Zhang Yan dan Ning Huanxin terlihat sudah berada di lokasi syuting malam ini, yaitu di sungai. Para kru pun memberikan mereka kostum, yang sudah siap untuk mereka gunakan, baju itu terdiri dari dua buah jubah hitam berbahan sutra. Karena mereka akan masuk ke dalam air, dan kebetulan keduanya adalah orang baru, jadi baju yang didesain semuanya benar-benar menutupi dada. Untungnya warna baju itu adalah hitam, dan hal itu tidak akan membuat orang lain merasa malu.
Ya, mereka berdua akan benar-benar masuk ke dalam air sungai di malam hari, bahkan lampu-lampu juga sudah terlihat menerangi tepian sungai. Pemasangan properti juga sudah pada tahap akhir, dan para kru sudah siap dengan proses syuting malam ini.
"Kakak Ning, aku gugup sekali!" kata Zhang Yan.
Di dalam ruang rias, Zhang Yan yang sudah terlihat cantik dengan riasan di wajahnya, lalu dia berbicara sambil menarik-narik tangan Ning Huanxin. Gadis muda itu benar-benar sangat gugup, membuat Ning Huanxin mampu merasakan tangannya yang basah karena keringat dingin.
"Jangan takut." kata Ning Huanxin sambil menggenggam tangan Zhang Yan, dia berusaha menyemangatinya, "Bukankah seharian ini kita sudah berlatih akting bersama? Jadi, kamu tidak perlu takut! Tunggu sebentar lagi setelah itu giliran kita, atau maukah kamu kalau kita berlatih sekali lagi..." tanyanya.
Namun, sebelum Ning Huanxin menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba tirai di ruang rias itu dibuka oleh seseorang. Kemudian, terlihat sosok pria tinggi dan tampan muncul di depan kedua perempuan ini.
"Kakak Qin!" kata Ning Huanxin, seketika itu juga dia memberikan sapaan kepada Qin Su. Mendengar Ning Huanxin menyebut 'Qin Su', hal itu Zhang Yan langsung menoleh ke belakang. Jantungnya berdegup semakin cepat, membuat tangannya semakin dingin, dia benar-benar tidak berucap sepatah kata pun.
Kedua orang itu terdiam beberapa detik, lalu Qin Su tiba-tiba tersenyum dengan hangat, dan berbicara kepada Zhang Yan, "Wah, Zhang Yan sudah selesai rias ya? Cantik sekali kamu! Bagaimana perasaanmu saat ini? Pertama kali syuting pasti gugup, kan? Ayo, aku akan membawamu jalan-jalan sebentar, sekalian membantumu untuk latihan adegan berikutnya."
"I... Iya." kata Zhang Yan, dia mengiyakan ajakan Qin Su. Lalu, dia langsung melepaskan tangannya dari Ning Huanxin, "Kakak Ning, aku… Kita pergi dulu ya." katanya kemudian.
"Pergilah! Ada Kakak Qin yang membantumu Zhang Yan! Kamu pasti akan berhasil!" jawab Ning Huanxin. Lalu, dia melihat Qin Su dan Zhang Yan meninggalkan ruang rias, dirinya tidak sadar kalau dia sedang tersenyum di depan di depan kaca. Sebenarnya saat ini, dirinya pun baru pertama kali memainkan adegan yang cukup penting. Meskipun dia sangat paham kalau ini hanyalah sebuah adegan, tapi… Kakak aku juga sangat gugup! batinnya.
Sebenarnya, ketika Ning Huanxin yang menggenggam tangan Zhang Yan hal itu juga untuk menenangkan degupan jantungnya sendiri. Tapi saat ini, suasana saat itu hanya menyisakan dirinya seorang.
"Kakak Qin ramah sekali kepada orang baru." kata seseorang secara tiba-tiba. Ketika Ning Huanxin mendengar ucapan perias yang ada di belakangnya, dia segera menganggukkan kepalanya.
"Tentu saja! Semua orang juga tahu keramahan Kakak Qin." jawab Ning Huanxin.
"Benar. Oh iya, Kakak Jiang juga sempurna lo, Kakak Ning!" kata perias itu lagi.
Tiba-tiba si perias itu tersenyum dan memperhatikan Ning Huanxin ketika membicarakan Jiang Lixing, "Dengar-dengar, yang membawa Kakak Ning kemari adalah Kakak Jiang. Kalian pasti sudah saling dekat ya?" tanya si perias dengan senyum yang sedikit menggoda kepada Ning Huanxin.
Ning Huanxin datang kemari setelah Jiang Lixing, tapi di kemudian hari ada orang yang pernah menanyakan kepada dirinya, bagaimana dia bisa datang. Saat itu, Jiang Lixing hanya asal bicara kalau dirinyalah yang membawanya. Tapi, sudah beberapa hari ini Jiang Lixing dan dirinya tidak keluar bersama. Membuat beberapa orang di sini, bisa melihat perubahan itu dengan jelas.
Jiang Lixing termasuk salah satu aktor pendatang baru di dunia hiburan, meskipun saat ini karya yang dia bintangi masih tidak banyak, dan namanya belum setinggi Qin Su. Tapi, media yang terus membicarakannya terbilang cukup tinggi, karena banyak media yang mengatakan kalau dia berasal dari kota Yanjing, yang mempunyai latar belakang cukup kuat. Karena itu, di kalangan aktor banyak yang tidak berani untuk membuat masalah dengannya.
Meskipun Ning Huanxin dan Jiang Lixing jarang bersama-sama, tapi hubungan mereka juga sudah cukup untuk menjadi bahan pembicaraan semua orang. Hidup dalam ruang lingkup seperti ini memang harus penuh dengan kehati-hatian, akan membuat orang bertanya-tanya, tentang hubungan apa yang terjalin di antara dua orang.
Mendengar perias yang sedang membicarakan Jiang Lixing, membuat Ning Huanxin tiba-tiba tersenyum, sambil memandangi kaca di depannya seperti orang bodoh. Dia berpikir, bahwa sebenarnya dia hanyalah penggemar yang tergila-gila oleh sosok Jiang Lixing, tidak lebih dari itu.
Meskipun Jiang Lixing di sepuluh tahun lalu ini mengenal Ning Huanxin, tapi sifatnya sepuluh tahun kemudian sangatlah berbeda. Tapi, entah siapa yang mengizinkan penampilannya tetap sama, hal itulah yang membuat setiap orang tergila-gila ketika melihat wajah tampannya...