Chereads / Suamiku Penguasa Kegelapan / Chapter 43 - Hidup Sepuluh Tahun dan Mati Sia-Sia (Bagian 33)

Chapter 43 - Hidup Sepuluh Tahun dan Mati Sia-Sia (Bagian 33)

Ning Huanxin kemudian berdiri, lalu dia mengulurkan tangannya kepada Jiang Lixing dengan maksud untuk meminta bantuan kepadanya, "Ah, maaf maaf! Kamu jangan bergerak. Aku membantumu! Aku membantumu berdiri!" katanya. Namun, hal itu justru mengagetkan Jiang Lixing dan membuatnya pergi.

"Tidak apa, aku… pergi dulu." ucap Jiang Lixing.

Ning Huanxin hanya diam saja, setelah sukses mengejutkan aktor ternama sekelas Jiang Lixing, kini ruang rias hanya menyisakannya seorang diri. Lalu, dia langsung menghadap kaca, untuk memperhatikan dirinya, Apakah aku tidak cantik? Mengapa Jiang Lixing kaget sampai seperti itu? Astaga! Jangan-jangan suami nasional kita… Tidak menyukai perempuan? batinnya.

Ketika Ning Huanxin memikirkan hal yang tidak-tidak, tiba-tiba tirai ruang rias itu terbuka lagi. "Jiang…" katanya seketika, saat dia membalikan badan. Tapi, yang dilihatnya adalah Zhang Yan, saat ini raut wajah Zhang Yan jauh lebih baik dibanding sebelum dia pergi tadi.

"Zhang Yan, kamu sudah selesai berlatih bersama Kakak Qin?" tanya Ning Huanxin.

"Kakak Ning." kata Zhang Yan sambil menatap Ning Huanxin. Perlahan bibirnya terangkat membentuk senyuman yang indah, "Iya. Kakak Qin… Kakak Qin terbaik!" katanya lagi.

"Iya kan. Kakak Qin memang terkenal sebagai pria yang baik" jawab Ning Huanxin. Lalu, dia menarik kursi di dekatnya, menepuk kursi itu, dan menyuruh Zhang Yan untuk duduk di sebelahnya, "Masih ada waktu, kita berdua hafalkan lagi naskah masing-masing." ajaknya kepada Zhang Yan.

Sebenarnya naskah yang Ning Huanxin dan Zhang Yan hafalkan tidaklah banyak, hanya saja mereka berdua takut kalau akting mereka tidak bagus. Jadi, mereka harus berlatih terus menerus di tiap kalimatnya. Lalu, mempraktekkannya dengan cara yang berbeda.

Langit semakin gelap, bintang-bintang bersinar semakin terang, sehingga sinarnya bertabur di permukaan sungai. Sutradara berharap, kalau dua adegan malam ini, semuanya bisa selesai dilakukan. Dengan begitu, untuk adegan pemeran utama perempuan yang selanjutnya bisa lebih mudah dilakukan. Setelah semuanya sudah siap, Ning Huanxin dan Zhang Yan pun akhirnya tiba di tepi sungai.

"Jangan gugup, kalian pasti bisa!" kata Qin Su..

Saat itu, Qin Su juga sudah mengenakan kostumnya. Meskipun adegan pertama tidak ada dirinya, tapi dirinya tetap berdiri untuk memberikan semangat kepada Ning Huanxin dan Zhang Yan. Ning Huanxin merasa, kalau ucapan yang keluar dari mulut Qin Su bukanlah untuk dirinya, karena matanya terus menatap ke arah Zhang Yan.

Zhang Yan benar-benar terlihat seperti anak muda yang sedang jatuh cinta, matanya terlihat bersinar ketika sedang memandangi Qin Su. Lalu, dia menggigit ujung bibirnya dan menganggukkan kepalanya.

Ah, menjadi single memang sering mendapat rasa sakit tak berdarah! batin Ning Huanxin.

Pengambilan gambar akhirnya dimulai, semua adegan tentang upacara persembahan berjalan lancar. Ning Huanxin dan Zhang Yan mengenakan jubahnya, lalu masuk ke dalam air. Dinginnya air sungai malam itu, membuat seluruh tubuh Ning Huanxin menggigil, Dingin sekali! Sepertinya ini lebih dingin dibandingkan sebelumnya! batinnya. Tetapi, sebagai aktris haruslah profesional, meskipun tidak ada dialog yang harus diucapkan.

"Kak, dingin sekali!" kata Zhang Yan, saat itu akhirnya dia memulai dialog pertamanya. Di adegan ini, Ning Huanxin dan Zhang Yan berperan sebagai sepasang kakak beradik.

"Adikku kamu jangan takut, sebentar lagi pasti tidak akan dingin lagi," ucap Ning Huanxin sambil menarik tangan Zhang Yan, untuk lebih dekat dalam dekapannya. Mereka berdua pun berpelukan, untuk saling menghangatkan satu sama lain.

Tapi, ketika Ning Huanxin sedang memeluk Zhang Yan, tidak selang berapa lama dia mulai merasakan tulangnya seperti membeku. Namun, hanya beberapa saat dia merasakan itu, lalu kembali lagi seperti semula. Kemudian, dia memeluk Zhang Yan dengan lebih erat. Sebenarnya dia tahu risiko ketika merasakan dingin yang seperti itu. Tapi untuk saat ini, dia juga tahu kalau dirinya tidak bisa melakukan apa-apa. 

Lalu, hal itu membuat Ning Huanxin berpikir, Atau mungkin aku akan melihat tragedi memilukan sepuluh tahun lalu, dan aku hanya bisa menjadi seorang penonton? batinnya.

"Cut!" kata sutradara kemudian.

Adegan pertama akhirnya selesai dilakukan, kemudian para kru segera memindahkan properti-properti yang sudah digunakan. Sutradara pun sangat puas, atas kemampuan dua pemain barunya ini. Lalu, terlihat ada dua asisten yang sedang membawa mantel jaket tebal, untuk diberikan kepada Ning Huanxin dan Zhang Yan...