Chereads / Ah, Aku Ketahuan Lagi! / Chapter 3 - Pria Ini Tidak Berani Macam-Macam

Chapter 3 - Pria Ini Tidak Berani Macam-Macam

Malam ini pasti akan menjadi malam yang panjang. 

Sebuah bar paling mahal di Linshi, Bar Dihou, sudah berada di penghujung malam. Musiknya semakin memekakkan telinga. Di dalamnya ada ciuman dan tarian pria dan wanita di atas lantai dansa.

Tiba-tiba terdengar keributan di pintu masuk.

Tanpa diduga, beberapa pengawal terlatih masuk ke dalam dan berdiri dengan hormat di kedua sisi.

Semua orang yang ada di sana hanya bisa saling memandang, mereka tidak tahu apa yang terjadi. Manajer bar membungkuk hormat dan tampak tersanjung.

'"Tuan muda, apa yang membawa Anda kemari hari ini? Jika aku tahu Anda akan datang, aku pasti akan mengirim seseorang untuk menyambut Anda di luar." 

Belum pernah ada yang melihat bos pemilik Bar Dihao di kota Linshi ini menyanjung siapapun. 

Pria yang berjalan di kerumunan orang-orang itu sangat muda, pinggangnya ramping, berkaki jenjang, dan memiliki bentuk wajah yang tegas.

Sayangnya, keberadaan orang yang tidak masuk ke dalam kepentingannya tersekat dengan tebal dan kuat, bahkan membuat orang tidak berani untuk memikirkannya. 

Hanya saja, pria tinggi dan tak terlukiskan itu sedang menggendong seorang wanita yang nampak sedang tidur dalam pelukannya.

Wajah wanita itu mengarah ke sisi tubuh si pria yang membuat orang-orang tidak bisa melihat seperti apa wajahnya. 

Manajer itu hanya meliriknya, tetapi kemudian tatapan tajam telah mengunci matanya. Ia bergidik. Lalu dengan cepat ia menarik kembali tatapannya dan bertanya dengan hormat.

"Anda datang hari ini?" 

Mata tajam Li Beijue bahkan tidak mengarah ke orang-orang yang ada di bar sebelumnya. Kemudian ia menyapukan pandangannya ke tempat itu dan mengerutkan kening. 

Jantung semua orang yang ada di sana berdebar hebat. Mereka tidak tahu mengapa suasana di sekitar menjadi sangat tegang. Detik setelahnya terdengar suara pria itu yang tajam dan dingin, "Tutup bar sekarang juga!" 

"Baik!" 

Tanpa menunggu waktu lama para pengawal berseragam itu berjalan keluar dengan cara yang mengesankan.

Setelah beberapa saat, para pengawal itu pergi menjauh. 

Ini satu-satunya bar yang masih memiliki kehidupan. 

Seorang gadis muda tersipu dan menatap ke arah pria yang baru saja pergi, ia tak kuasa bergumam penuh semangat, "Siapa pria itu tadi, sangat tampan."

"Dari mana datangnya para pengawal itu?"

Seorang gadis muda yang lain menatapnya dengan jijik. Ia memegangi wajahnya dengan kedua tangan, seolah-olah sedang memamerkan kesombongan atas ketampanan suaminya, "Li Beijue! Apa kamu tidak pernah mendengar tentang Li Beijue?"

"Dia adalah komandan termuda dalam sejarah Kekaisaran dengan pasukan di tangannya. Dia memiliki IQ tinggi dan juga seorang ahli. Dia menciptakan sistem komputer mobile mutakhir yang digunakan oleh 80% orang di Kekaisaran."

"Kaya dan kuat. Dia bisa menjadi pangeran yang begitu menawan di mata semua wanita."

"Sayang sekali dia orang yang rendah hati dan jarang menerima wawancara media. Aku tidak menyangka akan melihatnya hari ini. Aku sangat senang!"

Tidak jauh dari sana, ada juga beberapa gadis muda yang sama-sama menatap kedatangan tamu tak terduga itu dengan senang dan menampilkan muka bodoh. Bahkan mereka terus bergandengan tangan satu sama lain dan tidak bisa mempercayai apa yang baru saja mereka lihat. 

Setelah kejadian yang baru saja terjadi, kebisingan yang ada di tengah bar dipenuhi oleh teriakan para wanita. 

Hanya Lin Anxin yang ada di dalam bar itu yang sedang mencari kerumunan teman-temannya dan kembali dengan cemas. 

"Chi En menghilang. Ada yang melihatnya?"

Beberapa wanita dalam kelompok yang sama masih mengobrol tentang pesona Li Beijue. Mereka sama sekali tidak mendengarkannya.

"Siapa dari kalian yang melihat Chi En?" 

Akhirnya salah seorang bartender mengalihkan sedikit perhatiannya kepada Lin Anxin. Ia berusaha untuk menenangkan, "Chi En? Dia tidak bisa ditemukan? Bukankah dia pergi untuk mengambil videonya?"

"Di dalam tidak ada orang." Lin Anxin berkata dengan nada panik. 

"An, kurasa dia tidak ingin membuat video itu, jadi dia menipu kita dan pergi begitu saja." 

"Apakah dia sudah pulang?" Lin tidak takut pada apa pun. Ia hanya takut temannya akan dijemput oleh pria psikopat di bar. Ketika ia mendengar bahwa temannya, Chi En, pulang, ia bergegas mengambil kunci mobil di atas meja dan buru-buru bangkit. "Aku akan pulang dan melihatnya."