Chereads / Suamiku Penguasa Kegelapan / Chapter 29 - Hidup Sepuluh Tahun dan Mati Sia-Sia (Bagian 19)

Chapter 29 - Hidup Sepuluh Tahun dan Mati Sia-Sia (Bagian 19)

Zhang Yunshu sedikit demi sedikit mulai menceritakan cerita yang terjadi pada tahun itu. Lalu, Zhang Yunshu adalah nama lengkap dari Ibu Zhang, "Namaku Zhang Yunshu, aku lahir di desa Zhangjia yang terletak di dalam lereng gunung. Meskipun desa Zhangjia adalah desa yang tertutup oleh dunia luar, tapi desa itu sudah ada sejak ratusan yang tahun lalu." katanya memulai cerita. 

Semuanya cerita itu berawal dari sungai itu, karena dia merupakan sungai yang penuh misteri. Meskipun di tengah musim kemarau yang panas sekalipun, tapi air di dalam sungai itu tidak akan bisa kering. Di kedua tepi sungai itu, terdapat dua desa yaitu desa Zhangjia dan desa Lijia. Kedua penduduk desa tersebut sangat bergantung pada kesaktian sungai itu. Mereka semua hidup berdampingan dengan bahagia dan tentram.

Semua orang percaya, di dalam sungai itu hidup seorang penunggu, tapi dia selalu menjaga mereka semua, jadi akhirnya mereka memanggilnya dewa sungai. Dalam desa itu tiba-tiba berkembang banyak cerita tentang dewa sungai itu. Lalu, upacara pengorbanan kepada dewa sungai itu juga telah muncul dari ratusan lalu yang lalu.

Sebenarnya, cara upacara pengorbanan itu sangat sederhana. Setiap tahun, kedua desa itu harus memilih perempuan yang berparas cantik dan perawan untuk masuk ke dalam air sungai itu, lalu berdoa di dalamnya. Dengan cara itu, mereka akan menunjukkan rasa hormatnya kepada dewa sungai itu. Mereka juga berharap agar di tahun itu selalu diberikan kemakmuran. Adat kebiasaan ini terus berlanjut hingga ratusan tahun lamanya. Menariknya, penduduk kedua desa percaya dengan upacara itu.

Hingga sampai pada suatu tahun… 

"Di tahun itu, aku dan saudaraku terpilih untuk menjadi dewi di upacara itu. Saat itu usiaku baru 16 tahun, dan saudaraku bernama Li Yan berusia 17 tahun. Saudaraku adalah perempuan yang paling cantik di desa, karena dia terpilih menjadi dewi, penduduk desa Lijia semakin segan kepadanya. Lalu, mereka yang telah bertunangan, harus menunggu lebih lama lagi untuk menikah. Di desa kami, seorang dewi harus menunjuk satu perempuan yang memiliki usia sepantaran, dan yang paling cantik. Lalu, seorang dewi biasanya akan selalu memiliki pernikahan yang awet dan bahagia, kemudian selamanya dia tidak akan pernah khawatir tentang materi. Sebenarnya saat itu aku juga telah bertunangan dengan ayah Zhang Yan. Tentu saja, selama masih perawan, sebuah pertunangan juga tidak menjadi hambatan pada upacara itu. Tapi entah karena apa, saudaraku itu menolak semua lamaran pria di desanya. Saat itu, semua orang berpikiran bahwa kriteria saudaraku terlalu tinggi. Aku juga berpikiran kalau saat itu dia masih belum menemukan pria yang cocok dan juga yang dia sukai. Tapi siapa tahu…" cerita Zhang Yunshu. 

Lalu, tiba-tiba ekspresi Zhang Yunshu berubah menjadi sangat sakit ketika berbicara sampai di situ. Matanya lalu mulai berlinang air mata, "Saat hari upacara berlangsung, semuanya berjalan baik dan lancar. Namun siapa yang mengira, ketika langit baru saja bersinar, saudaraku tiba-tiba jatuh pingsan. Dia lalu dibawa oleh penduduk desa Lijia untuk pergi. Setelah itu, ada orang yang mencari pemuda untuk melihat penyakit saudaraku. Saat itu, semua orang baru tahu bahwa saudaraku tidak sakit, tapi dia telah memiliki janin di dalam perutnya" lanjut Zhang Yunshu.

Perempuan yang dipilih menjadi seorang dewi, ternyata memiliki janin? Bukankah ini sama saja seperti membohongi Tuhan? Lagi pula di tahun itu, masalah hamil diluar pernikahan sangat tidak mungkin terjadi di desa Lijia! Batin Ning Huanxin.

"Saat itu, paman dan bibi memohon kepada ketua adat desa Lijia agar memaafkan saudaraku, tapi ketua adat desa Lijia tetap memutuskan akan menenggelamkannya. Alasannya adalah yang pertama untuk menjaga reputasi desa Lijia, dan yang kedua adalah untuk meminta maaf kepada dewa sungai itu.

Setelah lama berbicara, Zhang Yunshu tiba-tiba tertawa, "Nona Ning, kamu pasti menganggap bahwa kami bodoh, iya kan? Sebenarnya, aku pun saat itu juga berpikir bahwa penduduk desa Lijia semuanya gila. Alasan yang mereka berikan sangat tidak masuk akal. Bahkan, mereka mengatakan kalau saudaraku telah dikutuk oleh Tuhan dan tubuhnya telah ternodai. Jadi, dengan paksa mereka menyuruh saudaraku untuk berpuasa dan berendam di dalam sungai selama 7 hari, kemudian 7 hari berikutnya mereka malah menenggelamkan saudaraku. Saat itu saudaraku dijaga oleh orang yang sangat jahat dan mengerikan. Tidak seorang pun diizinkan untuk mendekatinya. Aku telah menghabiskan seluruh tenagaku untuk bertemu dengannya. Sampai akhirnya penduduk desa Lijia mengizinkanku untuk berbicara dengannya di luar pintu, meskipun hanya sebentar. Saat itu usiaku masih sangat muda, jadi ketika menemui suatu masalah, yang bisa aku lakukan hanyalah berpikiran negatif dan menangis. Aku tidak pernah berhenti menanyakan kepadanya, siapa sebenarnya pria itu. Tapi saudaraku tetap tidak mau memberitahukannya. Tidak peduli siapapun yang bertanya, dia pasti tidak akan membicarakan tentang pria itu, bahkan tidak satu kata pun." katanya, dia menjelaskan dengan suara yang sedih...