Terdapat masalah kecil di komputer Lin Wenyu, Chi Zuxu bisa membetulkannya, namun membutuhkan waktu lebih. "Aku akan mencoba membetulkannya, tetapi tidak menjamin akan berhasil." katanya.
"Terima kasih. Aku akan membuatkanmu secangkir kopi dengan dua sendok susu dan satu sendok gula. Aku masih mengingatnya lho." ujar Lin Wenyu menyebutkan minuman kesukaan Chi Zuxu.
Hal itu membuat Chi Zuxu terdiam, lalu dengan cepat dia tersadar dan menjawab, "Tidak pakai susu dan gula, cukup kopi saja." Kemudian dia menambahkan, "Terkadang dengan berjalannya waktu selera orang dapat berubah."
Mendengar ucapan Chi Zuxu, ekspresi wajah Lin Wenyu berubah, namun dia tidak berkata apa-apa. Dia kemudian berjalan ke dapur dan menyeduh bubuk kopi yang baru saja digiling.
***
Chi Yi yang berada di rumah duduk sendirian di tangga sambil memeluk lututnya, matanya terus menerus mamandangi jam yang ada di dinding. Dia sudah duduk dan tidak bergerak sedikitpun dari sana hampir dua jam lamanya.
"Bibi Chen, apa paman belum pulang?" tanya Chi Yi.
"Belum, Nona" jawab Bibi Chen yang sedang berada di ruang tamu. Lalu dia berkata lagi, "Nona Muda, lebih baik kamu segera tidur sana, jangan menunggu paman mu lagi. Hati-hati nanti terkena flu."
"Aku tidak apa-apa." kata Chi Yi dengan menggelengkan kepalanya.
"Coba kamu telepon saja Tuan Muda." saran Bibi Chen.
Mendengar saran itu, Chi Yi berpikir, memangnya boleh? Harusnya sih tidak ada masalah. Tidak lama kemudian, dia menelepon Chi Zuxu dan langsung tersambung dengan cepat. Chi Yi langsung berkata, "Paman, kapan kamu pulang?"
"Kamu adalah keponakan perempuan Zuxu, Chi Yi, benar, kan?" Terdengar suara seorang gadis dari seberang. Dia kembali kecewa karena bukan Chi Zuxu yang menjawab telepon itu.
Chi Yi dengan kesal mengerutkan alisnya, "Mengapa kamu yang mengangkat ponsel pamanku?"
"Zuxu berada di rumahku, dia sedang mandi saat ini, jadi tidak dapat mengangkat teleponmu. Kalau ada sesuatu yang penting aku akan memberitahunya, tetapi tadi dia bilang kalau malam ini tidak akan pulang." ujar Lin Wenyu berbohong. Chi Zuxu sendiri tidak punya rencana berlama-lama di apartemen Lin Wenyu, dan juga saat ini dia tidak sedang mandi. Dia hanya sedang berada di toilet, kebetulan ponselnya tertinggal di sebelah komputer.
Lin Wenyu berbohong kepada Chi Yi karena dia memiliki alasannya sendiri. Ketika tadi dia bertemu dan melihat mata Chi Yi, dia dapat merasakan dengan jelas bahwa terdapat rasa waspada dan permusuhan di dalamnya. Anak itu rupanya menyukai Chi Zuxu, sama seperti dirinya, sehingga terhadap semua wanita yang mendekati Zuxu akan mereka anggap sebagai musuh.
Baru saja Lin Wenyu selesai berbicara, Chi Yi langsung mematikan sambungan telepon itu. Tanpa berpikir lagi, dia langsung menghapus riwayat panggilan masuk tadi dan tidak meninggalkan sedikitpun jejak. Tepat pada saat itu, Chi Zuxu keluar dari toilet, dia segera meletakan kembali ponsel tersebut seperti tidak terjadi sesuatu. Sementara pria itu sama sekali tidak mengetahui apa yang terjadi tadi.
Setelah menutup telepon, Chi Yi terus duduk di tangga dan melamun. Saat ini, wajahnya menjadi pucat dan suasana hatinya tidak baik, di kepalanya tidak berhenti membayangkan apa yang sedang Chi Zuxu dan Lin Wenyu lakukan sekarang. Apakah mereka sedang melakukan hal yang dulu Chi Zuxu dan Su Jieyu lakukan? Atau mungkin lebih parah dari itu? pikirnya.
"Nona, sudahlah jangan duduk di sana. Kalau nanti terkenal flu, aku tidak dapat menjelaskan kepada Tuan Muda". Ujar Bibi Chen memperingatkan Chi Yi .
Chi Yi kemudian memandang Bibi Chen yang ada di lantai satu dan berkata, "Bibi Chen, menurutmu kalau sekarang aku sakit, apakah paman akan segera pulang ke rumah untuk melihatku?"