Chereads / Ah, Aku Ketahuan Lagi! / Chapter 15 - Ada Bayi di Rumah

Chapter 15 - Ada Bayi di Rumah

Tidak ada akta nikah. 

Juga tidak ada pertemuan. 

Setelah Chi En memikirkannya, ia rasa itu bukanlah suatu masalah. Lagi pula, ia tidak benar-benar ingin menikahi pria itu. Tujuannya hanya untuk mendaftarkan anaknya sebagai penduduk setempat.

Setelah beberapa saat akhirnya ia mengajukan pertanyaan kepada Lin Anxin, "Tidak adanya akta nikah tidak akan mempengaruhi akses Chi Baobei ke sini kan?"

Lin Anxin menatapnya dengan mata lebar, "En, apa kamu benar-benar berencana untuk menikah dengan pria yang bahkan tidak kamu kenal dan belum pernah bertemu sebelumnya?"

"Aku tidak punya cara lain. Chi Baobei harus kembali dari luar negeri. Begitu ia kembali, aku harus menikahinya. Bagaimana jika ia tidak memiliki kartu identitas?"

Mulut Li Anxin serasa dibungkam oleh kata-kata Chi En, "Tapi.." 

Chi En dengan tenang meyakinkan Lin Anxin, "Bukankah katamu pamanmu bisa diandalkan? Dia tidak akan menjebakku. Selain itu, kamu dan aku adalah teman baik, dia tidak akan menyakitiku di depan wajahmu."

Lin Anxin mengerutkan kening dan merenung sejenak, "Pamanku memang sangat baik. Meskipun dia menolak untuk membawaku melihat pria itu, tetapi dia berulang kali menekankan bahwa keluarganya cukup baik, bukan tipe orang tua yang terobsesi dengan seseorang. Nah, aku akan membantu dengan menanyakan lebih lanjut mengenai pria itu."

"En, apa kamu benar-benar ingin menemukan pria untuk dinikahi lalu bercerai demi Chi Baobei? Begitu seorang wanita bercerai, ia akan dipandang rendah."

"Aku sudah memikirkannya matang-matang." 

Sebenarnya ia tidak ingin menikah. Tetapi ia akan melakukannya demi Chi Baobei agar bisa mendapatkan pengakuan dan identitas dirinya.

"Baguslah kalau memang kamu sudah memikirkannya dengan matang. Ngomong-ngomong, berikan aku visa tinggalmu. Aku akan meminta pamanku untuk membantumu. Dia memiliki hubungan dengan Biro Urusan Sipil."

"Ya." 

Chi En mengambil visa tinggalnya dari laci dan memberikannya pada Lin Anxin.

Setelah Lin Anxin mendapatkannya, ia mengobrol dengan Chi En sebentar dan pergi setelah makan malam.

Segera setelah Lin Anxin pergi, Chi En bergegas membersihkan rumah, mandi, dan setelah berbaring di tempat tidur, ia menelepon Chi Baobei.

"Halo, Chi Baobei." 

"Hei, kamu masih ingat untuk meneleponku. Kupikir kamu sudah melupakanku."

Suaranya santai namun tersirat sebuah kesedihan, anak ini adalah satu-satunya harta berharga bagi Chi En.

"Bagaimana mungkin?" Chi En dengan cepat membuktikan ketidakbersalahannya. "Bagaimana mungkin Mommy akan melupakan anaknya yang paling berharga?"

 Chi Baobei, anak yang memiliki nama resmi Chi Jingchen bicara, "Kapan kamu akan menjemputku?"

"Secepatnya." 

"Berapa lama lagi?" Jelas, jawaban yang tidak jelas ini tidak bisa menipunya lagi. Ia membunyikan mulutnya, tetapi suara manis itu sama sekali tidak terdengar seperti ancaman bagi Chi En. 

Detik itu Chi En memikirkan tentang akta nikah yang bisa segera dikerjakan dan ia merenung sejenak, "Mommy akan akan menjemputmu kalau urusan di sini sudah selesai."

"Benarkah?" 

"Ya." Chi En menjawab dengan suara lembut dan manis. 

"Kamu dengar nenek, Mommy akan datang menjemputku ketika dia telah menyelesaikan pekerjaannya di sana, kamu tahu?"

"Aku akan baik-baik saja. Kamu tidak perlu khawatir tentang aku." Chi Baobei berhenti sejenak. Dari suaranya ia tampak malu dan dengan cepat ia melanjutkan, "Aku merindukanmu, Chi En."

Oh Tuhan, ini benar-benar menyentuhnya. 

"Aku juga merindukanmu, Chi Baobei." 

Suara di ujung telepon terdengar sangat bersemangat dan bahagia, "Beristirahatlah, aku akan menunggumu. Sampai jumpa."

"Tut tut tut" Chi En belum sempat mengucapkan selamat tinggal padanya tetapi ia sudah menutup telepon di sana.

Mulut Chi En melengkung dan berbisik, "selamat malam" ke sambungan telepon yang sudah terputus itu. 

Setelah meletakkan ponselnya, ia mencuci muka lalu melihat jam. Sudah larut dan ia segera tertidur.