Chereads / To infinity and Beyond / Chapter 16 - KAMA

Chapter 16 - KAMA

"I don't do romance"

-kama-

——————————————————————————————————————————————

Muncul pemberitahuan dilayar ponselnya : 25 panggilan tak terjawab dan semuanya dari lidsey-pacarnya. kama melempar ponsel itu ke atas kasur, setelah sambil lalu melihat pemberitahuan yang tertera disana. Tanpa ada niatan untuk menghubungi kekasih yang baru dikencaninya beberapa bulan ini, kama langsung menyambar handuk dan masuk kedalam kamar mandi. Mandi air hangat setelah memancing adalah kebiasaan rutin kama. Air hangat membuat otot-ototnya lemas dan meembuat tidur menjadi lebih nyenyak.

Dia berencana Setelah mandi, akan langsung menyalakan tv, menonton siaran ulang pertandingan bola tadi malam sambil menyantap semangkuk mie kari ayam special. kemudian tidur dan bangun besok pagi dengan perasaan bahagia dan segar serta lebih siap menghadapi cecaran pertanyaan kekasihnya. Kama sama sekali tidak berniat menghubungi kekasih nya malam ini, dia terlalu lelah untuk menghadapi wanita yang cemburu tanpa alasan. Lidsey memang cantik,tapi dalam kamus kehidupan kama secantik apapun seorang wanita, dia tidak akan cantik ketika cemburu. Kama tidak menyukai menjadi obyek kecemburuan karena dia tidak pernah menjadikan seseorang sebagai obyek kecemburuannya. Dengan kata lain Dia tidak pernah sekalipun merasa cemburu dengan siapapun.

Banyak orang yang mengatakan bahwa 'cemburu itu tandanya cinta' dan tidak sedikitpun rekan-rekan nya yang mengatakan bahwa 'kalau kamu tidak merasa cemburu ketika kekasihmu dekat dengan pria lain itu berarti kamu tidak cukup mencintainya'. Kama sama sekali tidak pernah perduli. Bagi kama segala sesuatu yang berhubungan dengan cinta itu rumit dan absurd. Dia tidak menyukai sesuatu yang rumit dan tidak pasti. Kama menyukaki sesuatu yang dapat diperhitungkan dan perasaan tidak pernah menjadi sesuatu yang dapat diperhitungkan.

Bagi Kama ketertarikan nya terhadap wanita hanya sebatas dorongan hormon dan kebutuhan makhluk hidup dan pria normal. Ketika dia melihat wanita yang menangkap perhatian dengan kecantikan fisik, dia akan menjadikan wanita itu sebagai sebuah target incaran. Setelah dia berhasil mendapatkan si wanita (kama sama sekali tidak pernah gagal) , dia akan melibatkan diri dalam sebuah hubungan yang orang sebut 'pacaran' , akan tetapi dia tidak pernah benar-benar menceburkan dirinya dalam kolam yang dia gali. Kama hanya akan 'pergi memancing' disana. Dia lempar umpan seadanya untuk mendapatkan apa yang dia mau sebanyak-banyaknya. Ketika dia sudah lelah, dia akan pulang dan mandi air hangat. Sesederhana itu konsep sebuah hubungan menurutnya.

Sayangnya, Si cantik dan manis Lidsey sudah terasa membosankan. Dia sering cemburu tanpa alasan kepada Alaska, meski sudah jutaan kali Kama menjelaskan bahwa dia dan Alaska hanya berteman. Sikap Lidsey yang mulai posesif membuat Kama menjadi jengah. Belum lagi drama-drama kecil yang sering dibuatnya, seperti kejadian di bioskop kemarin malam, Kama tahu bahwa Lidsey sengaja mengajaknya pergi ke bioskop dengan tujuan menunjukan kepada Alaska bahwa dia dan Kama sedang berkencan.

Kekasihnua yang mungil dan mempesona itu, membut Kama bosan dengan cecaran pertanyaan atau lebih mirip interogasi kepada nya. Lidsey selalu bertanya

"Kamu tahu kan kalau Alaska itu suka sama kamu?"

Dan Kama selalu berusaha menjawab sebijaksana mungkin " perasaan Alaska ke aku kan bukan urusan kita. Yang penting aku enggak suka sama Alaska"

Sama seperti Lidsey yang menyadari tentang perasaan Alaska kepada kekasihnya, Kama pun menyadari perasaan sahabatnya itu kepada dirinya. Sejak pertama kali bertemu dan selama bertahun-tahun mereka berteman, Kama mengetahui bahwa Alaska memiliki perasaaan kepadanya, tapi Kama berpura-pura tidak tahu dengan harapan perasaan Alaska akan berangsur-angsur memudar dan dia tidak harus kehilagan salah satu sahabat terbaiknya.Alaska adalah sahabat terbaiknya tidak akan pernah lebih dari pada itu. Sedangkan wanita-wanita seperti Lidsey adalah wanita yang dia seleksi dan pilah-pilah untuk suatu saat nanti-ketika dia sudah cukup siap -akan dia nikahi.

Tapi yang membuat wanita-wanita seperti lidsey tidak bertahan lama dalam hidupnya adalah mereka selalu menunjukan 'ketidak pantasan ' mereka. Wanita selalu berubah mengerikan setelah mendeklarasikan perasaan yang terdengar seperti ultimatum ditelinga kala. Jika seorang wanita sudah mengatakan

'Kama, I think I am in love with you' kama akan menjaga jarak karen detik setelah wanita-wanita itu menyatakan cintanya, mereka akan berubah menjadi sosok yang tidak lagi manis. Mereka akan berubah menjadi 'creepy stalker, bossy, and crying machine'.

Pikirian dia harus berpisah dengan Lidsey membuat Kama sedikit merasa sedih. Lidsey adalah kekasih yang mendekati sempurna untuk dijadikan istri. Kekasihnya itu cantik, memiliki pekerjaan tetap, dari keluarga terpandang dan dengan bonus suara merdu. Sebuah paket komplit yang mendekati sempurna.

Kama mendesah, mematikan kran air dan melangkah keluar dari bawah pancuran. Setelah menimbang-nimbang dan membuat perhitungan cepat didalam otaknya, Kama menyambar ponsel yang tadi dia lempar diatas kasur dan menghubungi Lidsey nya yang manis.

"Hi, babe' sapa Kama setelah terhubung.

"Hemmm" balas lidsey di seberang saluran.

" gimana pelatihannya hari ini?"

Alih-alih menjawab, Lidsey balik bertanya "gimana mancingnya hari ini?'

"Crap! Don't push me to make bad decision" batin Kama dan kemudian menjawab

" it was fun. Jadi gimana pelatihannya babe?"

" enggak fun. Lebih fun acara mancing kamu" jawab lidsey ketus

Kama tertawa hambar. Berusaha mengenyampingkan nada sarkastis didalam suara Lidsey.

" sudah makan? Aku baru mau masak mie instan"

"Oh."

"Gimana suasana disana? Seseram yang kamu bayangkan?"

"Masih peduli sama aku?"

"Babe.."

Kama memijit ujung hidungnya, berusaha meredam amarah. Dia bukan tipe laki-laki yang mengemis maaf karena sesuatu yang tidak dia lakukan. Kama berusaha mengingatkan dirinya sendiri bahwa Lidsey adalah 'tangkapan' yang cukup berharga untuk dipertahankan.

"Kok diem?" Lidsey bertanya dengan nada suara yang tidak lebih lembut dari sebelumnya.

" karena aku pengen denger suara mu" kama berusaha meluluhkan hati Lidsey.

"Halah!"

"Kamu kenapa si babe?"

" enggak usah panggil aku babe! Kamu masih nanya aku kenapa? Aku sudah larang kamu untuk pergi mancing dengan Alaska, tapi kamu masih pergi. Aku sudah larang kamu untuk dekat dengan Alaska tapi kamu masih dekat!"

Terik napas! Keluarkan! Kama memandu dirinya sendiri dalam hati. Dia berusaha mengontrol emosi dan berpikir rasional.

" lidsey cantik, keluarga terpandang, pekerjaan tetap, dan suara merdu" dalam hati kama mengulang deretan alasan mengapa dia harus mempertahankan lidsey diujung mata pancingnya.

"Aku dan Alaska itu cuman berteman babe, enggak lebih dan enggak bakal lebih"

" enggak ada yang namanya pertemanan diantara laki-laki dan perempuan!"

Kama kembali memijiat pangkal hidungnya. Dia memutar otak mencari cara untuk menjelaskan kepada sang kekasih bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan antara dia dan Alaska. kama menimbang-nimbang untuk mengatakan yang sejujurnya, tapi sesuatu yang mengusik hati nuraninya dan berusaha mencegah Kama mengatakan alasannya. Namun kemudian, rasa ego dan keserakahan untuk mempertahankan Lidsey dan tetap berteman dengan Alaska jauh lebih besar dibandingkan hati nurani itu. Akhirnya, Kama mengatakan yang sebenarnya

" aku tidak pernah melihat Alaska seperti aku melihat Kamu. Alaska itu seperti adik dan sahabat bagiku. Kamu itu adalah apa yang aku butuhkan untuk menjadi pendamping. Kamu cantik, pintar, dari keluarga terpandang, dan bersuara merdu. Lihat Alaska! Dia bahkan tidak sebanding denganmu. Bagaimana mungkin aku meninggalkan wanita seperti kamu hanya untuk wanita seperti dia? Mungkin benar yang kamu katakan bahwa tidak ada yang namaya perteman diantara wanita dan pria, tapi itu mungkin terjadi jika wanitanya adalah Alaska. Kamu paham kan yang aku maksud, babe?"

Tidak terdengar apa-apa dari seberangu sana. Lidsey bergeming. kama berusaha menerka-nerka bagaimana reaksi kekasihnya itu. Satu detik, dua detik berlalu sampai akhirnya lidsey dengan lirih berkata

" I love you. Walaupun kamu tidak pernah mengatakanya tapi aku tahu bahwa kamu juga memiliki perasaan yang sama"

Kama terdiam

" berarti kamu tidak benar-benar memahami aku, babe" batin Kama.

"I don't do romance"