Chereads / Suamiku Penguasa Kegelapan / Chapter 24 - Hidup Sepuluh Tahun dan Mati Sia-Sia (Bagian 14)

Chapter 24 - Hidup Sepuluh Tahun dan Mati Sia-Sia (Bagian 14)

Ning Huanxin melihat sosok perempuan itu, ada dua perempuan dan mereka terlihat sedang berjalan ke dalam sungai tanpa mengenakan pakaian, dengan rambut panjang terurai menutupi punggungnya.

"Kakak Ning! Kakak Ning! Apa yang kamu lakukan?" teriak Zhang Yan. Karena, dia melihat Ning Huanxin tiba-tiba berjalan memasuki sungai itu, saat ini dia terlihat sangat ketakutan. 

Ning Huanxin terlihat tidak sadar, dengan apa yang dia lakukan terhadap dirinya sendiri saat ini. Tapi dia bisa merasakan, kalau sepatunya sudah terlepas dan setengah dari dirinya sudah basah kuyup karena masuk ke dalam air. Air sungai itu dinginnya bukan main, bahkan dinginnya seperti merambat dari ujung kaki hingga masuk ke dalam tulangnya.

Tiba-tiba, Ning Huanxin merasakan sesuatu yang berbeda, meskipun saat ini dia berada di dunia sepuluh tahun yang lalu, jika dia benar-benar meninggal sekarang, maka artinya dia juga tidak bisa kembali ke dunianya dan berada di sepuluh tahun yang akan datang.

"Kembali!" kata Jiang Lixing, saat itu dia yang sedang berada di pinggir sungai, seketika langsung menarik tangan Ning Huanxin agar kembali. Kemudian, Ning Huanxin menggenggam dengan kuat tangan pria itu. Lalu, dia merasakan kalau tangan Jiang Lixing benar-benar hangat. 

Setelah Jiang Lixing berhasil menggenggam tangan Ning Huanxin, dia langsung membawanya ke tepi sungai. Dia lalu melihat celana yang dikenakan oleh Ning Huanxin sudah basah, kemudian segera mengajak mereka untuk kembali. "Udara hari ini sangat dingin, kita kembali lebih awal saja. Kamu nanti bisa flu!" katanya.

Meskipun terlihat banyak bunga dan tumbuhan liar yang tumbuh menghiasi di sekitar tempat itu, tapi tetap tidak bisa mengubah kenyataan, jika saat ini adalah musim gugur. Apapun juga tidak bisa diubah, lalu Ning Huanxin menoleh ke belakang memperhatikan kembali sungai yang jernih dan dingin itu. Apa yang telah terjadi di dalam sungai ini? Kalian pasti ingin memberi tahu ku yang sebenarnya, kan? tanyanya dalam hati sambil melihat ke arah sungai itu.

Mereka bertiga dengan cepat kembali ke mobil dan kembali ke kota Zhangjia, lalu tidak ada satupun dari mereka yang ingin mengingat apa yang telah terjadi di sungai itu. Zhang Yan yang mengetahui Ning Huanxin tidak membawa baju ganti, langsung membawanya ke kamar tidurnya. Ini adalah pertama kali Ning Huanxin masuk ke dalam kamar Zhang Yan. Kamar gadis cantik ini terlihat bersih dan rapi, lalu dipenuhi pernak-pernik manis layaknya kamar perempuan.

Ning Huanxin melihat di dinding kamar gadis itu tertempel poster Qin Su, saat melihatnya dia langsung menggoda Zhang Yan. "Zhang Yan, ternyata kamu ini penggemarnya Qin Su ya!" katanya sambil menggoda.

"Hahaha. Iya, Kak." jawab Zhang Yan dengan wajah yang sudah semerah kepiting rebus, "Kakak Ning… Kak Qin Su… Apa dia benar-benar tidak apa-apa?" tanyanya dengan khawatir.

Ning Huanxin yang melihat Zhang Yan seperti gadis kasmaran yang sedang mengkhawatirkan pujaannya, justru membuatnya tertawa. "Dia tidak apa-apa, mungkin besok dia sudah bisa kembali. Zhang Yan, apa kamu jangan-jangan menyukai Qin Su, ya? Mengakulah! Hahahaha…" katanya sambil menggoda Zhang Yan lagi.

Mendengar Ning Huanxin yang terus menggodanya, Zhang Yan langsung memalingkan wajahnya. "Ti… Tidak! Kakak Ning, kamu sebaiknya cepat berganti baju. Aku akan membantumu mencari baju ya!" katanya, berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

Zhang Yan pun membuka lemari bajunya, kemudian di saat dia sedang mencari-cari baju, Ning Huanxin sudah melepas celananya yang basah ke lantai. Lalu, dia memperhatikan lemari itu, matanya mencoba mengintip dan langsung tertuju pada satu baju. Dia melihat dalam lemari Zhang Yan terdapat sebuah sweter merah hangat, yang terlihat murni seperti rajutan tangan sendiri. Modelnya juga sangat unik, terlihat bagus sekali, tapi tampaknya ini adalah model baju pria.

Ibu Zhang dan Zhang Yan hanya tinggal berdua selama ini, dengar-dengar suami Ibu Zhang sudah meninggal karena sakit sepuluh tahun yang lalu. Jadi, bisa dikatakan hanya tinggal dua perempuan itu saja di rumah yang tinggal di sini. Lalu, sweter pria ini mau diberikan kepada siapa? batin Ning Huanxin.

Saat itu Zhang Yan sudah menutup lemari bajunya, "Kakak Ning, kamu pakai celana ini, harusnya ini cukup untukmu. Aku sudah mencucinya, jadi kakak tenang saja ya, pasti ini bersih!" ucap Zhang Yan sambil memberikan satu celana panjang kepada Ning Huanxin.

"Oh, terima kasih Zhang Yan." jawab Ning Huanxin, wajahnya terlihat sedikit bera ketika melemparkan senyumnya. Karena dia mengetahui, bahwa sepuluh tahun lagi Qin Su akan meninggalkan industri perfilman, dan tidak akan ada lagi gadis manis seperti Zhang Yan. Yang ada hanyalah seorang pemilik hotel yang menjaga hotelnya sendirian. Meskipun Ning Huanxin tidak ingin membuat spekulasi terburuk, tapi dia tahu di saat seseorang tidak ingin melihat sesuatu yang paling tidak ingin dilihat, biasanya ketika di akhir justru akan ditampakkan kebenaran yang sesungguhnya. 

Hari ini sungguh berlalu dengan cepat, terlihat Ning Huanxin sedang merebahkan tubuhnya ke kasur sambil memikirkan sesuatu tentang Zhang Yan dan Qin Su. Semakin memikirkan itu, membuatnya dengan cepat terlelap dalam malam panjangnya. Dia berpikir, bahwa malam ini dia akan bermimpi lagi, entah itu mimpi tentang dia yang akan dikubur hidup-hidup oleh hantu perempuan, atau bisa juga tentang sungai itu. Tapi, malam ini terasa sungguh tenang, bahkan dia bisa tidur nyenyak hingga mentari kembali menyinarkan cahaya hangatnya...