Jonatan melakukan berbagai cara untuk menaklukan hati Tara kembali dengan berbagai rayuan gombalnya itu, bagi Jonatan Tara masih mempunyai peran yang sangat penting dalam misinya untuk menguasai perusahaan Jiang Grup di tambah membalaskan dendam pribadi keluarganya yang motifnya masih tersembunyi.
" Sudahlah! Lepaskan, Aku sama sekali sudah tidak tertarik denganmu. Aku kesini hanya mau bilang kepadamu, supaya kamu menyerah saja tentang proyek hotel milik perusahaan Lianxi Grup itu. Sudah pasti perusahaan Jiang Grup yang akan menang" ucap Tara dengan yakin dan sombong.
Jonatan masih menahan diri, ia pura-pura tersenyum manis, "Ayolah sayang...Kau tahu bahwa perusahaan JT Grup ini tidak akan menyerah begitu saja tanpa alasan yang jelas, bukankah sama saja Perusahaan Jiang Grup atau JT Grup nantinya yang menang. Itu tetaplah kita yang memiliki semuanya, apakah yang aku katakan ini salah?" ucap Jonatan yang memeluk mesra Tara dari belakang kemudian mencium sepanjang lekuk leher Tara.
Dasar wanita bodoh, apa kau pikir aku akan melepaskan kesempatan emas ini hanya karena kau Tara, atau karena ancaman dari perusahaan Jiang Grup. Cih!...Kau benar-benar masih terlalu polos dalam hal bisnis sayang (isi pikiran Jonatan).
" Hemm...Sepertinya ide bagus" Tara masih memikirkan ucapan Jonatan baru saja. Apa yang dikatakan Jonatan memang ada benarnya, mau perusahaan Jiang Grup, atau JT Grup yang menang itu juga akan tetap menjadi milik mereka berdua. Jika mereka menikah, tentu saja ini hanya rencana cadangan Tara jika saja Tara tidak berhasil menaklukan kembali Yohan dan menikah dengannya. Tetapi jika Tara berhasil menikah dengan Yohan, itupun tidak akan menjadikan Tara rugi jika JT Grup menjadi mitra kerjasama perusahaan Lianxi Grup. Hemmm... Benar-benar sepasang rubah betina dan jantan yang sangat cocok keduanya memang sama-sama licik.
"Hemm...sayang kamu benar, aku hampir saja salah faham kepadamu. Aku kira, kamu sengaja ingin menjadi musuh dari perusahaanku. Aku benar-benar tidak mengira, kamu sudah memikirkan tentang masa depan kita begitu jauh" ucap Tara membalas ciuman Jonatan sebagai tanda Tara setuju dengan rencananya.
" Cerdas dan manis...Itu baru wanitaku. Untuk apa kita saling bermusuhan, bukankah ada hal yang lebih penting bagi kita untuk diselesaikan" ucap Jonatan.
Tara mengerut dahi " Apa yang kamu maksud adalah Tiara?".
Jonatan menarik Tara untuk duduk diatas sofa bersamanya" Tentu saja, siapa lagi kalau bukan dia. Kau tahu bahwa sekarang penanggungjawab jawab proyek ini adalah dia. Apa kau pikir kita akan dapat begitu mudah mendapatkan proyek ini?" Jonatan sembari meletakkan tangannya di bahu Tara.
" Apa kau punya rencana yang bagus untuk ini, aku yakin orang sepertimu ini tidak akan kehabisan cara untuk menaklukkan Tiara?" ucap Tara yang berharap Jonatan mempunyai solusi yang tepat untuk masalah ini.
" Sayang...Kau tidak usah khawatir, tentu saja aku punya rencana yang bagus. Tetapi ini semua tidak akan berhasil tanpa bantuan darimu" Jonatan menyandarkan kepala Tara di bahunya dan mulai menjelaskan rencananya kepada Tara.
" Begini kita harus berpura-pura bersikap baik kepada Tiara. Aku akan mendekati Tiara lagi sedangkan kamu mendekati Presdir Yohan, dengan begitu kita akan lebih mudah mendapatkan proyek itu, dan juga proyek-proyek perusahaan Lianxi Grup lainnya" jelas Jonatan dengan serius, kali ini dia akan memanfaatkan Tara untuk mencapai tujuannya.
" He..he..tentu saja aku setuju" Tara tersenyum licik.
Dasar Jonatan bodoh, tentu aku akan mendekati Yohan meskipun kau tidak memintaku untuk mendekatinya karena itu adalah tujuan utamaku untuk menjadi satu-satunya nyonya Yohan sedangkan kau hanya rencana cadangan bagiku, Gumamnya dalam hati.
Setelah urusan ya dengan Jonatan selesai Tara meninggalkan kantor JT Grup.
-----------------------
.