Mendengar ketidak puasan Wei'ai, Shen Shaobai tersenyum, senyumannya seperti mengeluarkan aura jahat.
Dengan acuh Shen Shaobai mengakuinya: "Ya, aku memang sengaja! Aku sudah bilang, kamu harus melayaniku hingga puas, barulah aku membiarkanmu pergi! Kenapa? Kamu baru saja menuangkan bir, hanya begitu saja sudah tidak rela?"
Ruangan kamar seketika sunyi.
"Aku bukan tidak rela, hanya begitu saja tidak akan menyulitkanku!"
Wei'ai tersenyum, dengan dingin membalas perkataannya. Segera, dengan tekad yang bulat ia lanjut berkata: "Kamu tunggu saja, aku akan tuang sekali lagi."
Di ambang jendela, semua bir itu jika dijumlahkan ada puluhan, tetapi bolak-balik hanya beberapa langkah, paling setiap jenis anggur We'ai tuang sekali. Yang penting dia bisa meninggalkan tempat ini, meskipun jalan berkali-kali, tidak masalah!
"Tunggu…"
Ketika Wei'ai sudah bolak-balik sepuluh kali, Shen Shaobai menghentikannya.
Shaobai menaikkan bibirnya, seperti menahan senyumnya, suaranya juga terdengar seperti berbisik: "Aku tiba-tiba sudah tidak ingin minum anggur lagi."
Tidak ingin minum anggur lagi?
Wei'ai tertegun, tetapi dengan cepat melepaskan nafas lega.
Masih tersisa sepuluh kali lagi, meskipun Wei'ai bisa bertahan, tetapi pasti melelahkan. Sekarang Shen Shaobai menghentikannya, Wei'ai merasa seperti sudah melepaskan sebuah beban yang berat, namun pada saat yang sama juga terpikir olehnya, kenapa Shaobai mau melepaskannya?
"Xia Wei'ai, bagaimana kalau kita bermain permainan yang lebih menarik——"
Ternyata benar, ucapan Shen Shaobai barusan, memiliki maksud tertentu.
Tanpa menunggu jawaban dari Wei'ai, kemudian kalimat selanjutnya membuat sekujur tubuh Wei'ai mendadak kaku: "Lepas bajumu…."
Lepas bajumu….
Nada bicara yang cuek. Sepertinya bagi Shaobai, ini adalah hal yang wajar.
Di tangan Wei'ai masih ada gelas anggur. Setelah mendengar perintahnya, kelima jarinya memegang erat gelas anggur, dengan susah payah mengontrol luapan amarahnya.
"Shen Shaobai, perintah yang ini, aku sama sekali tidak akan menurutinya!"
Setelah diam beberapa saat, Wei'ai dengan ekspresi yang keras berkata.
Shen Shaobai duduk miring disana, kepalanya bersandar ke belakang, bagian kerah bajunya yang hitam terbuka memperlihatkan sedikit dadanya. Mendengar penolakan Wei'ai yang sudah diprediksinya, senyuman jahatnya muncul: "Kenapa, apakah tubuhmu tidak boleh disentuh? Benar juga, bentuk tubuhmu juga kurang, seperti landasan pesawat terbang…"
"Shen Shaobai, kamu keterlaluan!"
Belum selesai Shen Shaobai berkata, wajah Wei'ai mengeras, sambil memegang gelas di tangan kemudian menyiramnya.
Saat itu juga, anggur yang ada di dalam gelas, tersiram ke wajah Shen Shaobai, dari dahi kepalanya pelan-pelan mengalir kebawah, kemudian meneteskan tetesan anggur, masuk kedalam baju hitamnya, seperti ditelan ke dalam kegelapan.
Jika dilihat lebih seksama, Shen Shaobai terlihat menyedihkan, bahkan tidak terasa aura wibawanya.
"Xia Wei'ai, kamu berani menyiramku?!"
Diam beberapa saat.
Sampai Shen Shaobai bereaksi kembali, suaranya terdengar seperti tidak percaya, wajah yang penuh dengan anggur seperti mengeluarkan uap dingin di udara. Di sekitar Shen Shaobai, seperti terasa dingin. Dia seperti raja, mengangkat tangan dan menghentakkan kaki, mengeluarkan aura seperti seseorang yang berada di posisi yang tinggi.
Selama ini, Shen Shaobai baru pertama kali, ditampar, disiram anggur. Bahkan yang melakukan kedua hal ini, adalah orang yang sama!
Bagus, sangat bagus!
Karena Wei'ai berani memancing amarahnya, membiarkan dia pergi? Huh… tidak akan pernah!
"Kenapa tidak berani? Shen Shaobai kamu benar-benar brengsek, menyirammu sudah termasuk baik!"
Sambil berkata, Wei'ai kemudian melempar gelas anggur itu ke bawah lantai.
"Prang——"
Suara gelas pecah yang sangat nyaring, memecahkan suasana di kamar itu.
Tidak bisa menahan rasa bencinya, tanpa melihat Shen Shaobai, Wei'ai membalikkan badannya kemudian berjalan ke arah pintu.
"Xia Wei'ai, berhenti disitu! Xia Wei'ai…"