Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Cinta Seperti Bintang

Jahe Manis
--
chs / week
--
NOT RATINGS
181.3k
Views
Synopsis
Jiang Mianmian merupakan putri tertua Presiden di Jincheng yang terkenal nakal dan suka membuat onar. Ayahnya akhirnya memutuskan untuk mendidiknya di sekolah militer yang penuh dengan tekanan. Untuk menggagalkan rencana itu, Jiang Mianmian mencoba menggoda seorang panglima perang yang tampan dan gagah bernama Zhan Muqian untuk tidur bersamanya, dia bahkan rela menelan 3 obat perangsang agar niatnya berjalan lancar. Namun… yang terjadi tidak sesuai dengan harapannya. Dia malah terpaksa menikah dengan sang panglima perang dan hidup penuh aturan layaknya sekolah militer. Tak hanya aturan, kehidupannya bersama Zhan Muqian juga penuh dengan paksaan soal urusan ranjang. Tetapi Jiang Mianmian harus bertahan hidup bersama Zhan Muqian untuk merebut kembali harta ibu kandungnya yang kini berada di tangan ibu tiri dan adik tirinya yang kejam.
VIEW MORE

Chapter 1 - Paman Zhan, Malam Ini Aku Sedih

Pukul 10 malam.

Jiang Mianmian sedang mencoba melarikan diri dari Istana Presiden yang dijaga ketat. Sementara itu, Gong Qiao, sosok yang bertanggung jawab untuk menjemputnya, kini sedang mengendarai kendaraan uap super berwarna merah gelap dan menunggu temannya yang masih berada di balik dinding mansion yang tinggi. Setelah mereka bertemu, maka dia langsung masuk ke kursi depan mobil sembari membanting pintu dan terengah-engah.

Malam itu, Jiang Mianmian berpakaian hitam sehingga terlihat cukup mempesona, dia memiliki kulit mulus dan putihnya yang seakan bisa hancur ditiup angin, lalu ditambah dengan wajah ovalnya yang mirip seperti angsa. Karena terlahir sebagai sosok yang lembut dan memikat, saat pertama kali memandang, dia terlihat seperti boneka porselen. Meski begitu, bibir merahnya masih terlihat sangat menggoda seperti sesuatu yang seakan mampu merenggut jiwa pria mana pun. Merasa sedang diamati oleh Gong Qiao, dia pun segera memutar bola matanya dan berkata, "Apa yang kau lihat? Menyetirlah dengan hati-hati."

Kaat melihat Jiang Mianmian meresponnya seperti itu, Gong Qiao pun merasa khawatir, "Kak Mianmian, Paman Presiden baru saja mengeluarkan keputusan yang mematikan. Namun, kamu malah melarikan diri, keesokan paginya…"

Mendengar itu, Jiang Mianmian seolah baru saja tersedak oleh sesuatu, lalu dia segera mengambil bir dari dalam mobil itu dan meneguknya sebelum akhirnya terkekeh, "Jika aku tidak melarikan diri, maka besok aku akan dikirim ke pangkalan militer pasukan khusus. Di sana, mungkin aku akan dikurung selama satu setengah tahun. Gong Qiao, katakan kepadaku, apa kamu pergi ke wilayah militer untuk memata-mataiku?"

Gong Qiao dan Jiang Mianmian telah bertumbuh bersama sejak masih kecil. Di dalam lingkaran anak-anak kelas tinggi, maka mereka berdua dianggap sebagai sosok pria dan wanita jahat karena sudah melakukan segala jenis keburukan. Namun, malam ini, rasa-rasanya dia ingin mendengar sedikit nasihat dari temannya itu. Namun, saat melihatnya hanya diam saja, dia mulai mengernyitkan alis, sambil menatap tajam dan berkata, "Keluarkan obatnya!"

Gong Qiao menuruti perintah Jiang Mianmian dan memberikan obat itu kepadanya. Meski begitu, dia masih berusaha mengingatkannya, "Kak Mianmian, obat ini sangat kuat, jadi lebih baik kamu tidak menelannya. Kalau kamu melakukan itu, maka kamu akan tidur dengan Zhan Muqian. Maka dari itu… pikirkan dulu baik-baik..." Sebelum dia sempat melanjutkan perkataan, gadis itu sudah lebih dulu menghabiskan tiga butir obat.

Melihat itu, Gong Qiao merasa sangat terkejut dan hampir kehilangan kendali mengemudinya, "Kakak… kamu memakannya terlalu banyak…"

***

Pangkalan 8 pelatihan militer pasukan khusus.

Jiang Mianmian mendengar kabar bahwa Zhan Muqian sedang meninjau pesawat tempur baru malam ini. Setelah memastikan segala sesuatunya dan tanpa berbasa-basi lagi, dia langsung bergegas pergi menuju ke pesawat tempur. Para penjaga yang mengetahui bahwa dia adalah putri tertua presiden tidak berani menghentikannya, jadi mereka hanya membiarkannya masuk ke sana. Dia masuk ke dalam pesawat tempur dengan mengenakan sepatu hak tinggi, pada saat yang sama, rok hitamnya berkibar karena tertiup angin hingga membuat para penjaga merasa ketakutan karena mereka tahu bahwa menurunkan pandangan di momen-momen seperti itu merupakan tindakan yang tidak sopan.

Ketika Jiang Mianmian masuk ke dalam sana tampak seorang pria yang berada di kokpit. Dia adalah seorang perwira tinggi bertampang serius yang sedang mengenakan seragam resmi, saat itu pria tersebut sedang mengamati angka-angka di dashboard. Dia pun langsung berlari ke pelukan sang pria, kemudian duduk di pangkuannya sambil melebarkan kedua kaki seputih saljunya. Di waktu yang bersamaan, kedua tangan putih dan lembutnya sedang melingkar di leher pria tersebut.

Jadi, siapakah Zhan Muqian?

Dia adalah sosok panglima perang yang telah meletakkan tangannya di atas awan. Jadi, saat dia membalikkan tangannya, maka seketika itu pula hujan akan terjadi di negaranya Ketika dia terbatuk, maka seluruh pangkalan akan terguncang sebanyak tiga kali. Ketika sang Presiden datang menemuinya, maka pria itu akan bersikap sopan dan sega agar dia mendapatkan informasi yang relevan terkait lingkaran politik dan militer.

Namun, meski jabatannya tinggi, Jiang Mianmian sama sekali tidak takut terhadap Zhan Muqian. Bahkan, dia mulai mendekatkan diri dan meniup telinganya dengan lembut, lalu berkata, "Panglima perang, malam ini aku sedih."

Zhan Muqian langsung mengernyitkan dahinya mendengar hal itu, namun wajahnya tidak mengeluarkan ekspresi apa pun. Pelan tapi pasti, suhu di kedua paha Jiang Mianmian semakin meninggi, namun dia masih bersikap tenang. Jadi, dia mulai mendorong tubuhnya dengan tangan besarnya dan mulai mengerucutkan bibir, "Jiang Mianmian, apa yang akan kau lakukan?"

Tentu saja Zhan Muqian mengenal Jiang Mianmiam karena dia adalah putri tertua presiden, sekaligus satu-satunya putri yang paling bermasalah di keluarga presiden. Menurut perjanjian sebelumnya, dia akan dikirim menuju ke unit pelatihan khusus pada pukul 9 besok pagi, bahkan, sang Presiden telah meminta dirinya untuk mengawasi putri tertuanya itu. Kehidupan gadis itu benar-benar dikendalikan dengan ketat.

Ketika itu, tangan putih dan lembut Jiang Mianmian mulai menyentuh sabuk di pinggang Zhan Muqian sambil berusaha untuk menurunkan celananya, sementara bibir merahnya mulai tertawa, "Belum ada. Tapi, bukankah semua ini sudah jelas, Paman Zhan? Aku menginginkanmu!"

"Aku tidak menginginkan hal itu. Jadi, kenapa Nona Jiang tidak segera minggir dan berhenti menggunakan trik ini?" Tutur Zhan Muqian. Sementara itu, wajah Jiang Mianmian berubah menjadi ungu, sementara suhu tubuhnya menjadi semakin panas, bahkan, Gong Qiao tidak berani menyalahkannya karena obat itu sangat kuat. Dia jelas-jelas telah menelan banyak obat dan ingin menggunakan cara ini untuk mendesak sang panglima perang itu.

Pada akhirnya, Jiang Mianmian mengatupkan bibir dan bersandar pada pundak Zhan Muqian lalu berkata, "Paman Zhan, ayah presidenku yang menyebalkan itu ingin mengirimku ke pasukanmu. Aku hanya seorang gadis yang tidak ingin bergabung ke dalam militer. Aku juga benci pelatihan militer, tidak ingin dikurung dan tidak ingin dijemur di bawah sinar matahari. Jadi, satu-satunya cara untuk terbebas dari semua ini adalah… Tidur denganmu!" Ayahnya memang akan mengirimnya ke pelatihan khusus di bawah kepemimpinan panglima perang yang paling gagah berani dan gila perang di Jincheng. Maka dari itu, dia memilih untuk langsung menemui sang panglima dan membuktikan sendiri bahwa pria ini ternyata tidak berani 'memberinya latihan khusus'.

Akan tetapi, wajah tampan dan dingin Zhan Muqian masih tetap sama seperti biasanya, bahkan ekspresi wajahnya lebih mirip seperti selongsong senjata dingin tanpa emosi apa-apa. Jadi, ketika melihat Jaing Mianmian yang pemberani ini mencoba untuk menurunkan celananya sendiri…

Kala itu, memang sulit baginya untuk mengatupkan bibir, namun, pada akhirnya, Zhan Muqian tertawa elegan dan mencibirnya, "Gadis kecil, apa kamu yakin ingin melakukan semua ini? Hati-hati, nanti kamu malah pusing."

---

Fast Pass dan Koin yang digunakan pada tanggal 14 Januari hingga 14 Februari akan dikembalikan mulai 15 Februari 2020. Proses ini memerlukan 7 hari kerja untuk dilaksanakan.

Judul-judul pilihan baru untuk program Percobaan Membaca akan dimulai pada 15 Februari 2020. Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.