Ia bermimpi buruk sepanjang malam!
Ia bermimpi Li Beijue datang menemukannya. Kemudian ia bermimpi Li Beijue mengambil Chi Baobei darinya. Kemudian ia bermimpi Li Beijue menggendong Chi Beibue.
Chi En tahu itu hanyalah mimpi, tapi ia tidak bisa bangun bahkan jika ia terlempar dan berbalik.
Keesokan harinya, sinar matahari masuk dari ambang jendela dan mendarat di lantai kayu.
Chi En memijat kepalanya yang sakit dan duduk. Ponsel di meja samping tempat tidur bergetar dengan keras. Ia segera mengulurkan tangan untuk mematikan alarm ponselnya.
Baru setelahnya ia menyingkap selimut, lalu meregangkan otot-otot di tubuhnya yang terasa sangat kaku dan sakit seolah-olah tulang di tubuhnya baru saja dihantam oleh mobil, sakitnya terasa tidak normal.
"Ehem." Tenggorokannya terasa serak.
Saat mengambil nafas ia merasa kesakitan kemudian perlahan-lahan ia menatap ke cermin. Ia tidak tahu apa yang terjadi sampai ia melihat bahwa leher dan tulang selangkanya penuh dengan tanda-tanda ciuman merah keunguan.
Li Beijue.
Ia menekan bibirnya dalam, lalu mengalihkan pandangannya. Setelahnya ia memutuskan untuk mandi, menggosok gigi, dan mencuci muka dengan terburu-buru. Ia menggunakan bedak untuk menutupi bekas ciuman itu, lalu bergegas pergi.
Qingding Sansheng adalah produsen film dan Grup TV terpanas di dunia. Grup GUSHENG, adalah sebuah investor raksasa di industri hiburan, mereka berhasil mengumpulkan pemeran wanita dalam opera Cina paling populer.
Pria adalah raja layar.
Sedangkan wanita adalah idola yang paling populer.
Alasan mengapa Chi En bisa bergabung dalam drama ini adalah berkat dari kenalan Lin Anxin.
Begitu ia tiba, ia mendengar beberapa artis sedang mengobrol di sana.
"Kenapa Chi En belum juga datang?"
"Ha ha, karena kelelahan semalam."
"Dia sangat menikmatinya. Dia memasang video mesum dengan seorang pria di Internet. Aku pikir itu gila."
"Tapi aku tidak bisa melihat wajah pria dan wanita di video itu. Mungkin itu bukan Chi En."
Orang pertama mendengus, "Tadi malam begitu banyak orang pergi ke bar, tiba-tiba ia menghilang dan berlari untuk merekam video dengan seorang pria, lalu videonya keluar di internet malamnya. Waktu dan tempatnya benar di sana. Siapa lagi kalau bukan dia?"
Wang Lin menimpali, "Jangan menilai seseorang dari penampilannya. Tidak ada seorangpun di kerumunan ini yang terlihat. Itu adalah gadis ketiga dari kru kita dan itu bukanlah pintu yang ada di belakang direktur. Lagipula direktur itu sudah berumur 40 tahun dan juga jelek. Dan lagi, jika Chi En bisa masuk, itu tidak ada hubungannya dengan wakil direktur. Aku rasa tidak mungkin wakil direktur dan ia akan saling menuding dan kalian tahu itu."
"Itu tidak mungkin, bukan?"
"Yeah, Linlin, dari mana kamu mendengar itu? Makanan bisa saja dimakan secara sembarangan, begitu juga dengan kata-kata."
Chi En yang berdiri di pintu ruang ganti, menggertakkan giginya untuk menahan dorongan untuk masuk dan menjelaskan itu semua.
Rumor itu seperti anjing. Semakin kamu mengatasinya, maka akan semakin banyak gonggongannya. Jika ia pergi untuk menjelaskannya sekarang, sudah pasti rumor itu akan semakin menyebar.
Chi En berdiri di pintu dan berniat untuk tidak masuk sampai mereka selesai berbicara.
Tiba-tiba, suara manis muncul dari belakangnya.
"Jue Xiao, ada apa?"
Jue Xiao?
Wajah tampan yang dingin tiba-tiba muncul di benak Chi En!
Li Beijue? Bagaimana ia bisa sesial ini?
Ia menoleh ke belakang dan menemukan seorang pria yang sudah menghilang dari hidupnya beberapa tahun terakhir ini. Pria itu terlihat lebih dewasa dan keren. Dengan setelah hitam yang ia kenakan saat ini, ia semakin nampak mengagumkan, namun wajahnya masih terlihat dingin sampai ke tulang, fitur wajah yang dalam tanpa senyum, dan bibir tipis yang kencang.
Itu dia!
Bagaimana ia bisa berada di sini?
Memangnya apa yang dicarinya hingga dengan datang ke sini?
Chi En sangat terkejut!
Sheng Aiyi memandang Chin Er dengan takjub. Ia menatap pria yang sedang menatap Chi En sambil menggigit bibir merahnya, lalu meraih lengan pria itu dan tersenyum, "Jue Xiao, apa kamu mengenal Chi En?"
Chi En mengenal siapa Sheng Aiyi. Sama sepertinya, ia juga seorang pemeran wanita opera China.
Tapi, itu bukan peran yang sama seperti miliknya. Sheng Aiyi adalah pemeran wanita nomor dua di drama itu. Chi En telah mendengar latar belakang Sheng Aiyi sebelumnya, tetapi Chi En tidak menyangka bahwa Sheng Aiyi memiliki hubungan dengan Li Beijue.
Hubungan Sheng Aiyi dan Chi En tidak terlalu dekat. Meskipun tidak pernah ada gertakan di awal, tetapi mereka sering saling mengabaikan satu sama lain. Bahkan Chi En tidak tahu jika Sheng Aiyi akan mengingat namanya.
"Chi En, kalian saling mengenal?"
Melihat Li Beijue mengabaikannya, Sheng Aiyi berbalik untuk bertanya kepada Chi En.
"Kami" Tangan Chi En secara otomatis mengepal.
Mata elang Li Beijue yang menawan berkedip perlahan, "Kenal."
Tentu saja kenal!
Chi En adalah wanita pertama yang menjadi kekasihnya. Ia juga satu-satunya yang berani menyelinap pergi setelah bermain-main dengannya lalu kemudian berkencan dengan pria lain. Dan kemudian ia kembali untuk merayunya di depan umum.
Bagaimana mungkin ia tidak mengenal wanita yang tidak tahu malu seperti itu!
Chi En menekan bibirnya lalu kemudian berbicara dengan menunjukkan senyum samar, "Ha ha, kami hanya bertemu sekali."
Begitu ia selesai berbicara, tiba-tiba punggungnya terasa dingin.
Sheng Aiyi menatap Li Beijue sekilas, "Bagaimana bisa aku tidak tahu kalau kamu pernah bertemu dengan Chi En?"
"Dia bukan orang penting. Tidak perlu lagi membahasnya." Pria itu berbicara dengan suara dingin.
Sheng Aiyi sangat senang sehingga ia meminta maaf kepada Chi En karena malu, "Chi En, maafkan aku. Dia memang seperti itu, jangan terlalu diambil hati. Omong-omong, apakah kamu punya waktu siang ini? Maukah kamu makan siang bersama?"
"Tidak." Tentu saja Chi En tidak memperhatikan seberapa marah pria yang ada di hadapannya saat ini. Belum juga ia melakukan penolakan atas ajakan Sheng Aiyi, jawaban sinis sudah dilontarkan Li Beijue terlebih dahulu.
"Aku berbicara padanya, bukan kamu. Memangnya kenapa?"
"Baiklah, kalau begitu, ayo makan siang bersama. Jue Shao dan aku akan menunggumu di persimpangan." Setelah Sheng Aiyi selesai mengatakannya, ia menarik tangan Li Beijue. "Jue Shao, sudah waktunya untuk pergi. Paman sudah menunggu kita."
"Ya."
Lalu kedua orang itu perlahan pergi menjauh.