"Komandan?"
"Ayo jalan!"
Sebuah mobil Bentley hitam terpacu dengan cepat di malam hari. Sepuluh menit kemudian,
Ciitt! Tiba-tiba terdengar suara gesekan ban motor dan aspal.
Setelah mobil berhenti, Li Beijue segera menggendong seseorang di sampingnya dan berjalan masuk ke dalam villa.
Seorang wanita paruh baya yang mengenakan celemek datang. "Tuan muda, presiden meminta anda untuk meneleponnya ketika anda kembali. Ini, silakan."
Bibi Wang berpikir ada yang salah dengan matanya.
Apa yang ia lihat saat ini?
Tuan muda yang selalu membenci wanita sedang menggendong seorang wanita muda di lengannya!
Ia tidak bisa mengatakan apa-apa, hanya bisa mengucap syukur kepada Tuhan, "Tuhan memberkati." Wanita itu baik. Tidak masalah meskipun wanita itu berasal dari kalangan yang tidak terkenal di dunia luar.
"Bibi Wang, minta Si Chen untuk datang menemuiku." Saat Bibi Wang sedang dipenuhi oleh sukacita di hatinya, Li Biejue tiba-tiba memberikan perintah kepadanya.
Si Chen adalah dokter serba bisa yang paling kuat dalam sejarah Kekaisaran dan juga dokter pribadi Li Beijue
"Baik. Aku akan segera memanggilnya."
"Cepatlah."
Detik setelahnya Li Beijue segera membawa wanita itu dalam pelukannya sambil berjalan menaiki tangga dan membuka pintu. Lalu ia meletakkan wanita itu di atas tempat tidurnya.
Seprai hitam yang menutupi tempat tidur itu membuat orang yang berbaring di atasnya menjadi terlihat semakin putih. Wanita itu menutup matanya, tetapi dari auranya yang terpancar bisa dirasakan bahwa ia memiliki hati yang baik dan lembut.
Tapi Li Beijue tahu itu semua hanyalah ilusi.
Dalam hidupnya selama lebih dari 20 tahun, sejak dulu hanya ada kekacauan.
Sembrono, bermulut kasar, dan tidak ada satupun wanita yang bisa masuk ke dalam hidupnya. Sekali waktu, ia pernah berpikir bahwa orang yang bersinar seperti matahari ini, tidak akan pernah meninggalkannya.
Tetapi ia lupa bahwa matahari pun ada kalanya tidak terlihat!
Ia tidak akan pernah membiarkan wanita ini menghilang untuk kedua kalinya!
Li Beijue mengepalkan tangannya.
Saat itu, telepon seluler di kamar tiba-tiba berdering. Ia beranjak untuk mengambil ponselnya, "Halo."
"Beijue, Ai Yi menelepon dan mengatakan kalau kamu meninggalkannya. Ada masalah apa? Bukankah kamu berjanji akan mengantarnya kembali kali ini?"
"Aku ada urusan yang mendesak."
"Darurat apa yang bisa lebih mendesak daripada Ai Yi?"
Di saat yang sama terdengar langkah kaki di lantai bawah.
Li Beijue mengerutkan kening dan bergegas mengakhiri panggilannya, "Aku akan menjelaskan kepadamu lain kali. Itu saja. Aku memiliki hal lain untuk dilakukan. Sampai jumpa." Ia menutup telepon tanpa menunggu jawaban dari orang di ujung telepon.
"Tok tok."
"Masuk."
Pria muda berjas putih datang dengan keringat mengucur di dahinya, "Apakah kamu sedang tidak enak badan, Tuan?"
Sebagai teman yang baik, ia tahu bahwa Li Biejue tidak memiliki masalah lain kecuali insomnia yang parah. Tubuhnya sangat baik dan sehat yang jauh lebih baik daripada emosinya.
Li Beijue melepas mantelnya lalu mengangkat dagunya, "Aku baik-baik saja, tolong periksa dia."
"Yah, seorang wanita?" Tanggapan Si Chen dan Bibi Wang sama, terkejut. Tapi ia cepat-cepat menutupinya. Tanpa menunggu waktu lama ia segera meletakkan kotak obat dan memeriksa orang yang ada di tempat tidur itu.
Beberapa menit kemudian, ia mendongak dan bertanya dengan aneh, "Dia baik-baik saja. Tubuhnya sehat tetapi aku merasakan sedikit aneh di perutnya. Apakah kamu memanggilku dengan tergesa-gesa untuk memeriksanya?"
"Periksa sudah berapa lama itu terjadi." Li Beijue menuangkan segelas air dan duduk dengan santai di sofa di sampingnya.
"Ya, apa kamu yang melakukannya?" Si Chen terkejut dan menatap Chi En yang sedang tidur di tempat tidur. "Siapa ini?"
"Tunanganku." Lebih tepatnya, itu adalah mantan tunangannya.
"Tunangan?!" Si Chen mengerutkan kening dan untuk beberapa saat ia tidak tahu harus mengatakan apa. "Aku khawatir aku tidak bisa memeriksanya sekarang. Aku belum membawa perlengkapan apa pun."
Ia berhenti sejenak kemudian melanjutkan, "Bahkan jika perlu untuk diperiksa, tidak nyaman bagiku untuk melakukannya. Kamu masih harus menemukan seorang dokter wanita untuk melakukan ini. Atau besok"
"Telepon sekarang." Lelaki di sofa itu menyela dengan tidak sabar dan memerintahkan tanpa bantahan, "Setengah jam lagi, aku akan memeriksa hasilnya."
Malam mulai turun dan bulan sudah tergantung di langit. Cahaya bulan yang terang memercik ke ambang jendela dan bersinar di tempat tidur yang besar.
Pakar ginekologi pribadi sedang sibuk duduk di samping tempat tidur untuk memeriksa.
Tak berselang lama, hasil pemeriksaan telah keluar.
Hasil itu dikirim ke ruang kerja sebelah.
Li Beijue melihat laporan lengkapnya. Saat itu juga matanya menyusut sampai ke ujung jarum, tatapannya dingin, mematikan, dan kejam.
Ia melompat berdiri dan menendang kursi samping.
Suara tendangan itu membuat semua orang di ruangan itu berkeringat dingin.
"Ini yang kalian dapat?"
Tanpa aba-aba kertas laporan itu dihempaskan ke atas meja.
Punggung tangan Li Beijue sudah penuh dengan tonjolan nadi biru dan bibirnya yang tipis tertekan menjadi garis!
"Ada 80 persen kemungkinan kehamilan?"
"..." Semua orang terdiam. Tidak ada yang berani bersuara sedikitpun.
"!"
Li Beijue mengarahkan tinjunya ke dinding dan tanpa bisa dicegah darah segar mengalir dari punggung tangannya.
Semua orang yang ada di ruangan itu sangat terkejut.
"Tuan."
"Tuan muda."
"Komandan."
"Jangan ada yang datang ke sini!" Ia yang sebelumnya tampak tenang tiba-tiba setelah melihat hasil pemeriksaan Chi En menjadi sangat marah. Wajahnya sangat pucat dan detik setelahnya ia memberi perintah, "Si Chen, atur agar dia dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa secara mendetail. Jika hamil, segera operasi dia!"
Begitu suara itu keluar dari mulutnya, ia menutup matanya lagi. Ketika ia membukanya lagi, pikirannya benar-benar sudah menjadi tenang. Kemudian ia menyentuh bibir tipisnya dan berkata, "Tidak, buang dia!"