Chereads / Suamiku Penguasa Kegelapan / Chapter 46 - Hidup Sepuluh Tahun dan Mati Sia-Sia (Bagian 36)

Chapter 46 - Hidup Sepuluh Tahun dan Mati Sia-Sia (Bagian 36)

Mendengar rintihan Zhang Yan, seketika membuat raut wajah Qin Su langsung berubah. Sebenarnya dirinya, telah menghianati Zhang Yan, karena dia telah memiliki pasangan. Untuk tidak memengaruhi pekerjaannya saat ini, mereka berdua akhirnya memutuskan untuk terus menutupi kisah romansa mereka, dan hubungan itu sudah berjalan selama lima tahun. Akhir-akhir ini, keluarga kekasihnya sering mengingatkan mereka tentang pernikahan. Karena masalah itulah, yang membuatnya sering merasa tidak nyaman dengan kekasihnya.

Menjadi seorang aktor berbeda dengan pekerjaan lainnya, karena pekerjaan ini sering mengharuskan Qin Su untuk berkelana dari utara hingga selatan. Tidak hanya kepentingan dengan perusahaan, dirinya juga terkadang masih diharuskan agar mampu menciptakan skandal dengan aktris perempuan lainnya. Atau bahkan, menunjukkan ciuman panas dengan perempuan lain.

Sebenarnya Qin Su tidak memiliki maksud tertentu, karena dia hanya ingin mencari seorang gadis yang mampu mengerti dan selalu memberikannya semangat, bahkan gadis yang bisa bersamanya selamanya. Dia pun telah menandatangi kontrak dengan perusahaannya, tentang urusan pernikahan. Tetapi kekasihnya, sama sekali tidak memahami keadaannya saat ini. Mereka kerap kali bertengkar, lalu kekasihnya itu juga selalu curiga, dengan segala yang dilakukannya. Baik itu kegiatan yang dilakukannya sendiri, atau ketika dengan seseorang saat itu.

Kecurigaan seperti itulah yang membuat Qin Su semakin lama semakin tidak nyaman. Kebetulan, beberapa hari ini dirinya melakukan syuting di kota Zhangjia, karena berada daerah pegunungan, membuat jaringan teleponnya tidak bagus. Sebenarnya, dia juga ingin sedikit memberi jarak dengan kekasihnya, namun tidak disangka ketika berada di sini, dirinya justru bertemu dengan Zhang Yan.

Zhang Yan adalah seorang gadis muda yang polos, bahkan dia juga tertarik dengan dunia perfilman. Tidak hanya itu, dia juga seorang anak yang suka belajar, lalu dia juga memiliki banyak kesamaan hobi dengan Qin Su. Misalnya, kedua orang itu sama-sama menyukai puisi kuno, dan Qin Su secara khusus memberikan buku kumpulan puisi kuno kepadanya.

Zhang Yan yang awalnya hanyalah seorang penggemar Qin Su, perlahan-lahan mulai menyukainya. Hubungan kedua orang ini pun akhirnya semakin dekat dan semakin serius. Tapi sejak awal, Qin Su tidak pernah memberitahu Zhang Yan kalau dirinya telah mempunyai seorang kekasih. Sebenarnya, dia sudah sangat ingin memutuskan hubungannya dengan kekasihnya saat ini. Lalu setelah mereka putus, dia berencana kembali ke kota Zhangjia dan membawa Zhang Yan bersamanya. Tapi tidak disangka, saat ini dia sudah tidak bisa berkata apapun selain menatap kedua mata gadis polos ini. 

"Zhang Yan, aku…" kata Qin Su membuka suara, lalu dia merasa kalau dirinya tidak lebih dari sampah, karena dia tidak menjaga cinta tulus yang diberikan oleh Zhang Yan. Ingin sekali dirinya meminta maaf, tapi dia tidak tahu bagaimana caranya.

Zhang Yan yang melihat Qin Su berbicara secara terbata-bata, membuatnya mengerti, mengapa Qin Su bersikap seperti itu. Lalu, gadis polos ini hanya bisa tersenyum dengan menahan luka pada tubuhnya.

"Tidak apa, aku tidak akan menyalahkanmu. Kamu tidak perlu merasa bersalah!" ucap Zhang Yan. Dia yang sedang berbicara kepada Qin Su, kemudian menengok ke arwah Li yan yang berada tidak jauh dari tempatnya. "Aku tahu dirimu. Aku pernah melihat fotomu di kamar ibuku. Aku mohon, aku mohon sekali kepadamu jangan sakiti Qin Su." katanya lagi.

Ekspresi Li Yan sama sekali tidak bisa di baca, ketika dia melihat Zhang Yan yang tetap memohon untuk Qin Su dalam kondisinya seperti ini. Tiba-tiba arwahnya berubah menjadi bayangan hitam, dan dia masuk lagi ke dalam tubuh Zhang yan. Kemudian secara tiba-tiba, luka yang ada dalam tubuh Zhang Yan perlahan-lahan memudar.

"Zhang Yan!" teriak Qin Su, dia langsung memanggil nama Zhang Yan dengan keras. Tapi Zhang Yan justru berdiri, dan dia menatap Qin Su dengan tatapan dingin, "Hari ini kau dimaafkan! Ingat, kau sama sekali tidak pantas memanggil namanya!" kata Li Yan yang ada di dalam tubuh Zhang Yan. 

Setelah berkata seperti itu, dengan tatapan kosong Zhang Yan langsung berjalan keluar. Ning Huanxin terus melihat Zhang Yan semakin menjauh, dan sesaat membuatnya berpikir apakah dia harus mengikutinya atau tidak.

Di tengah gelapnya malam, dua sosok bertubuh merah bergantian muncul seperti angin. Ning Huanxin sudah cukup lama mengikuti Zhang Yan, hingga akhirnya dia mengikuti sampai ke sebuah kuburan di luar kota. Namu, tiba-tiba sosok Zhang Yan tidak terlihat lagi.

"Zhang Yan! Li Yan! Li Yan!" kata Ning Huanxin sambil berteriak memanggil mereka berdua. Tapi, sama sekali tidak ada tanda-tanda ataupun respon dari siapapun.

Ning Huanxin menyadari kalau yang didepannya saat ini adalah kuburan Li Yan. Kuburan itu adalah kuburan yang dibuat lagi oleh Zhang Xiao, bahkan terlihat masih baru sekali. Dibandingkan kuburan yang pertama, kuburan ini memiliki ukuran yang sedikit lebih besar.

Li Yan membawa kemana tubuh Zhang Yan? Zhang Yan… Perempuan itu apakah masih bisa hidup? batin Ning Huanxin.

Tiba-tiba, tercium semerbak aroma wangi yang familiar di sekitar situ, hal itu membuat Ning Huanxin terkecoh dengan wanginya, dan pada detik berikutnya, tiba-tiba dia pingsan.

Ketika Ning Huanxin tersadar, dia mendapati dirinya sudah kembali ke penginapan.

"Kamu baik saja?" tanya seseorang.

Ning Huanxin yang belum sepenuhnya sadar, merasa bahwa ada seseorang yang berada di dekatnya saat ini adalah Jiang Lixing. Lalu, dia mengedipkan matanya beberapa kali, seketika itu juga dirinya menarik tangan Jiang Lixing. "Zhang Yan, Zhang Yan dimana?" tanyanya dengan terburu-buru.

"Zhang Yan menghilang, muncul masalah dari para pemain." jawab Jiang Lixing...