Chereads / To infinity and Beyond / Chapter 8 - KALA(3)

Chapter 8 - KALA(3)

San pedro, 2017

Di akhir pekan kali ini, Kala dan Ameer kembali mengunjungi joe's. Tapi tidak seperti biasanya, Kala dan Ameer tidak hanya pergi berdua, kali ini mereka mengajak julian pergi bersama. Sesampainya di Joe's Kala langsung duduk di salah satu bar stool, memesan vodka dan mendorong dunia menjauh dari nya, kala menjadi begitu Kala. Ameer mengabaikan sahabatnya dan mengajak Julian bergabung dilantai dansa. Julian baru bergabung dengan mereka sebagai anak buah kapal Miss Marelyn sejak 3 bulan yang lalu. Ini adalah pelayaran pertamanya diatas miss Marelyn dan kunjungan pertamanya di san pedro, California.

Bermaksud baik Ameer mengajak julian untuk bergabung dan menikmati suasan malam kota san pedro sebelum mereka bertolak meninggalkan kota malaikat ini. Musim dingin akan segera tiba, jadi Ameer bermaksud baik untuk memberikan Julian pengalaman yang hangat di san pedro. Awalnya Kala menolak gagas itu karena dua alasan : pertama dia tidak pernah menyukai jika ada sembarang orang memasuki lingkaran persahabtannya, dan kedua dia mengkhawatirkan Ameer yang harus menjaga lebih dari satu orang mabuk.

Kala tidak cukup mengenal julian untuk mengetahui batas toleransi laki-laki itu terhadap alkohol. Tidak satupun diantara dia dan Ameer tahu bagaimana kebiasaan si pria kulit putih itu disaat dia sedang mabuk dan Kala tidak mau Ameer terlibat masalah. Namun, Karena Ameer bersikeras memaksa Kala untuk mengijinkan Julian bergabung dengan mereka, akhirnya disanalah mereka di salah satu Bar teramai di kota san pedro.

Dari Bar, Kala memperhtikan Ameer yang sedang berdansa dengan wanita berambut merah dan brtubuh sintal, jelas tipe kesukaan Ameer. Ameer memang memiliki kekasih yang sangat dia cintai dan mereka sudah berhubungan lebih dari 8 tahun lama nya tapi itu tidak menghentikan Ameer untuk berdansa dengan wanita lain tapi ada satu hal yang membuat Kala sangat mengagumi pengendalian diri Ameer. Ameer tidak pernah bercinta dengan wanita lain selain kekasihnya. Yang artinya dia sudah monogami selama lebih dari 8 tahun! 8 tahun, dapatkah kau membayangkannya?

Kala tidak dapat membayangkan melihat wajah yang sama diatas tempat tidur lebih dari 8 tahun! Pernah sekali kala menanyakan padanya perihal tersebut. Dan dengan santainya Ameer menjawab.

" man! Aku sama normalnya dengan dirimu. Aku memiliki hasrat, nafsu dan kebutuhan akan sex! Hanya dewa yang tau betapa aku menyukai sex! Namun disisi lain aku juga begitu mencintai Aashna dan hanya Dewa yang tau pula betapa tulus perasaanku padanya. Jadi mengapa tidak aku menggabungkan dua hal yang paling aku cintai dalam satu 'kegiatan'?"

Saat mengatakan kegiatan alis Ameer terangkat bersamaan ketika jemari tangannya membentuk tanda kutip.

" jika aku ingin mencoba hal-hal baru aku akan mencoba nya bersama Aashna. Jika kebutuhan ku memanggil aku akan mendatangkannya kesini atau aku yang akan menghampirinya dimanapun dia berada."

"Terdengar seperti pemborosan dan tidak efisien" hanya itu tanggapan kala saat itu tapi jauh dilubuk hatinya ada sesuatu yang menggelitik dan membuatnya sedikit cemburu. Bukan jenis cemburu yang membuat orang-orang berspekulasi bahwa mereka gay. Itu merupakan sebuah rasa cemburu karena Kala tahu bahwa dia tidak akan pernah merasakan hal yang sama seperti apa yang Ameer rasakan.

Sedangkan julian terlihat sedang berdansa dengan seorang wanita yang terlihat tidak asing. Astaga! Si brunette! Sophie! Wanita itu berusaha keras menempelkan tubuh sintal nya yang berlekuk-lekuk seperti gitar sepanyol pada tubuh Julian. kala dapat melihat betapa Julian sudah mulai terangsang saat melihat pemud itu menggerayangi setiap jengkal tubuh sophie si brunette. Sophie terlihat sedang membisikkan sesuatu di telinga Julian dan kemudian Julian mengangguk dan perlahan mengucup bibir sophie. Awalnya lembut kemudian menjadi lebih bergairah. Setelah ciuman mereka berakhir, Kala melihat Sophie sedang menatap kearahnya. Saat tatapan mereka bertemu, sophie menyeringai seakan dia telah melakukan hal yang membanggakan. Saat itu Kala tersadar bahwa sophie sedang mencoba membuatnya cemburu. Kala terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepala. Wanita itu pikir hal sepele seperti itu bisa membuat Kala cemburu. Lagipula wanita itu tidak cukup berharga untuk membuat Kala cemburu.

Kala mengalihkan perhatiannya dari julian dan sophie menuju obyek lain. Seorang wanita berambut pirang yang duduk disebrang meja bar sedang memperhatikannha dengan tatapan yang tidak asing lagi bagi Kala. Wanita itu cukup menarik tapi sayang Kala sedang tidak berminat untuk bercinta malam ini.

"Tequilla please!" Suara Ameer menarik perhatian Kala.

Ameer menarik bar stool di samping kala dan duduk diatasnya. Sambil menyeringai dna melipat kedua tangannya didepan dada. Ameer pura-pura sedang berpikir.

"Aku bertaruh 10 dolar bahwa yang sedang ada didalam kepala mu saat ini adalah tentang 1001 cara untuk memuaskan wanita pirang yang sedari tadi tidak bisa berhenti menjilat bibir untuk mencegah liurnya jatuh. Dalam hitungan 10 wanita itu akan menghampirimu!"

Kala hanya tersenyum simpul saat tepat dalam hitungan kesepuluh wanita itu datang menghampiri mereka.

" hi! What's up? May I join you, two?"

" sure" kala mempersilahkan wanita itu duduk disebelahnya. Itu membuat Kala terjebak diantara Ameer si sok tahu dan wanita setengah horni yang sudah tidak sabar membuka bajunya sendiri dihadapan Kala.

" vodka? Tequilla?"

" no,thanks. I'd have my drink."

Wanita itu mengangkat gelas berisi martini yang masih cukup banyak kearah Kala.

Si pirang menatap Kala dan mulai melancarkan aksinya untuk menggoda.

" Aku clara. Kamu?"

" aku Kala dan ini temanku Ameer"

Ameer mengangkat gelasnya kearah Clara dan mengatakan " hi! Nice to meet you"

Clara melirik kearah Ameer singkag dan berkata " nice to meet you too"

Beberapa menit kemudian mereka sudah megobrol singkat tentang hal-hal sepele. Melihat tidak ada tanda-tanda Kala akan mengajaknya berdansa atau bercumbu. Akhirnya Clara berinisiatif mengmbil tindakan.

" wanna dance?"

" maaf kaki ku sedang terkilir"

Wanita itu mengernyit menandakan dai sudah memperhatikan Kala sejak dia memasuki Bar dan clara tahu bahwa Kala berbohong. Hala ktu secara tidak langsung menyampaikan bahwa Kala menolaknya. Tanpa berlama-lama akhirnya Clara beranjak dari Bar dan meninggalkan Kala dan Ameer yang masih melongo karena heran.

"Tumben sekali! Sepertinya aku kalah taruhan kali ini! What's wrong man?"

" I am just gonna fuck my vodka tonight"

Ameer terkekeh sambil melambaikan tangan kearah Seorang bartander. Tidak lama kemudian, si bartender itu menghampiri mereka dan menanyakan apakah mereka membutuhkan minuman lagi. Kala mengangguk dan menyodorkan gelasnya. Setelah sang bartender mengisi ulang gelas itu, kala langsung menegguknya dalam satu tegukkan.

" here comes another trouble" ameer berkata. Kala menoleh kearah Ameer menatap. Sophie si Brunette menghampiri mereka. Tanpa tedeng aling-aling, wanita itu melingkarkan tangan kepundak kala dan mengecup pipinya.

" hi bebe! Hi Ameer!"

Ameer mengangkat gelas. Kala hanya tersenyum kecut. Berusaha berpura-pura tidak tahu akan sikap kala yang menunjukan keengganan Kala, Sophie duduk di Bar stool yang beberapa menit lalu di duduki oleh Clara.

" dimana Julianus?" Kala berusaha mengingatkan wanita itu bahwa kurang dari setengah jam yang lalu dia mencium pria lain.

" julianus? Kau mengenalnya?"

Akting yang buruk, pikir kala. Sophie berpura-pura tidak mengetahui bahwa julianus adalah salah satu teman kala yang datang bersamanya malam ini. Sophie ingin terlihat seolah-olah dia mencium julianus sama sekali bukan karena ingin membuat Kala cemburu.

" ya, dia datang bersama kami malam ini."

" aku meninggalkan ya di salah satu meja. Dia membosankan" wanita itu terdengar begitu santai, seakan-akan ingin dinilai bahwa dirinya adalah wanita yang keren dan selalu di gandrungi pria. Jelas sophie ingin dianggap sebagai ladang tantangan baru untuk Kala. Wanita selalu berpikir bahwa laki-laki lebih tertarik dengan wanita yang sedikit menantang. Pemikiran konyol. Laki-laki hanya tertarik dengan wanita yang menarik bukan menantang. Tidak peduli seperti apapun wanita bersikap seakan-akan dia adalah sesuatu yang menantang, jika mereka tidak menarik secara fisik laki-laki tetap tidak akan tertarik.

" kau mudah sekali bosan, rupanya. Pasti kau juga bosan denganku"

Sophie langsung salah tingkah melihat sikap Kala yang diluar perkiraannya.

" bagaimana mungkin aku bosan denganmu?"

" julianus yang lebih muda dan tampan dibandingkan aku saja membuatmu bosan, apalagi aku?"

Reaksi Kala sungguh diluar dugaan sophie.

"Bukan, bukan seperti itu maksudku...."

" jadi apa maksud mu?"

Ameer terkekeh mendengar sophie yang gelagapan menanggapi pernyataan Kala. Akhirnya sophie memutuskan untuk tutup mulut dan cemberut. Beberapa detik kemudian, ponsel Kala berdering. Ameer dan spohie sama-sama menoleh kearahnya. Dari tempat mereka duduk, ameer dan sophie dapat membaca nama yang tertera dalam layar ponsel itu : Dalilah.

Ketika Kala akan mengangkat panggilan itu, tiba-tiba dialihkan menjadi face time.

Tepat ketika kala menyentuh tanda hijau dilayar dan wajah seorang wanita muncul. Sophie melemparkan diri pada Kala dan menciumnya tepat di bibir. Kala terkejut, julianus memperhatikan dengan mata merah dari kejauhan,Ameer tergelak dan wanita di layar ponsel itu terkesiap.