"Tidak ada yang lebih menyenangkan dan dapat menghilangkan penat dibandingkan main futsal setelah pulang kantor"
batin kama sambil menatap bulir keringat yang mengalir diatas perut ratanya. Bukan hanya lemak akibat makan satu porsi coto makassar, nasi padang, dan 3 buah gorengan yang harus dibakar, tapi juga sisa pertengkarannya dengan Lidsey tadi malam.
Setelah berhasil menenangkan kekasihnya, Kama tidak dapat tidur hingga larut malam. Dia terusik dengan perkataan nya sendiri saat berusaha membujuk Lidsey. Kama menyesal membahas masalah pertemanan anatara wanita dan laki-laki itu mungkin jika si wanita adalah Alaska. Ada sesuatu didalah lubuk hatinya yang berkata "apa yang kamu ucapkan akan menjadi boomerang".
Kama sama sekali tidak bermaksud menghina Alaska dengan kata-kata itu, dia hanya berusaha jujur agar menenangkan Lidsey yang terlalu cemburu. Tapi semakin dipikirkan, semakin terasa salah. Oleh karena itu sore ini, ketika Anjas-teman satu kantornya-mengajaknya untuk main futsal dinplanet sport, dia langsung setuju.Kama membutuhkan olahraga ekstra untuk membakar lemak dan mengalihkan pikirannya.
"Woy! Ngelamun jorok ni anak!" Anjas meletakan sebutul minuman isotonik dingin dipangkuan Kama.
Kama menoleh kearah anjas yang sudah duduk disampingnya dan diikutin Nur a.k.a sepupu iparnya a.k.a suami Selfi a.k.a teman satu kantor Alaska.
"Damn! Nyesel aku ngajakin nur! Bikin aku inget Alaska!" Kutuk Kama dalam hati
" ngelamunin apa si po*?"
Kalau tidak keypoh ya bukan bukan Anjas namanya.
" keypoh lu!" Sungut Kama.
"Dih jutek! Kayaknya kamu butuh hiburan deh po'. Dugem yuk! Mumpung bini lu masih di jakarta kan pelatihan? "
" bini? Anjir! belum bini kali! Iya dia masih pelatihan di jakarta. "
Anjas tertawa dan nur hanya tersenyum simpul.
" sorry po' aku enggak bisa gabung. Maklum bini dirumah lg hamil." Nur berdiri dan kemudian mulai memasukan perlatan nya kedalam tas nike hitam.
" nah kalau yang itu bini betulan" sahut Kama.
"Lagian lu mah emang enggak pernah dugem. Mau istri hamil, belum punya istri sampe dari jaman jomblo pun enggak pernah gabung dugem"
Mereka tergelak. Setelah selesai membereskan peralatannya Nur langsung pamit dan pergi meninggalkan Kama dan Anjas. Anjas masih berusaha membujuk Kama untuk dugem disalah satu club malam paling berkelas di Balikpapan. Tempat biasanya mereka bersenang-senang. Bersenang-senang disini selalu melibatkan vodka dan wanita. Tapi sepertinya usaha Anjas sia-sia
Sebenranya, Cuaca malam ini sungguh bersahabat yaitu cerah berbintang tidak seperti bisanya yang hujan hingga menyebabkan banjir di beberapa titik di Balikpapan. Cuaca malam ini sungguh sangat mendukung rencana Anjas. Karena jika hujan mereka akan kesusahan pulang dari club, sering sekali terjadi banjir dan mengakibatkan beberapa jalanan di balikpapan menjadi medan ynag sangat berbahaya.
minggu lalu, saat kondisi cuaca hujan sepasang pemuda terjatuh di persimpangan dekat gunung sari ketika hendak pulang kerumah setelah nongkrong-nongkrong di Warjo*. Pengairan di simpangan itu besar dan berarus deras saat hujan. Dari video kejadian yang terekam di cctv, dua pemuda itu terjatuh ketika hendak belok kearah puskib dan salah satu pemuda yang membonceng terjatuh kedalam pengairan kemudian hanyut. Keesokan hari nya baru pemuda tersebut ditemukan tersangkut dimuara dekat pantai di belakang gedung Balikpapan Trade canter. Semenjak kejadian itu, Anjas dan Kama selalu menghindari pulang malam saat kondisi hujan.
Sayang, Kama tidak berminga untuk bersenang-senang malam ini.
" udah tobat sekarang kamu po'? Udah berencana untuk monogami?"
Kama tidak menggubris pertanyaan sahabatnya itu, dia masih sibuk dengan peralatan nya.
" kayaknya kamu udah bener-bener jatuh cinta sama yang namanya Lidsey itu. Enggak heran si aku po'. Lidsey itu cantik, sexy, polwan lagi. Kalau ibarat ayam geprek, Paket komplit dia itu."
Masih tidak ada tanggapan dari Kama. Mengetahui hal tersebut tidak mempengaruhi Anjas melanjutkan perbincangan satu arahnya.
" tapi kamu yakin mau melepaskan hangatnya dekapan sintya, mesranya kecupan Janeta, dan nikmatnya goyangan Tara? Kalau menurut aku si po', selagi si Lidsey enggak tahu ya kenapa kamu musti monogami? Tunggu ketahuan baru berhenti"
Anjas tertawa karena leluconnya sendiri, tapi kemudian tawanya terhenti ketika dia menyadari bahwa Kama tidak ikut tertawa bersamanya.
"Elah! Kamu kenapa si po'? Kangen? Apa kepengen? Kapan teakhir keluar? Lama enggak di 'service' ni anak!"
Kama sama sekali tidak menggubris ocehan sahabat nya bukan karena dia tidak suka dengan cara bicara anjas atau tersinggung. Mereka sudah berteman cukup lama untuk saling memahami tabiat satu sama lain. Kali ini Kama tidak menggubris si sahabat karena pikirannya sedang teralihkan oleh hal lain yaitu hal yang sejka tadi malam mengusiknya.
" kesambet ni anak kayaknya. Kamu kesambet kah po'?"
Anjas melambaikan tangannya dihadapan Kama, berpura-pura khawatir kalau temannya itu memang kesambet makhkuk halus penghuni gedung lapangan futsal ini, tapi Kama masih tidak menanggapi Anjas.
" bah! Jd bucin* sudah kayaknya ni anak. Seberapa si hebatnya lidsey ini sampe buat kamu klepek-klepek gini?"
Tiba-tiba Kama mendongak dan menatap Anjas dengan tatapan bertanya-tanya. Karena gerakkan Kama yang mendadak, Anajs tersentak dan kaget. Hampir loncat jantungnya.
"Kayaknya kata-kata ku emang keliru deh" ucap kama
"Kamu nyindir kah po'? Yang dari tadi ngomongkan aku, kenapa jd kata-kata kamu yang keliru?"
Anjas menggaruk-garuk kepalanya. Bukan karema heran tapi karena gatal.lagi-lagi mengabaikan tanggaan Anjas, Kama seakan-akan bicara dengan dirinya sendiri
" aku enggak seharusnya ngomong gitu ke Lidsey. Bagaimana kalau dia sampaikan kata-kata ku?"
Anajas menoleh kebelakang dan memastikan bahwa diruangan itu hanya ada mereka berdua. "Sepertinya sahabtanya itu memang kesambet" batin Anjas sambil mengusap belakang lehernya.
" crap! Crap! Crap! Aku harus menjelaskan ke dia, sebelum Lidsey yang menyampaikan."
Bergegas Kama menutup tas nya dan beranjak pergi meninggalkan Anjas yang masih melongo. Setelah beberapa langkah Kama berjalan, anjas memanggil shabtanya itu
"Mau kemana kamu po'? Datengin Lidsey? Dia masih di Jakarta Po'!"
"Bukan Lidsey, tapi Alaska" sahut Kama tanpa menoleh.
Anjas mengernyit
"Alaska? Lah dari tadi yang buat dia kayak orang kesambet bukan si cantik Lidsey tapi si Alaska? Wah... enggak beres tu anak"
"Po' tunggu!" Anjas menyusul Kama.
———————————
Po : akronim dari Sappo, yang biasa digunakan anak muda di wilayah balikpapan untuk memanggil teman sebayanya. Artinya seperti bro.
Warjo : salah satu tempat nongkrong di wilayah klandasan Balikpapan Kota yang interiornya berwarna hijau
Bucin : budak cinta