Meskipun saat itu Wang Nianping bukanlah seorang sutradara yang hebat dan karyanya masih belum terkenal, tetapi dia sangat tertarik dan penuh hasrat untuk mencari sesuatu yang belum dipahaminya. Tapi, di tengah rumitnya situasi yang terjadi di lokasi syuting itu, membuatnya yang tidak berhati-hati sampai terjatuh.
Ketika dokter Zhang datang, Wang Nianping lalu mengobrol dengan dokter itu dalam waktu yang tidak sebentar. Dia mencoba mencari tahu, tentang apa yang sebenarnya terjadi pada 20 tahun lalu dari dokter tua di dekatnya ini.
Zhang Xiao merupakan seorang dokter forensik yang terkenal dengan sikap teliti di setiap pekerjaannya. Menurut rumor yang beredar, dia akan sangat berhati-hati ketika mengambil tulang satu persatu. Rasanya, dia seperti sedang mengumpulkan suatu benda paling berharga di bumi ini.
Ning Huanxin dan Jiang Lixing juga belum meninggalkan lokasi itu, tapi jarak keduanya memang agak sedikit jauh. Dengan suara yang pelan, Ning Huanxin melontarkan satu pertanyaan. Dia pun tidak berharap jika Jiang Lixing akan menjawab pertanyaannya. Tapi siapa yang tahu, kalau Jiang Lixing ternyata mendengar ucapannya.
"Bicaralah, desa ini pasti mempunyai sebuah rahasia, iya kan?" tanya Ning Huanxin.
"Rahasia?" jawab Jiang Lixing sambil menaikkan salah satu alisnya.
Pria itu terdiam, matanya seakan sedang mengingat kembali sesuatu yang telah lalu. Tiba-tiba Jiang Lixing teringat sesuatu, "Hari di saat aku menyetir mobil menuju kota Zhangjia ini, navigasi yang aku gunakan memang mengarah ke kota Zhangjia, tetapi bukan Kota Zhangjia yang ini. Lalu, aku mengikuti navigasi itu dan sampailah ke suatu tempat yang melewati sungai. Tempat itu berada tidak jauh dari Kota Zhangjia. Tapi… Tempat itu seperti tidak ada kehidupan sama sekali, tidak ada masyarakat yang tinggal di sana. Yang tersisa hanyalah sisa bangunan dan rumah-rumah lama, yang sudah tidak digunakan. Kelihatannya seperti desa yang sudah sangat lama ditinggal oleh penduduknya." katanya.
Setelah membicarakan hal itu, membuat Jiang Lixing merasakan ketakutan, karena hanya dirinya sendiri yang bisa merasakannya. Lalu dia berpikir, bahwa tempat itu jauh lebih mengerikan dan aneh dibandingkan lokasi syuting saat ini.
Desa yang ditinggalkan? Apa itu jangan-jangan… batin Ning Huanxin. "Mau pergi untuk melihat kesana?" tanyanya kepada Jiang Lixing dengan sangat hati-hati. Lalu dia merasa takut, kalau akan diberhentikan lagi oleh waktu.
"Boleh." kata Jiang Lixing sambil mengangguk pelan, "Kebetulan hari ini tidak bisa melanjutkan syuting, kan!" lanjutnya.
Mereka akhirnya pergi meninggalkan lokasi itu, namun Wang Nianping sama sekali tidak memperhatikan kedua orang itu pergi. Kini, mata dan telinganya sedang terpaku atas penjelasan panjang dari dokter Zhang.
※
Mereka berdua akhirnya naik ke dalam mobil Jiang Lixing, mobil jenis off-road miliknya ini sangat cocok digunakan di daerah pegunungan seperti ini. Dia terlihat mengatur kembali navigasinya. Ning Huanxin yang duduk di sebelahnya, kemudian melihat bahwa navigasi itu benar-benar menunjukkan ke arah Kota Zhangjia yang lain.
"Kakak Ning!" kata seseorang, tiba-tiba dari luar mobil terdengar suara Zhang Yan memanggil Ning Huanxin. Zhang Yan melihat mobil Jiang Lixing dan menemukan Ning Huanxin berada dalam mobil itu, membuatnya bertanya dengan wajah yang penuh rasa penasaran dan ingin tahu. "Kakak Ning, kalian berdua mau pergi kemana?" tanyanya.
"Kami… Kami mau pergi jalan-jalan! Hari ini kami beristirahat!" jawab Ning Huanxin dengan asal. Karena, dia tidak mungkin berbicara yang sebenarnya kepada Zhang Yan. Tapi, setelah mendengar ucapannya, perempuan muda itu justru terlihat semakin bersemangat, "Kakak Ning, bisakah kamu ajak aku juga? Aku bisa membantu kalian untuk menjadi pemandu wisata loh!" katanya.
"Eng…" Ning Huanxin hanya terdiam.
Disaat Ning Huanxin ingin menolak, tiba-tiba Jiang Lixing yang sudah duduk di kursi kemudi menurunkan jendela mobilnya. Pria itu tersenyum manis kepada Zhang Yan dan menyuruhnya untuk pergi bersama, "Ada Zhang Yan yang akan menjadi pemandu kita, itu adalah ide yang bagus! Naiklah!"
"Terimakasih kakak Jiang!" kata Zhang Yan dengan sangat bersemangat, kemudian dia naik ke dalam mobil, lalu duduk di kursi belakang. Ning Huanxin memperhatikan Jiang Lixing antara curiga dan penasaran, tapi dia sudah fokus untuk menjalankan mobilnya itu.
Begitu Zhang Yan naik ke dalam mobil, perempuan manis itu menjadi sedikit lebih tenang. Dia menggosok-gosokkan tangannya, terlihat sekali kalau sekarang dia sangat antusias, tapi tidak ingin menunjukkannya terlalu berlebihan. "Kakak Ning, kita mau pergi jalan-jalan kemana?" tanyanya.
Ning Huanxin hanya tersenyum, "Hmm… Kita masih belum tahu mau kemana. Oh iya, aku dengar di belakang kota ini ada sebuah sungai." katanya.
Mendengar Ning Huanxin menyebut sungai itu, raut wajah Zhang Yan seketika berubah, "Kakak Ning!!! Jangan pergi ke sungai itu. Berbahaya!" katanya dengan ketakutan...