Chereads / To infinity and Beyond / Chapter 14 - PULANG (4)

Chapter 14 - PULANG (4)

Kling

Suara pemberitahuan pesan masuk di ponselnya membuat Alaska berpaling dari cermin yang sudah dia tatap sejak 25 menit yang lalu untuk berdandan. Sebuah pesan balasan dari salah satu penghuni group whatsapp nefelibata untuk pesannya beberapa menit yang lalu. Pesan itu untuk memastikan pukul berapa mereka bertemu di e-walk*.

Yuna :

" jam 7, ka"

Alaska :

" ok"

Wini :

" kalau sudah otw, kabarin yo!"

Yuna :

"Nda* ah malas!"

Alaska kembali tak mengacuhkan ponselnya dan melanjutkan ritual bersolek, berganti pakaian dan bersiap-siap untuk acara nonton bareng mereka malam ini. Walau Jam masih menunjukan pukul 5 sore,Alaska sudah harus siap minimal 30 menit lagi karena jarak e-walk dan somber* lumayan jauh. Membutuhkan waktu 30 menit menggunakan kendaraan roda dua untuk sampai disana. Jika menggunakan grab car atau gocar memakan waktu yang lebih lama.

Terdengar suara petir diluar, alaska melihat dari balik jendela ada awan hitam tebal menggantung dilangit menandakan akan segera turun hujan. Alaska bergegas menyelesaikan ritual nya, dia berharap ketika hujan turun dirinya sudah tidak berada di mes kerana itu adalah hal terakhir yang dia inginkan terjadi hari ini. Lebih baik dia berteduh di pinggir jalan atau harus basah-basah menembus hujan dari pada terjebak lebih lama dibawah atap yang sama dengan wanita yang paling dia -karena benci adalah sebuah kata yang sangat kuat maka Alaska tidak mau mengunakannya-tidak suka : Lidsey.

Ingat wanita yang alaska sebut siang tadi? Wanita yang harus pergi keluar kota minggu ini? Wanita yang tidak lain tidak bukan adalah kekasih dari Kamandanu Adi, cinta pertamanya ? Ya , wanita itu adalah rekan kerja sesama polisi wanita di Direktorat : Lidsey Rania. Lidsey berdarah manado-dayak, dua suku dengan genetik kecantikan yang tidak terbantahkan. Hal itu membuat Lidsey berparas begitu cantik,berkulit putih, dan bertubuh mungil. Bukan hanya cantik, Lidsey juga berbakat. Dia memiliki suara yang begitu merdu. Karena kemerduan suaranya itulah dia dijadikan vokalis utama Nautika band. Sebuah band garapan Ditpolair yang biasanya ditampilkan pada acara-acara yang bersifat kedinasan atau ditampilkan di hari ulang tahun Ditpolair. Jika Alaska bisa memilih dia ingin terlahir seperti Lidsey.

Sejauh yang Alaska tahu, Lidsey tidak pernah mencurigai perasaan Alaska kepada Kama. Selama ini mereka masih berteman dengan baik, dan Lidsey tidak pernah keberatan jika Alaska menghabiskan waktu dengan Kama untuk pergi memancing. Karena jauh sebelum Kama mengenal Lidsey, Alaska sudah lebih dulu ada dalam hidup Pria itu. Tapi ternyata 2 tahun pertemanan Mereka dikalahkan oleh 1 jam pertemuan Lidsey dan Kama. Nyatanya cinta tidak bisa tumbuh hanya dengan seiring berjalannya waktu.

Sejak Lidsey dan Kama menajalin hubungan, Alaska mulai menghindari teman satu , mes, dan satu kamtornya itu. Dia menghindar karena dia takut jika Lidsey dapat menangkap tatapan kecemburuan yang mungkin saja tergambar jelas dimatanya. Dia tidak mau hubungan mereka menjadi canggung.

Sebelum keluar kamar, sekali lagi Alaska memeriksa ponselnya. Ada beberapa pesan di group nefelibata.

Wini :

" di kota mendung, enggak? Disini mendung, siap-siap jas hujan guys!"

Yuna :

" cerah sekali disini"

Alaska :

" disini mendung"

Yuna :

" hayuuu*. Disini terang benderang alias cerah sekali"

Alif :

" di rumahku mendung"

Selfi :

" di kariangau* hujan. Btw have fun ya guys! Maaf gk bisa ikutan"

Alaska :

" aku otw"

Setelah mengtik kalimat terakhir di ponselnya, Alaska perlahan membuka pintu kamar karena sedang berusaha menghindari Lidsey, Alaska diam-diam keluar kamar dan menggunakan helm. Ketika Alaska mecapai pintu dan memutar kenop, sebuah suara merdu memaggilnya

" alaska! Kamu mau keluar?"

Dengan enggan Alaska menoleh dan memaksakan senyum mengembanh diwajahnya. "Iya."

" kemana?"

"Nonton sama teman-temanku."

"Dimana? Nonton apa?"

"Bukan urusan kamu!" Itu yang ingin Alaska katakan tapi alih-alih dia berkata " di e-walk. Nonton Thor: Ragnarok"

"Oh.. have fun!"

Lidsey memutar tubuh mungil nya dan kembali memasuki kamar. Ketika pintu kamar Lidsey sudah tertutup, Alaska melangkah keluar dari pintu mes dan bernapas lega. Rasa cemburu sungguh-sungguh menyiksanya. Semua semakin terasa parah karena rasa cemburu itu tidak bisa di curahkan atau diluapkan, dia hanya bisa memendam dan memendam. Memendam cintanya pada Kama saja sudah berat dan sekarang dia harus memendam rasa cemburu.

Sesampainya di e-walk, Alaska langsung menuju starbuck karena belum ada satupun teman nya yang sudah tiba di e-walk. Sambil berdiri di antrian starbuck, Alaska membuka group dan mengirim gambar dirinya yang sedang mengantri sebagai bukti bahwa dirinya sudah sampai di e-walk dan berharap teman-temannya yang suka 'ngaret' datang lebih cepat. Ternyata perbincangan didalam group sudah cukup ramai membahas hujan yang memang sudah tumpah sejak beberapa menit yang lalu, tepat ketika Alaska memasuki larkiran Mall itu.

Wini :

" jangan lewat depan MT. haryono yun, biasanya depan telkom banjir. "

Selfi :

" hati-hati dijalan ya guys. Di rumah ku hujan deras "

Yuna :

"Disini baru mendung. Sebentar lagi aku OTW"

Alaska :

" aku udah di e-walk. Lagi antri starbuck"

Dalilah :

" sorry, gonna be late!"

Waid :

" sorry, aku masih di kilo* . Kayaknya skip dulu deh "

Murti :

" sama, masih ngajar les private. Sorry"

Alaska mendesah, selalu seperti ini. Lagu lama, bukan hal baru kalau anggota nefelibata kumpul pasti tidak pernah lengkap, tapi setidaknya mereka masih menjalin silahturahmi dan cukup berteman baik. Setengah jam kemudian, satu persatu anggota nefelibata bermunculan. Pertama yuna, wini, disusul alif dan kemudian terakhir Dalilah.

Jam sudah menunjukan 7.30 wita dan film akan dimulai pukul 8.15 wita, jadi mereka bergegas kelantai dua dan menuju XXI. Ketika hendak memasuki studio, Alaska tiba-tiba menghentikan langkahnya. Yuna yang membawa seember pop corn dan sebotol minuman soda menabrak punggu Alaska yang kebetulan berjalan paling depan.

" eh buset ka! Kenapa juga berhenti mendadak"

yuna berusaha menjaga keseimbangan dan mencegah minuman sodanya tumpah kelantai. Minuman soda berhasil diselamatkan tapi sayang setengah pop corn didalam keranjang tidak terselamatkan.

Wini dan Alif tertawa melihat yuna yang terhuyung karena menabrak punggung Alaska yang jauh menjulang lebih tinggi dari dirinya. Mereka masih belum menyadari penyebab dari insiden berhenti mendadaknya Alaska karena merek bertiga lebih pendek dari Alasaka, sehingga pandangan mereka tertutup bahu Alaska. Dalilah yang lebih tinggi beberapa senti dari Alaska dapat melihat melalui bahunya. Disana bediri Lidsey dan Kama sedang bertautan tangan , berbincang-bincang sambil menunggu tiket mereka disobek oleh wanita penjaga pintu studio.

"Kamu ngliat kecoa kah, ka? "

wini yang belum tahu apa-apa bertanya disela-sela tawanya. Cepat-cepat dalilah menyenggol bahu wini dengan tangannya. Sebenarnya dia lebih ingin menyikut teman nya itu, tapi Dalilah sadar bahwa sikunya setara kepala sahabatnya itu dan dia terlalu menyayangi mereka untuk berbuat setega itu.

Kemudian, ketika akirnya yuna, wini, dan alif mengarahkan perhatian mereka pada dua sejoli yang terlihat begitu bahagia dan sedang jatuh cinta itu, si wanita cantik bertubuh mungil yang mereka tahu bahwa dia adalah salah satu rekan kerja Alaska menoleh kearah mereka. Dengan senyuman nya yang cantik dan merekah seperti sekuntum bungan mawar, Lidsey melambai kearah mereka atau kearah Alaska tepatnya.

" alaska!"

Kemudian pria tampan disamping wanita itu menoleh kearah kekasihnya melambai dan ikut tersenyum dengan senyuman yang tidak kalah menawannya.

Sekali lagi, Alaska memaksakan sebuah senyuman mengembang diwajah nya malam ini. Dia benci memlihat mereka bersama. Dia berdoa supaya hubungan mereka berakhir dengan tragis dan pada akhirnya Kama akan berpling padanya. Sebab Alaska merasa lebih pantas mendapatkan Kama. Dia yang lebih dulu mengenalnya, dan dia yang lebih dulu jatuh cinta padanya. Namun, jauh di lubuk hati Alaska,dia sadar bahwa betapa serasinya lidsey dan Kama. Mereka seperti matahari dan bulan dilangit yang megah. Sedangkan dia dan kama bagaikan pungguk dan rembulan. Hanya satu diantara mereka yang mendamba dan itu dia, si pungguk buruk rupa.

———————————-

*e-walk : salah satu mall di balikpapan

*nda : tidak

*somber : daerah di Balikpapan utara, lokasi kantor ditpolairud di Balikapapan

*hayuu : ungkupan setempat yang biasanya digunakan untuk menakut-nakuti atau mendramatisir sesuatu

*kilo : daerah yang terbentang diantara jalan lintas Balikpapan-samarinda. Kilo adalah akronim dari kilometer. Daerah-daerah tersebut disebut berdasarkan urutan kilometer jarak dari titik awal di muara rapak sampai samarinda.