Temanmu sekarang hanya 1 (satu), apakah kamu akan menggunakan fitur shake dalam ponselmu? Maka kamu akan mampu menemukan teman dari jauh yang jaraknya ribuan kilometer sesuai target yang kamu inginkan.
Ketika layar ponsel miliknya keluar tampilan tersebut, Ning Huanxin merasa tercengang. Ribuan kilometer? Kenapa malah seperti jaman dulu ya! pikirnya.
Kemudian Ning Huanxin memilih 'Iya'.
Saat itu tanpa harus menggoyangkan ponselnya, seluruh tampilan layar Ning Huanxin tiba-tiba berubah sendiri. Beberapa detik kemudian pada tampilan depan, muncul seseorang di layar ponselnya itu.
Tampilan gambar orang tersebut adalah sebuah tulisan kuno yang rumit, Ning Huanxin tidak mengenalnya, namun nama tampilan di wechatnya adalah sebuah tulisan mandarin atau bisa dibaca 'Kaisar Qin Guang'.
Ning Huanxin berkata pelan, Ternyata ada yang menganggap dirinya adalah raja, kayaknya ini penyakit kejiwaan yang menganggap dirinya sendiri sebagai tokoh dalam cerita, deh!
Apakah aku harus menerima dia sebagai teman? tanyanya dalam hati. Namun, Ning Huanxin dengan yakin memilih 'Tidak'. Kemudian, tiba-tiba ponsel miliknya bergetar seperti sebelumnya. Lalu, muncul biografi seseorang di tampilan wechat. Ternyata masih saja Kaisar Qin Guang.
Ning Huanxin mengerutkan dahinya dan kembali memencet tombol 'Tidak', satu kali, dua kali, sampai beberapa kali pun tetap saja yang keluar dengan nama Kaisar Qin Guang. Membuat Ning Huanxin menjadi lelah hati.
Apakah ada yang bisa mencoba menjelaskan, apakah artinya teman dari ribuan kilometer itu hanya ada satu orang di wechat? Bagaimanapun juga, aku tidak akan menambahkannya sebagai teman. Kata Ning Huanxin dalam hati dengan kesal.
Ning Huanxin untuk terakhir kali akan memencet tombol pilihan 'Tidak'. Namun, siapa sangka ternyata tangannya seperti ada yang menyenggol dan akhirnya terpencet tombol pilihan 'Iya'.
'Anda telah berhasil menjadi teman baik!' Melihat notifikasi dari sistem tersebut membuat Ning Huanxin tanpa sadar menghela napas keluhannya. Benar-benar keterlaluan! Hari ini semua masalah aneh, wechat ini juga aneh. Ah sudahlah, tidak usah main lagi, lebih baik aku unduh dulu aplikasi yang lainnya, baru nanti dipikirkan masalah yang ini. Pikir Ning Huanxin kemudian.
Ning Huanxin menutup aplikasi Wechatnya, kemudian mulai mengunduh perangkat lunak. Saat semua perangkat lunak sudah terpasang, dia membuka ponsel miliknya dan ternyata sudah pukul 00.30 dini hari.
Lewat jam 12 malam berarti sudah berganti hari, pikir Ning Huanxin. Setelah berusaha berjam-jam akhirnya dia merasa lelah, kemudian meletakkan ponsel itu di atas lemari di ujung ranjangnya, lalu menarik selimut, dan tidak butuh waktu lama kemudian dia sudah tertidur.
Saat Ning Huanxin tertidur, layar ponsel itu terlihat tidak berhenti berkedip.
※
Pagi hari berikutnya, Ning Huanxin terbangun dan merasa kelaparan. Aduh laparnya! keluhnya. Dia masih agak mengantuk saat bangun dari tidur, lalu Ning Huanxin langsung mandi seperti kebiasaannya. Saat sudah turun ke bawah, dia sudah memesan satu gelas mie kepada ibu pemilik kantin.
Namun, sewaktu akan pergi Ning Huanxin melihat gantungan nomor kamar di belakang ibu kantin. Kemudian, dia berhenti dan bertanya, "Ibu, tetanggaku kamar 204, apakah dulu juga tamu disini?"
Mendengar pertanyaan dari Ning Huanxin membuat ibu pemilik kantin merasa kaget saat mendengarnya dan lama terdiam. Mungkin ibu pemilik kantin ini tidak tau, Ning Huanxin pun berpikir seperti itu.
Lalu, Ning Huanxin merasa saat pemilik kantin mendengar pertanyaan itu, tiba-tiba sikapnya berubah menjadi dingin."Ngapain kamu menanyakan itu?" Jawaban ibu pemilik kantin sangat kurang bersahabat.
"Aku hanya bertanya saja, masa tidak boleh?" Ning Huanxin merasa kurang puas dengan jawaban yang diberikan oleh ibu pemilik kantin. Kemudian dia berkata dalam hati, Jika di dekat lokasi ada penginapan lain, aku juga tidak akan tinggal di sini, kamarnya jelek, pemiliknya juga aneh, bahkan kamarnya pun tidak pernah dibersihkan.
Namun, penginapan ini sebenarnya sangat terkenal. Karena di dekat kuburan tempat pengambilan gambar film horor yang diperankan Ning Huanxin, penginapan ini adalah satu-satunya yang mau menerima tamu dari begitu banyaknya anggota tim mereka. Bahkan di tempat yang hampir tidak ada orang itu, di sebuah desa yang tertinggal seperti itu, jika ada sebuah penginapan yang bisa menampung puluhan orang adalah sebuah hal yang sangat bagus.
Semua kru pembuatan film yang datang ketempat ini pasti menyarankan penginapan ini untuk ditinggali. Tapi yang masih menjadi pertanyaan Ning Huanxin adalah, Jadi... kamar 204 sebenarnya pernah ditinggali oleh siapa? tanyanya dalam hati.
Tanpa disadari Ning Huanxin sudah sampai di lantai atas, tepat saat itu dia sudah berada di depan pintu kamar 204...