Tidak peduli entah itu masa lalu atau di masa sekarang, semua orang dari waktu ke waktu selalu membakar dupa dan berdoa kepada Buddha. Ada satu kalimat menarik dari pepatah orang tua yang berbunyi, 'Seseorang tidak akan pergi ke kuil untuk melakukan hal yang tidak penting'.
Ada tiga hakikat dalam ajaran Buddha, yaitu Buddha, Dharma, dan Biksu. Seseorang biasanya membakar dupa dan berdoa kepada Buddha dengan kerendahan hati, untuk menyesali segala dosa yang telah dia perbuat selama ini. Tiga batang dupa mengisyaratkan Buddha, Dharma, dan Biksu, di tambah dengan ajaran tentang ketenangan dan kebijaksanaan.
Setelah beberapa tahun kemudian, hal ini telah berubah menjadi sebuah kebiasaan, Tidak peduli menancapkan tiga batang dupa di depan Buddha. Kemudian tiga batang di depan Tuhan, atau tiga batang didepan leluhur saat tahun baru. Semua orang telah terbiasa menggunakan tiga batang dupa saat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan berdoa.
Lalu, pada saat yang berbeda di suatu tempat tertentu, terkadang ada beberapa orang menggunakan empat batang dupa yang digunakan sebagai ritual. Empat batang dupa ini mempunyai arti 'Setan tolong kami!', Ning Huanxin sangat paham akan hal itu, karena saat dia masih anak-anak, dia sering sekali melihat hal mirip dengan ini.
※
Wang Nianping atau biasanya dipanggil dengan Sutradara Wang, ia adalah sutradara atas produksi film ini. Kebetulan, dia adalah salah satu sutradara film horor terbaik di industri perfilman. Karya-karyanya sangat terkenal, Sutradara Wang sangat menjunjung tinggi setiap karyanya. Dalam memproduksi sebuah film, dia memiliki standar yang tinggi dan sangat detail dalam membawa suasana dan atmosfer yang ditampilkan di dalam setiap filmnya.
Misalnya, film horor biasa hanya dilakukan di dalam suatu ruangan tertutup, lalu ditambahkan asap-asap hijau untuk menambahkan efek menyeramkan, itu saja sudah cukup. Tapi di filmnya, dengan tidak terduga Sutradara Wang membawa seluruh kru film, mengajaknya pergi ke sebuah tempat terpelosok untuk melakukan syuting. Dia mengatakan bahwa terdapat pemakaman di sana, dan pemakaman ini sangat terkenal.
Sebenarnya, pembuatan film yang berjudul 'Bulan Juli Bertemu Hantu', juga dilakukan di sini. Tetapi, perhatian dan respon masyarakat di luar sana masih belum berkurang sampai sekarang.
Proses pembuatan filmnya yang sekarang juga tidak luput dari perhatian orang-orang di luar sana. Pada hari pertama proses syuting dilakukan, kebetulan kaki pemeran perempuan nomor tiga, tidak sengaja terpeleset karena syuting yang dilakukan tengah malam. Sebenarnya hal ini bukanlah masalah yang serius, tetapi media mengatakan dan melebihkan-lebihkan bahwa perempuan ini terjatuh akibat ulah hantu. Akhirnya, setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, hari ini dia sudah diperbolehkan untuk pulang.
Ning Huanxin tersadar akan lamunannya dan segera membuang pikiran jeleknya jauh-jauh, lalu dia kembali memperhatikan dupa-dupa itu. Sutradara Wang akhirnya selesai menancapkan semua dupa tersebut di atas meja dupa. Banyak kru yang berkumpul di sana terlihat terkejut setelah melihat dupa-dupa itu.
Ning Huanxin merasakan hembusan angin yang kencang, tiba-tiba sesuatu masuk ke dalam matanya, dia langsung menggosok matanya itu. Ketika dia hendak membuka mata, tiba-tiba terdengar sebuah suara di sekitarnya, namun ternyata itu hanyalah suara sebuah mesin pendingin ruangan.
Keempat dupa itu terlihat sudah tertancap di tengah meja dupa, ada tiga dupa yang terbakar dengan perlahan. Tetapi dupa keempat terlihat terbakar paling cepat, seperti sebuah cahaya kilat yang gerakannya sangat cepat ketika melintas di atas langit.
"Dupa pemanggil setan, apakah benar-benar akan memanggil setan?" tanya Ning Huanxin penasaran.
"Sutradara! Ini…" kata seseorang tiba-tiba.
Situasi ini membuat seorang wakil sutradara terlihat buru-buru berlari, untuk menuju ke Sutradara Wang. Mereka sudah bertahun-tahun melakukan syuting film horor, jadi kejadian seperti ini bukanlah kejadian pertama bagi mereka.
"Bawakan kertas kosong kemari!" kata Sutradara Wang sangat tenang. Para kru film yang sudah berkeliling sepanjang tahun, tentu saja mereka tidak kekurangan uang sedikit pun. Mereka biasanya berdoa menggunakan kertas emas untuk menyembah Dewa Tanah. Mereka berdoa dengan hati yang tulus untuk meminta berkat kepadanya, dan memohon agar diberi kelancaran selama syuting di sebuah wilayah.
Tapi kali ini, mereka menggunakan kertas putih, karena kertas ini khusus digunakan untuk memanggil hantu.
"Sini, sini, sini. Semuanya kesini! Pas sekali matahari akan segera terbenam, semua datang kemari lalu kita akan segera memulainya!" kata wakil sutradara, dia membagikan kertas putih itu kepada semua orang yang berada di sana. Meskipun Ning Huanxin sama sekali tidak percaya akan adanya hantu, tadi tetap saja dia pernah mendengar cerita tentang kertas putih ini.
"Aku tidak mau!" Saat itu juga, terdengar suara penolakan dari seseorang, itu adalah suara Luo Yingxin, seorang pemeran perempuan dalam film itu. "Benda aneh ini akan membuat tanganku menimbulkan bercak putih. Aku tidak mau! Kulitku alergi dengan itu!" katanya lagi.
Kulit Luo Yingxin memang sangat sensitif, apabila dia menyentuh benda-benda yang memiliki kandungan silver. Setelah mendengar keluhannya, wakil sutradara pun juga tidak bisa berbuat apa-apa selain menyuruh asisten Luo Yingxin untuk membantunya membawa beberapa kertas itu.
Beberapa saat kemudian, matahari benar-benar meninggalkan sinarnya dan kembali ke ufuk barat. Energi positif di antara langit dan bumi pun juga terasa semakin menipis. Di mata orang lain, terbenamnya matahari merupakan suatu akhir dari hari yang panjang dan melelahkan. Lalu sebenarnya, apa hubungannya dengan energi negatif di malam hari, atau mungkin itu hanyalah sebuah penanda ketika akan dimulainya satu hari yang baru besoknya...