Zhang Yunshu bercerita panjang lebar mengenai kejadian apa yang terjadi saat itu, lalu Ning Huanxin dengan cermat mendengarkan setiap perkataan yang terlontar darinya. Saat ini di depannya, seperti terbayang sosok ceria dan paras menawan dari Li Yan. Perempuan itu benar-benar perempuan yang sangat cantik, tidak hanya cantik secara fisik, tapi dia juga merupakan sosok perempuan yang cerdas dan tidak pantang menyerah. Hanya saja, terkadang takdir benar-benar bersikap kejam dan tidak adil.
"Lalu selanjutnya bagaimana? Mengapa Li Yan tidak ditenggelamkan?" tanya Ning Huanxin, karena dia sudah melihat kejadiannya dengan jelas. Li Yan termasuk orang yang dikubur hidup-hidup, namun dia sama sekali tidak melihat jika Li Yan di tenggelamkan ke sungai itu.
Mendengar Ning Huanxin yang semakin penasaran, ekspresi wajah Zhang Yunshu semakin tidak enak dipandang, "Nona Ning, apa kamu percaya di dunia benar-benar ada Dewa Sungai?" tanyanya.
"Bagaimana mungkin?" jawab Ning Huanxin yang justru melemparkan pertanyaan kembali. Meskipun raut wajah Zhang Yunshu sudah rumit, tapi dia masih bisa tertawa, "Iya juga! Aku juga tidak percaya akan hal itu, tapi ketika saudaraku dikurung pada hari kelima, hal yang aneh terjadi. Semua penduduk di desa Lijia tiba-tiba terjangkit suatu penyakit yang aneh. Penyakit itu dengan cepat menyerang seluruh penduduk yang ada di sana. Penyakit itu sejenis penyakit yang kami pun tidak pernah menjumpainya, benar-benar sangat mengerikan." katanya.
Sampai saat ini, Zhang Yunshu masih ingat dengan perasaan yang menyelimuti penduduk desa Lijia saat itu. Dalam sekejap, kondisi desa Lijia berubah drastis, seluruh desa itu berubah karena dipenuhi oleh orang-orang yang sakit.
Wabah penyakit itu sangatlah aneh, dia bisa dengan cepat menyerang seluruh penduduk desa Lijia. Penduduk desa Zhangjia yang mengetahuinya, juga dirundung dengan perasaan takut. Mereka berpendapat, bahwa penduduk desa Lijia pasti telah membuat Dewa Sungai murka, dan akhirnya dia pun meluapkan kemurkaannya kepada mereka.
Benar, karena hanya murka dewa lah yang mampu membuat mereka menjadi seperti itu. Kalau tidak, bagaimana mungkin penduduk desa Lijia akan menjelaskan tentang wabah penyakit itu.
"Nona Ning, karena kamu tidak pernah merasakannya, jadi kamu tidak akan mengerti bagaimana takutnya kami saat itu. Semua penduduk desa Lijia dengan cepat terserang penyakit itu, membuat penduduk desa Zhangjia juga ikut gelisah. Mereka takut, apabila Dewa Sungai juga akan meluapkan kemurkaannya kepada mereka. Karena itu, ketua adat di desa kami menghabiskan banyak uang untuk memanggil seorang paranormal hebat dari luar lereng gunung. Paranormal itu berkata, bahwa penyakit yang menyerang desa Lijia tidak ada obat yang mampu untuk menyembuhkannya. Hanya ada satu cara yang mampu meredam amarah sang Dewa, yaitu memberikan seluruh penduduk desa Lijia kepada Dewa dengan cara menguburnya hidup-hidup. Tapi ada beberapa orang yang kondisi fisiknya tidak memenuhi syarat, hal itu juga dapat membuat sang Dewa tidak senang." kata Zhang Yunshu menjelaskan.
Namun, di saat membicarakan hal ini, Zhang Yunshu tiba-tiba terdiam.
"Jadi, ketua adat desa kalian memutuskan untuk membakar desa Lijia, terlebih membawa semua penduduk desa Lijia untuk dibakar dalam kobaran api besar itu?" tanya Ning Huanxin semakin penasaran. Karena saat ini, dia telah bersuara tentang kebenaran yang tidak bisa diungkapkan oleh Zhang Yunshu. "Anda barusan bilang, bahwa seluruh penduduk desa Lijia terkena penyakit, tapi penduduk desa kalian tidak sakit, begitu?" tanyanya lagi.
Hal seperti ini benar-benar seperti kebodohan, kemustahilan, dan hal yang paling tercela pun bisa terjadi di saat seperti itu. Membuat hati Ning Huanxin sangat sakit, ketika mengingat mereka semua.
"Kami semua frustasi saat itu. Terlebih aku… Saat itu aku juga sangat ketakutan. Aku tidak ingin mati, karena aku masih sangat muda. Bahkan aku belum menikah saat itu." kata Zhang Yunshu dengan nada putus asa.
Karena ketika orang-orang dari desa Zhangjia dihadapkan oleh sebuah kematian, pemikiran mereka semua berubah menjadi sangat dangkal. Hanya untuk mempertahankan hidupnya, mereka telah berubah menjadi manusia yang paling tidak punya hati di dunia.
"Orang-orang itu semua telah dikubur hidup-hidup, desa Lijia dengan sekejap mata telah menghilang. Setelah kejadian itu, tidak ada orang di desa Zhangjia yang mengingat tentang desa Lijia. Terlebih beberapa tahun kemudian, semua penduduk di desa itu seakan tidak peduli, dan melupakan jauh-jauh kejadian itu." sambung Zhang Yunshu.
Tidak ada orang yang mengingatnya, karena tidak ada yang ingin mengingat dosa paling buruk di dalam hidupnya. Tapi, kejadian seperti itu benar-benar tidak bisa terlupakan. Paling tidak ada Zhang Yunshu, yang seumur hidupnya tidak akan bisa melupakannya. Lalu di hari tragedi itu terjadi, dia tidak pergi dari desanya, bahkan banyak anak dan remaja yang tidak meninggalkan desa Zhangjia.
Tapi Zhang Yunshu sangat ingat, dirinya tidak bisa berbuat apapun saat itu. Namun, ketika tidak berbuat apapun, bukan berarti dirinya adalah seorang kaki tangan. Beberapa tahun ini, dia tidak bisa menikmati hidupnya dengan tenang, entah itu hanya sekadar untuk makan ataupun tidur, dia sama sekali merasa tidak nyaman. Tiap menit, bahkan tiap detik yang dia lewati dalam hidupnya, selalu diselimuti oleh rasa sakit dan bersalah yang mungkin akan dibawa sampai kematian menjemputnya...