Chi En dipeluk oleh seorang pria. Saat ini ia sudah lebih tenang dari guncangan awal yang ia rasakan.
Melihat kembali ke matanya, Chi En merasa kesal dan ia berusaha untuk menurunkan suaranya. "Biarkan aku turun, aku akan pergi."
"Diam!"
Li Beijue membawanya sampai ke klinik dan membaringkannya di tempat tidur. Tanpa diduga ia menunduk ke bawah lalu berteriak kepada dokter dengan sedih, "Dia keguguran, cepat periksa dia!"
Memikirkan bagaimana anak itu berasal, Li Beijue benar-benar ingin membunuh anak itu sendiri.
Tetapi ketika ia melihat wanita itu berdarah, reaksi pertamanya adalah meninggalkan Sheng Aiyi dan memeluk wanita itu di depan begitu banyak orang!
Seperti ada benda besar yang sedang menindih dadanya, ia merasa sesak!
Chi En yang dibaringkan di ranjang rumah sakit berkata, "Keguguran? Apa maksudmu?"
"Aku sudah bilang padamu untuk diam!"
Bahkan saat ini Li Beijue sangat kesal hanya sekedar mendengar suara Chi En! Sekali lagi ia berteriak pada dokter yang ketakutan karena bentakannya, "Apa tanganmu patah dan matamu buta? Hah? Dia mengalami keguguran. Cepat periksa dia! Jika ada keterlambatan dalam perawatan, aku akan membunuhmu!"
"Apa kamu gila! Aku tidak hamil. Jangan main-main denganku." Chi En ingin sekali duduk dengan rasa sakit yang teramat sangat di pergelangan kakinya.
Sial, itu bukan benar-benar keseleo pergelangan kaki, kan?
Dokter memandang Chi En dan kemudian pada Li Beijue yang jelas-jelas sedang marah saat ini. Dokter segera mengambil jarum suntik dari laci dan berjalan mendekat, "Jangan bertengkar, aku akan periksa darahnya untuk mengetahui kalau kamu hamil."
"Aku tidak hamil."
Chi En malu. Masakan ia tidak tahu kalau ia sendiri sedang hamil? Ia bukan kuda laut yang tiba-tiba bisa hamil sendiri.
"Aku sudah bilang padamu untuk diam!" Li Beijue membalik lampu di sampingnya.
Detik setelahnya, Chi En benar-benar tidak mengeluarkan suaranya lagi.
"Dia hamil. Dia baru saja jatuh. Dia mengalami pendarahan."
"Jangan khawatir, aku akan memeriksa darahnya dulu."
Dokter wanita itu dengan segera menggulung lengan baju Chi En dan mengambil sebotol darah untuk diberikan kepada asisten, lalu memeriksa denyut nadinya. Setelah beberapa saat, asisten kembali dengan laporan tes darah.
Dokter itu melihat laporan dengan cermat, lalu ia mengerutkan kening dan memandangi Li Bijue, "Indeks menunjukkan kalau dia tidak hamil dan darah di pakaiannya itu adalah darah menstruasi."
"Tidak hamil?"
Mata elang Li Beijue merosot tajam.
"Tidak mungkin!"
Dokter wanita menunjukkan laporan itu kepada Li Beijue, "Silakan kamu lihat sendiri. Jika laporan mengatakan dia tidak hamil, berarti dia benar-benar tidak hamil. Aku tidak tahu tes apa yang kalian gunakan sebelumnya. Tapi kami dapat memberi tahumu bahwa kertas tes kehamilan awal tidaklah 100% akurat. Mungkin ada penyimpangan 5%. Dan hasilnya dia tidak hamil."
Li beijue melihat laporan itu sendiri.
Indeks di atas tidak menunjukkan kehamilan.
Chi En tidak hamil?
Tetapi saat aku memeriksanya semalam, mengapa laporan itu menunjukkan kalau ia hamil?
Bagaimana mungkin?
Li Beijue melonjak tiba-tiba dan bergerak gelisah beberapa kali. Ia sepenuhnya lupa bahwa daftar periksa tadi malam mengatakan bahwa ada kemungkinan 80% kehamilan, bukan 100%. Ia hanya memegang laporan di tangannya dan tidak mengatakan apa-apa, tetapi wajahnya terlihat kacau. Begitu melihatnya, tidak ada yang berani untuk mengganggunya.
"Meskipun dia tidak hamil, sepertinya dia mengalami keseleo di kakinya. Sebaiknya bawa dia ke departemen ortopedi untuk mengatasinya, agar tidak terluka semakin serius." Dokter wanita itu berkata dengan tegas.
Chi En segera menjawab, "Jangan merepotkan Jue Shao, aku akan menelepon temanku untuk menemaniku."
"Temanmu?" Li Beijue menatap kearah Chi En.
"Ya."
"Teman apa?"
Li Beijue terus mendesak Chi En, "Pacarmu?"
Jantung Chi En bergetar hebat. Tanpa enggan ia mengangkat kepalanya dan menatap mata Li Beijue, "Ya, aku akan menelepon pacarku untuk menjagaku. Aku tidak akan merepotkanmu, Li Beijue. Silahkan pergi."
"Ini benar-benar gayamu. Membuang seseorang setelah memanfaatkannya. Hiss, kau hanya wanita rakus dan munafik. Kamu tidak ingin aku tinggal di sini, dan aku juga tidak ingin tinggal di sini lebih lama lagi."
Li Beijue berdiri dan berjalan menjauh dengan amarah yang meluap-luap.
Chi En tidak mengatakan sepatah kata pun. Saat melihat Li Beijue keluar, ia benar-benar merasa lega. Ia lumpuh di ranjang klinik. Setelah duduk sebentar, ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Lin Anxin.