Chereads / Suamiku Penguasa Kegelapan / Chapter 13 - Hidup Sepuluh Tahun dan Mati Sia-Sia (Bagian 3)

Chapter 13 - Hidup Sepuluh Tahun dan Mati Sia-Sia (Bagian 3)

Ning Huanxin berdiri cukup lama di depan pintu itu, namun pikirannya sudah melayang kemana-mana. Sampai akhirnya dia tersadarkan karena Jiang Lixing menarik tangannya untuk masuk ke dalam penginapan itu. Penginapan itu terlihat cukup besar, saat itu semua kru dan pemain tinggal di dalamnya, dan terlihat sangat sibuk dengan kegiatan mereka sendiri-sendiri. 

Wang Nianping terlihat kembali lebih dulu daripada Ning Huanxin dan Jiang Lixing, saat ini, bersama dengan kru laki-laki lainnya, dia sedang mempersiapkan properti untuk persiapan syuting hari esok. Film yang sedang mereka garap saat ini, menceritakan tentang kisah cinta romantis pada masa lalu. Jadi, properti yang dibutuhkan di dalam film ini terbilang cukup banyak dan aneh.

"Kamu masuk duluan lalu istirahat, mungkin malam ini kita masih harus pergi ke lokasi syuting untuk mengambil beberapa gambar!" kata Jiang Lixing, lalu dia melihat raut wajah Ning Huanxin yang tidak enak. Namun, dia hanya mengira kalau Ning Huanxin saat ini terlalu lelah, sehingga menyuruhnya untuk beristirahat.

Apa? Istirahat? Syuting? Ning Huanxin bertanya dalam hati. Dengan perlahan, dia memberanikan diri untuk berbicara, "Hmm… Sebenarnya… Sebenarnya aku baru datang hari ini, jadi para kru belum menentukan aku akan tinggal di tempat ini!"

"Hah?" Jiang Lixing hanya bisa memberikan respon seperti itu, dia terkejut karena mendengarkan ucapan Ning Huanxin yang terbata-bata, lalu dia mengernyitkan alisnya. Dia memperhatikan perempuan di depannya ini dalam-dalam, namun dia hanya melihat Ning Huanxin yang tidak berbicara satu kata pun. Akhirnya dia memutuskan, untuk membawa Ning Huanxin pergi. "Ikut aku! Aku akan membawamu kepada Ibu Zhang. Kita tanyakan kepada dia, apakah masih ada kamar kosong disini!" katanya.

Jiang Lixing pun akhirnya membawa Ning Huanxin masuk ke dalam penginapan itu, akhirnya sampailah mereka di sebuah dapur. Saat itu, udara di dapur terasa sangat panas, penyebabnya adalah karena ada dua orang pegawai yang terlihat sedang sibuk, ada dalam dapur itu.

"Ibu Zhang!" dengan suara kerasnya, Jiang Lixing memanggil seseorang. Sehingga, membuat salah satu orang di dalam dapur itu terkejut. Lalu, Ning Huanxin melihat seorang perempuan berusia 30 tahunan yang memakai celemek, sedang membersihkan tangannya dan mendekat ke arah mereka. "Oh Jiang Lixing rupanya! Apa ada sesuatu?" tanyanya.

"Ibu Zhang, kami kedatangan lagi satu pemain baru. Apa kita masih ada kamar kosong?", kata Jiang Lixing. Mendengar ucapannya, Ibu Zhang langsung melihat ke arah Ning Huanxin.

Kedua perempuan itu, kemudian saling menatap satu sama lain. Lalu, Ning Huanxin langsung menilai perempuan yang di depannya saat ini. Usianya mungkin belum mencapai 40 tahun, badannya terlihat sangat sehat, alis matanya pun sangat bagus menurutnya. Kemudian, tatapan perempuan di depannya ini seperti memancarkan kehangatan, layaknya seorang ibu. Lalu dia berpikir, bahwa perempuan ini mirip seperti perempuan pemilik hotel yang ada di sepuluh tahun yang akan datang.

"Bukannya kamarnya sudah penuh semua? Mana ada tempat yang kosong?" kata Ibu Zhang, dia mencoba mengingat lagi apa ada kamar kosong di penginapannya. "Jiang Lixing, aku dari awal sudah menyiapkan kamar sesuai dengan daftar yang kalian kasih ke aku. Kamu yang terakhir datang, tapi sutradara memintaku secara khusus untuk menyiapkan kamarmu sendiri. Lalu perempuan manis ini, apa dia pacarmu? Bagaimana jika kalian berdua tinggal di satu kamar?" katanya melanjutkan. 

Mungkin, karena saat ini dia melihat Ning Huanxin sedang memakai baju tebal milik Jiang Lixing, akhirnya membuat Ibu Zhang melontarkan pertanyaan itu. Jiang Lixing adalah seorang aktor, dengan pengalaman yang sangat luas, jadi dia memang selalu diperlakukan khusus oleh sutradara. 

Ibu Zhang hanyalah seorang pemilik penginapan biasa, dia tidak tahu segala urusan yang ada di dalam sekelompok orang-orang ini. Tapi dia bisa melihat, bahwa Jiang Lixing memiliki posisi yang tinggi di dalam tim ini. Jadi wajar saja, kalau dia sangat penasaran, karena dari semua pemain yang ada, hanya Jiang Lixing yang berani, dan mempunyai kesempatan untuk membawa pacarnya.

"Ibu Zhang, anda jangan salah paham! Kami tidak ada hubungan apapun!" kata Jiang Lixing setelah mendengar ucapan Ibu Zhang. Lalu seketika itu juga, dia mengibaskan tangannya, untuk mengisyaratkan bahwa tidak ada hubungan apapun diantara dia dan Ning Huanxin.

"Benarkah?" Ibu Zhang kembali menanyakan hal itu. Lalu, karena masih dipenuhi dengan rasa penasaran, dia kembali memperhatikan Ning Huanxin. "Ruangan kami benar-benar sudah penuh. Kamu yakin mau menyuruh dia untuk istirahat di luar?" tanyanya lagi.

"Kata siapa tidak ada kamar?" Tiba-tiba terdengar suara penuh semangat dari seorang perempuan yang keluar dari dapur itu. Lalu, dia berjalan dengan santai dan memasang senyum sumringah di wajahnya.

Perempuan itu terlihat seperti masih berusia 17 tahun, rambutnya tergerai panjang, dengan poni indah di samping wajahnya. Matanya bulat seperti bulan purnama yang indah, senyumannya pun sungguh menarik hati setiap orang yang melihatnya. Perempuan itu memakai sarung tangan berwarna biru, dengan celemek yang menempel di badannya, penampilannya terlihat mirip sekali dengan Ibu Zhang.

"Yan! Kamu jangan asal bicara!" kata Ibu Zhang yang mendengar ucapan perempuan muda itu, dia terdengar langsung menaikkan nada bicaranya. Ternyata perempuan cantik ini adalah anaknya yang bernama Zhang Yan.

"Aku tidak asal bicara, Ibu!" kata perempuan muda berparas cantik itu, lalu dia terlihat memperhatikan Ning Huanxin dari atas sampai bawah, "Kakak cantik, kalau kamu tidak keberatan, aku bisa mencarikan kamar untukmu. Ada kamar setelah kamar tidurku, meskipun tidak besar, tapi aku akan membersihkannya. Di dalamnya pun ada kasur yang cukup untuk satu orang, sepertinya itu cukup untukmu." katanya...