Setelah itu, sutradara menyuruh Ning Huanxin dan Zhang Yan agar bersiap untuk adegan yang selanjutnya, "Kalian berdua segera kembali untuk berganti pakaian. Setelah ini, kita kembali ke kota untuk syuting adegan kedua!" katanya.
Adegan kedua diambil di dalam kota Zhangjia, lokasi syuting pun sudah dipersiapkan sejak awal. Sutradara secara khusus menghubungkan kedua lokasi ini secara bersamaan. Karena selain untuk menghemat waktu, lalu alasan yang kedua adalah kalau ada jeda dan pengambilan gambar ini akan terlalu panjang, takutnya pemain baru tidak bisa mengeluarkan ekspresi sepucat barusan. Mumpung perasaan Ning Huanxin dan Zhang Yan masih sama, jadi sekalian langsung menyelesaikan semua adegannya malam ini.
Ning Huanxin dan Zhang Yan segera berganti pakaian, kali ini mereka mengenakan jubah berwarna merah. Adegan ini merupakan adegan, dimana mereka menikah dengan pemain pria. Di adegan ini, Qin Su memerankan anak tertua dari keluarga Tong, bernama Tong Yuqi.
Semua dekorasi di dalam rumah yang digunakan sebagai lokasi syuting, semuanya berwarna merah. Tapi, entah mengapa warna merah ini sedikit aneh, warnanya bukan seperti warna merah pada umumnya, tapi seperti menampilkan sebuah rasa keputusasaan. Ketika Ning Huanxin dan Zhang Yan tiba di lokasi kedua, rasanya kedua perempuan ini jantungnya berdegup semakin kencang.
"Zhang Yan, Zhang Yan!" teriak Ning Huanxin. Dia merasa, kalau dirinya tersandung di dalam rumah besar itu, Pasti akan terjadi sesuatu yang buruk! batinnya. Lalu, seketika itu juga dia ingin menarik tangan Zhang Yan. Tapi anehnya, dia tidak berhasil menyentuh tangan Zhang Yan.
Sebenarnya Ning Huanxin sudah tahu lebih dulu, kalau di sepuluh tahun lalu, hanya ada satu perempuan yang menjadi persembahan. Di upacara persembahan itu, dan juga saat ini, perempuan itulah yang diperankan oleh Zhang Yan. Jadi sekarang, adegan kedua ini pun juga hanya diperankan olehnya. Kemudian, dia berjalan masuk ke rumah itu selangkah demi selangkah.
Namun, Ning Huanxin melihat seperti ada asap hitam mengelilingi tubuh Zhan Yan, Apa itu… apakah itu aura hantu? Tidak mungkin! Apakah saat di dalam sungai tadi… batinnya.
Ning Huanxin yang menyadari hal itu, dia langsung berlari ke tempat yang akan dibuat syuting, tempat itu adalah sebuah rumah baru yang mewah. Setelah memasuki kamar pengantin, terdapat kasur besar bermotif naga dan phoenix
Zhang Yan kemudian didorong oleh beberapa wanita, hingga akhirnya membuatnya terbaring di kasur, mereka juga memaksanya untuk melepas semua bajunya. Akhirnya, tubuh Zhang Yan hanya menyisakan kain berwarna merah dan pakaian dalam dengan sulaman, yang melambangkan kasih sayang sepasang kekasih. Kain merah itu ditaruh di sembarang tempat di atas kasur, membuat keadaan di atas kasur pun juga tidak terlalu jelas.
"Penipu." kata Zhang Yan tiba-tiba. Tepat di waktu ini, dia mulai mengucapkan dialognya.
Tapi, Ning Huanxin yang selalu berlatih narasi dengan Zhang Yan, langsung tahu jika yang diucapkannya bukanlah dialog yang ada dalam naskah. Lagi pula, nada bicaranya bukan seperti Zhang Yan yang biasanya, nada bicaranya saat ini terdengar sangat dingin dan aneh.
"Kalian pria yang datang dari kota, semuanya penipu. Tidak seorangpun yang membawa sesuatu yang bagus." kata Zhang Yan lagi.
Kemudian, sorot mata Zhang Yan perlahan berubah menjadi semakin dingin, bahkan semakin menakutkan. Dia mengangkat tangannya perlahan, dan dengan tangan mungilnya, dia lalu mencekik leher Qin Su. Seketika itu juga, membuat mata Qin Su menjadi terbelalak. Pria itu seketika langsung menyadari, kalau ada yang salah dengan Zhang Yan saat ini.
"Zhang… Zhang Yan, apa yang kamu lakukan?" tanya Qin Su dengan suara yang terbata-bata.
Namun, Zhang Yan yang berada di atas kasur tiba-tiba tertawa dengan suara yang menakutkan. Darah segar tiba-tiba menetes dari pupil mata Zhang Yan, dan itu terus mengalir hingga jatuh membasahi wajah Qin Su. Seketika itu juga, Qin Su langsung berusaha untuk bangun. Ini bukan Zhang Yan! Ini bukan Zhang Yan! batinnya.
"Kalian semua penipu! Kalian semua harus mati!" teriak Zhang Yan. Saat ini, kukunya tiba-tiba berubah menjadi panjang dan semerah darah, tajamnya pun sudah mirip seperti sebuah pisau. Melihat tajamnya kuku itu, rasa-rasanya leher Qin Su seperti akan diputus olehnya. Di tengah saat-saat menegangkan itu, tiba-tiba terdengar suara lain.
"Jangan! Jangan sakiti dia! Cepatlah kau keluar dari tubuhku!!" Itu adalah suara Zhang Yan.
"Zhang Yan!" ucap Qin Su sambi membelalakan matanya. Lalu, ketika dia tidak sadarkan diri, Qin Su terlihat sedang berusaha untuk mendorong tubuh Zhang Yan dengan kedua tangannya. Kemudian dia duduk disebelah Zhang Yan, dan langsung menggenggam tangannya, "Zhang Yan, apa kamu Zhang Yan? Kamu tidak apa?" tanyanya.
"Pergilah!!" teriak Zhang Yan.
Tiba-tiba, pupil mata Zhang Yan berubah warna lagi menjadi merah darah, "Zhang Yan manis, dia bukan sesuatu yang baik, dia membohongimu! Dia bersama wanita lain ketika berada di kota, kamu dibohongi olehnya!" kata hantu perempuan yang ada di dalam tubuhnya kemudian…