Balikpapan, diwaktu yang sama
"Apel siang selesai, setelah diistirahatkan danton dapat mebubarkan pasukannya." Setelah pengambil apel membubarkan apel siang. Alaska langsung menghampiri Selfi.
" jadi ngumpul malam ini?"
" kayaknya gk bisa deh, ka. Tau sendiri kan" selfi mengusap perutnya yang sudah membuncit.
Alaska tersenyum penuh kasih. Tahun lalu, akhirnya Selfi memutuskan untuk menikah dengan Nur, dan sekarang dia sedang mengandung anak pertama mereka. Sebagai seorang sahabat Alaska ikut merasa bahagia karena penantian panjang nur dan perjuangannya untuk memenangkan hati Selfi membuahkan hasil.
Sambil berjalan beriringan dari lapangan apel menuju ruangan, selfi dan Alaska berbincang-bincang. Semenjak Selfi menikah mereka jarang bertemu diluar jam kerja. Oleh karena itu disetiap kali ada kesempatan mereka gunakan untuk berbincang-bincang.
Entah hanya perasaan Alaska atau memang seperti itu kenyataannya, selfi jauh terlihat bahagia setelah dia menikah dengan nur dan kemudian mengandung anaknya. Bukan berarti selama ini sahabatnya itu tidak pernah terlihat bahagia, malahan terkadang kebahagian yang ditunjukannya terlihat sangat berlebihan sehingga Alaska yakin bahwa semua itu hanya palsu. Alaska tau dibalik tawa bahagia sahabat nya itu terdapat luka yang begitu dalam.
Alaska mendesah cukup keras sehingga selfi menoleh kearahnya dan mengernyit.
"I'll pay ten thousands for your thoughts. Tell me.."
Alaska menggeleng dan terkekeh " nope. Murah amat! Any way, kamu beneran enggak mau kumpul malam ini? Bubuhan* nefelibata rencananya mau nonton Thor:ragnarok. Mumpung si yuna dapet promo buy one get one free."
" lah bukannya kalian itu nonton pas kalau ada promo buy one get one free bukan si?" Selfi tertawa
" kok situ ngomongnya seakan-akan tidak termasuk dalam katagori "kalian" itu ya?"
Mereka berdua tertawa. Begitulah bubuhan nefelibata. Suka melontarkan komentar-komentar pedas yang jujur tapi saling mengerti bahwa apa yang mereka katakan tidak mengandung maksud buruk apapun kecuali untuk saling menghibur, dan membangun.
Nefelibata, begitulah cara mereka menyebut kelompok kecil yang terdiri dari orang-orang pecinta drama korea. Awalnya Alaska merasa dia tidak memiliki alasan untuk bergabung dalam kelompok kecil itu. Kelompok yang terbentuk saat mereka masih kuliah di Akademi Bahasa Asing. Awalnya selfi dan yang lain nya membentuk kelompok itu untuk membahas drama korea atau 'dance cover' dan Alaska bukanlah pecinta drama Korea maupun idol kpop yang fanatik. Dia menikmati beberapa drama tapi hanya sebatas itu tidak lebih. Namun karena selfi bergabung dengan klompok itu dan karena Alaska hanya memiliki satu teman yaitu selfi, alhasil dan mau tidak mau Alaska bergabung dengan mereka, tapi lama- kelamaan, setelah mengenal mereka secara personal, Alaska merasa nyaman berteman dengan mereka.
Dan kini meski mereka sudah lama lulus, mereka tetap berteman bahkan semakin baik dari tahun ketahun. Kelompok kecil itu hanya terdiri dari Alaska, selfi, yuna, wini, murti, alif, dan waid, sampai akhir tahun 2016. Kemudian di akhir tahun itu, saat acara bachelor party selfi, dia memperkenalkan seorang teman SMA nya kepada mereka. Teman SMA nya itu adalah seorang wanita cantik berwajah indo. Bahkan saat wanita itu diperkenalkan kepada ke enam anggota nefelibata, mereka hanya bisa melongo. Wanita itu bernama Dalilah, Dalilah Carvalho.
kemudian entah apa yang membuat wanita sepanas, dan secantik itu memutuskan untuk menjadi salah satu anggota nefelibata. Mereka selalu bertanya-tanah , "apa yang membuat Dalilah merasa nyaman berteman dengan mereka , ketika dia dapat berteman dengan kumpulan orang-orang "hot" yang sejenis dengan dirinya di kota Balikpapan ini?" Tapi, tidak ada satupun diantara mereka yang keberatan berteman dengan Dalilah. Dalilah yang cantik dan baik. Setidaknya ketika dia sedang bersama mereka.
"Dalilah ikut?" Tanya selfi membuyarkan Lamunan Alaska.
" kebiasaan lo anak ini, pasti enggak baca group"
Mereka memiliki sebuah group di whatsapp yang kebanyakan percakapan nya seputar hal-hal berbau kpop yang tidak begitu penting atau seputar permasalahan "per drama korean".
" maklum, pengantin baru" selfi tersipu malu.
" pengantin baru apaan. Udah hampir setahun kali kamu nikah. Iya, Dalilah ikut."
" maaf ya, aku enggak bisa gabung dulu."
" that's ok. Oh iya kak sheela baru melahirkan ya? Anaknya perempuan apa laki-laki?"
" perempuan"
"Duh... pengen juga punya bayi, tapi boro-boro baby. Pendonor sperma nya aja belum ada"
Selfi tertawa. Mereka sama-sama tahu, bahwa Alaska masih menunggu Kama. Cinta pertama yang Alaska harap menjadi cinta terakhirnya. Selfi sudah sering memberi nasehat kepada Alaskan bahwa tidak ada laki-laki yang pantas untuk ditunggu sebegitu lamanya. Karena rahim wanita memiliki masa kadarluwarsa sedangkan sprema laki-laki itu seperti anggur yang semakin lama semakin bagus. Oleh karena itu, selfi sudah berkali-kali meyakinkan Alaska untuk mencari kebahagiaan nya ditempat lain.Namun entah naif atau bodoh, Alaska selalu yakin bahwa jika cinta sudah jatuh maka disana bibitnya akan tumbuh. Meski miliknya sudah ditebang sebelum sempat tumbuh.
Meski Kama adalah sepupunya, Selfi tidak pernah membela Kama ataupun memaksa Kama untuk membalas cinta sahabatnya itu, karena dia percaya bahwa pernikahan harus didasari oleh cinta dan tidak boleh kurang dari itu. Tapi, seperti itu lah hati, selalu mengkehendaki apa yang dia inginkan, tidak peduli dengan keinginan pemiliknya, dia selalu jatuh dimana saja sesukanya tanpa pernah bertanya.
" kamu enggak jengukin kak sheela?"
" mana bisa lah, alasci. Tau sendiri kita kalau mau cuti susah, apa lagi ini akhir tahun. Mama dan papa aja yang pergi ke jakarta jengukin kak sheela."
" resiko pekerjaan"
"Semua kerjaan pasti punya resiko lah Alasci. Bersyukur kita masih punya kerjaan"
Ketika mereka sampai di ruangan alaska, ponsel Alaska bergetar. Sebuah pesan whatsapp dari Kama. Alaska menatap latar ponsel untuk membaca pesan itu. Ekspresi wajahnya datar, tapi Selfi dapat melihat sebersit kesedihan disana.
" kama?"
Alaska mengngguk pelan, kemudian mengetik balasan sebelum memasang wajah "aku baik-baik saja dan tegar" dan berkata
" kama ngajakin mancing minggu ini. Dia bilang pacarnya tiba-tiba harus dinas keluar kota, jadi jadwalnya akhir minggu ini kosong"
Selfi menatap Alaska lekat-lekat, menunggu gadis itu menangis, atau mungkin marah,tapi tidak ada yang terjadi. Ekspresi wajah Alaska sedatar biasanya. Terkadang hal ini membuat Selfi bertanya-tanya " apa Alaska benar-benar jatuh cinta pada Kama? Karena dari yang dia tahu dan alami cinta tidak pernah setenang ini"
" terus kamu mau temenin dia mancing?"
" have no choice"
" you have but you wont choose. Sudahlah Alasci, move on!"
" I am moving on. Hanya saja setiap jalan yang aku pilih selalu menuntunku kemabali padanya"
" yo do really love him that much, don't you?"
" i have know idea what love is, or whether is it love or something else that i have for him. But one thing I am so sure about : I want him"
————-
*bubuhan: perkumpulan/orang-orang dalam kelompok tertentu