Membuka sebuah penginapan kecil untuk menunggu kedatangan seseorang, mungkin hal ini terdengar sedikit romantis bagi orang lain. Tapi ini adalah Zhang Yunshu atau Ibu Zhang, Ning Huanxin tahu bahwa setelah kepergian suaminya, dia selalu membawa anaknya seorang diri. Dia sama sekali tidak mempunyai pikiran untuk berkencan dengan pria lain atau bahkan menikah, karena cintanya kepada ayah Zhang Yan sangatlah besar.
Sebenarnya apa yang ditunggu oleh Ibu Zhang? Sehingga dia menyewakan rumahnya untuk mendirikan sebuah penginapan bagi orang luar? batin Ning Huanxin.
※
Selama dua hari ini, waktu berlalu dengan cepat, bahkan flu yang diderita oleh Ning Huanxin pun sudah berangsur-angsur membaik. Saat ini, Qin Su juga sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Meskipun telah melewati beberapa hal yang kurang menyenangkan, tapi tetap tidak merubahnya menjadi seperti 'orang lain'. Qin Su tetaplah Qin Su yang sebelumnya, dia selalu membawa semangat positif bagi siapapun. Bibirnya terlihat tersenyum lebar, ketika menyapa semua orang yang ada.
Karena ada adegan, dimana Qin Su saat itu sedang 'menggila' dan sudah direkam, maka melalui diskusi dari sutradara dan produser film, mereka memutuskan untuk tetap menggunakan adegan yang asli. Akhir dari adegan yang asli adalah ketika si pria membuat kuburan kembali untuk perempuan terkasihnya.
Lalu, di samping kuburan itu, si pria akhirnya mengakhiri hidupnya dengan meminum racun. Tapi, arwah si perempuan itu datang dan menyelamatkannya. Sejak saat itu, kisah cinta antara hantu dan manusia pun dimulai, mereka saling melengkapi hidup masing-masing hingga akhir hayatnya. Tamat.
Tapi sekarang akhir dari adegan film itu sudah berubah, sebelum ke kuburan si perempuan, si pria menggila karena kehilangan belahan jiwanya, membuatnya sangat hancur hingga depresi. Setelah kembali ke rumahnya, dia justru mengidap penyakit serius, lalu ibunya yakin kalau anaknya telah terkena sihir roh jahat. Karena itu, ibunya pergi mencari seorang pengusir setan yang ahli, untuk melihat anaknya.
Setelah melihat kondisi si pria, pengusir setan itu melihat, jika tubuhnya sudah dimasuki oleh roh jahat, dan umurnya tidak akan panjang. Cara satu-satunya untuk menyelematkan nyawanya adalah dengan mencari dua perempuan dari desa itu yang memiliki nama delapan huruf. Dari ke delapan huruf itu, semuanya haruslah memiliki unsur positif. Lalu, mereka harus mengadakan upacara persembahan kepada Dewa, dan menikahkan kedua perempuan itu kepada si pria.
Ketika malam pernikahan, salah satu perempuan dirasuki oleh hantu perempuan kekasihnya itu. Hantu perempuan itu menggunakan seluruh kekuatannya untuk mengembalikan kondisi si pria. Hingga akhirnya, hantu perempuan itu memeluk belahan hatinya dengan lemah.
Hantu perempuan itu menyuruh si pria untuk melupakan dirinya dan melanjutkan hidupnya baik-baik. Setelah malam itu, penyakit yang diidapnya akhirnya benar-benar berangsur membaik. Selain itu, dia juga melupakan semua yang terjadi di masa lalu. Sejak saat itu, dia mulai meninggalkan rumahnya dan memulai kehidupan yang baru.
Ketika si pria itu sedang berkelana, sungguh kebetulan karena dia bisa mengenal seorang perempuan muda yang berparas cantik. Perempuan itu juga sangat mirip dengan kekasihnya yang telah meninggal. Di tengah-tengah manusia yang tidak terhitung jumlahnya, disertai dengan suara jalanan yang bising, itu semua hanyalah bagian kecil dari kisah cinta kedua orang itu.
Kemudian, empat mata saling menatap satu sama lain, kedua tangan bergenggaman dengan erat, hal itu membuat dunia ini terasa hanya milik berdua. Musim semi seakan-akan datang lebih cepat menghampiri mereka, membuat senyum yang tidak henti-hentinya terlihat merekah di wajah mereka. Tamat.
Karena cinta bisa memisahkan seseorang, Wang Nianping berpikir bahwa dibanding cerita awalnya, akhir yang seperti ini lebih bagus. Sutradara dan produse pun sangat puas dengan akhir seperti itu, dan akhirnya mereka mau mengganti akhir ceritanya. Lagi pula, akhir cerita yang baru dengan cerita di awal, keduanya sama-sama tidak memiliki konflik. Mereka hanya perlu menambah dua pemain perempuan muda, untuk adegan upacara persembahan kepada Dewa.
Ketika Ning Huanxin dan Zhang Yan sudah menerima masing-masing naskah pemeran, terlihat ekspresi wajah Zhang Yan yang sangat gembira. Karena meskipun dia hanya memainkan dua adegan, yaitu saat upacara dan saat pernikahan, tapi kedua adegan itu dia lakukan bersama Qin Su.
Nama karakter pemain inti perempuan adalah Wan Xin, yang sebenarnya diperankan oleh seseorang bernama Yan Yu. Karena kesibukan jadwalnya, Yan Yu tidak bisa hadir beberapa waktu ini untuk syuting. Jadi, hari ini hanya dilakukan pengambilan gambar dari pemain inti pria, yaitu Qin Su.
"Kalian hafalkan dengan matang naskah ini! Malam ini, kita akan melakukan syuting untuk adegan upacara persembahan!" kata Wang Nianping mengingatkan kembali, lalu dia segera meninggalkan Ning Huanxin dan Zhang Yan.
Tapi Ning Huanxin terlihat hanya memperhatikan naskah, yang ada di dalam genggamannya saat ini. Tanpa dia sadari, kedua tangannya sudah sedikit mengeluarkan tenaga. Adegan ini sama persis dengan apa yang dia lihat, tentang upacara persembahan dua puluh tahunan yang lalu. Para kru juga sudah menemukan sungai itu, bahkan mereka pun telah pergi ke sungai itu untuk mulai menata properti yang digunakan. Para kru dan pemain seperti telah tersihir akan pesona yang diperlihatkan oleh sungai itu.
Setelah datang ke kota Zhangjia beberapa waktu ini, semua orang selalu sibuk dengan syuting. Terkadang kalau mempunyai waktu, mereka akkan beristirahat di kasur seperti orang meninggal, atau mungkin pergi ke kota tua untuk sekedar berfoto ria. Meskipun jarak sungai itu dari kota Zhangjia terbilang cukup dekat, tapi sungai itu tertutupi oleh sebuah ladang. Bukan karena spesial lalu di cari, tapi memang benar-benar tidak ada cara untuk bisa mengetahuinya...