemangat karena itulah proyek ini merupakan target utama yang harus dicapai dan dimenangkan oleh perusahaan JT Grup tahun ini. Setelah rapat selesai Jonatan kembali keruang kerjanya.
"Direktur Lee, apa langkah kita selanjutnya untuk memenangkan proyek ini, karena saingan kita perusahaan Jiang Grup bukanlah lawan yang bisa dianggap enteng dan tidak bisa diremehkan begitu saja" ucap Anne yang merupakan sekertaris Jonatan.
" Kamu tenang saja aku punya rencana sendiri untuk mendapatkan proyek ini, baik untuk menghadapi perusahaan Jiang Grup maupun untuk menghadapi Lianxi Grup. Kamu siapkan saja data-data formal yang dibutuhkan sedangkan aku akan melakukan cara yang lainnya" ucap Jonatan dengan senyum licik.
" Baik direktur Lee, bulan depan kita juga mendapat undangan pesta ulang tahun perusahaan Lianxi Grup. Menurut informasi yang saya dapat, didalam pesta itu nantinya juga akan diumum nama perusahaan yang memenangkan tender proyek pembangunan hotel di kota J ini" jelas sekertaris Anne.
" Jadi begitu, tenang saja kita masih punya waktu beberapa Minggu lagi untuk menjalankan rencana kita" ucap Jonatan yang mendaratkan ciuman nakalnya kepada sekertaris Anne.
"Eemm..." gumam Anne.
" Sayang... Kenapa kau hari ini begitu formal kepadaku" ucap Jonatan yang menarik sekertaris Anne hingga terduduk dipanggkuannya.
" Natan...Kau memang nakal sekali, bagaimana bisa kau bercinta dan mempermainkan hati 3 wanita sekaligus heh..." gumam Anne yang seakan juga menikmati ciuman mesra dari Jonatan.
" Ayolah sayang...Kau tahu benar bagaimana hubungan asmaraku dengan kedua kembar bersaudara itu" Jonatan yang memulai melancarkan serangan bertubi-tubinya ke lehernya Anne.
Jonatan memang tidak pernah melewatkan kesempatan untuk menikmati setiap lekuk tubuh wanita yang ada dihadapannya, baik itu Tara maupun Anne. berbeda dengan ketika berhadapan dengan Tiara, dia tidak pernah berhasil menyentuh apa lagi menjamah tubuh Tiara karena setiap Jonatan mencobanya Tiara selalu menolak. sampai sekarang pun Jonatan masih penasaran bagaimana rasanya jika dia bisa bercinta dengan Tiara.
"Hmm...Natan kau memang laki-laki paling brengsek yang pernah aku kenal! Bagaimana kau bisa melakukan hal seperti ini didalam kantor. Apakah kau tidak takut ada yang melihatnya?" ucap Anne hanya bisa menikmati setiap sentuhan Jonatan.
" Tenanglah sayang... Aku sudah sangat profesinal dalam hal ini, jikalau pun ada yang tahu memang kenapa? Ini perusahaanku. Jangankan di perusahaanku sendiri, di tempat milik orang lain saja aku bisa melakukannya" ucap Jonatan.
"Ah... Sayang, ayolah cepat! Jangan mempermainkanku lagi hemm..." ucap Anne dengan manja.
Tok tok tok... Suara pintu diketuk." Sial! Siapa yang menggangu kesenanganku" mendengar suara pintu diketuk Jonatan dan Anne bergegas merapikan pakaiannya. Bruaakk...pintu dibuka dengan paksa. Jonatan yang masih repot dengan dasi juga jasnya, sedang Anne masih sibuk dengan kancing bajunya.
" Selamat siang Direktur Lee, maaf saya lancang mengganggu kesenangan anda siang ini" ucap Tara melangkah maju mendekati meja kerja Jonatan. Sekertaris Anne segera beranjak pergi meninggalkan ruang kerja Jonatan karena Jonatan sudah memberikan isyarat mata kepadanya. Jonatan segera berdiri menyambut Tara.
" Sayang... Kenapa kamu datang marah-marah kepadaku? Aku sangat rindu kepadamu. Bagaimana bisa kamu sudah 2 Minggu ini, tidak menelepon ataupun menemui ku" ucap jonatan yang berusaha mencium Tara sepertinya biasanya jika mereka lakukan ketika bertemu, tetapi Tara menolak ciuman Jonatan kali ini. Bagi Tara sekarang Jonatan bukanlah orang yang penting, atau dia cintai lagi. Sekarang target Tara adalah menaklukkan sang master bisnis Kim Yohan yang juga merupakan presdir Lianxi Grup.
" Lepaskan... Bukankah kau baru saja mendapatkan mainan baru Direktur Lee, terus kenapa kau masih harus repot-repot merayuku" ucap Tara, duduk ditepian meja kerja Jonatan. melipat kedua tangannya di depan dada dan membuang muka dengan sebal.
" Hey...Apa kau cemburu! Ayolah sayang, Aku melakukan ini hanya karena sangat rindu kepadamu. Ya! Karena kamu tidak ada jadi, aku melampiaskan hasratku kepada wanita jelek itu" Jonatan yang masih berusaha merayu Tara kembali kepelukannya.
-----------------------