Mobil Shen Xinran sampai di rumahnya.
Rumah Shen Xinran mirip sebuah Villa. Bangunannya menempati lahan di hampir setengah gunung, dan sangat memperlihatkan kekayaan yang dimiliki pemiliknya.
Petugas keamanan membuka pintu halaman dengan kunci elektronik untuk menyambut Shen Xinran.
"Nona, selamat datang kembali!"
"Nona sudah pulang!!!" Ucap beberapa pelayan dan penjaga keamanan.
Dia berjalan melewati halaman dan menuju halaman di depan villa. Di taman itu terlihat Yu Qinglan sedang merawat bunga-bunga yang ada di sana.
Ketika Yu Qinglan melihat Shen Xinran masuk, dia meletakkan salah satu buketnya dan tersenyum, "Hari masih pagi, kamu sudah pulang..."
"Humm..." Shen Xinran menjawab dengan malas, kemudian berjalan menuju sofa lalu duduk di sana. Dia mengambil buket bunga yang ada di depannya, memutar kelopaknya dengan bosan.
"Kenapa?" Yu Qinglan melihat suasana hati putrinya sedang buruk, dia pun ingin tahu penyebab kenapa putrinya seperti ini, kemudian bertanya, "Apakah sutradara memintamu melakukan adegan yang sulit?"
Shen Xinran terkekeh, "Aku sudah terbiasa dengan kemauannya, bagaimana mungkin itu sulit bagiku."
Dalam pikiran Shen Xinran, Yu Qinglan tidak perlu tahu dan memikirkan investor yang tiba-tiba menarik investasinya, dan hal ini pasti ada hubungannya dengan Chen Yuhang. Hah... konyol sekali... demi robotnya.. ini benar-benar konyol.
Sebagian besar orang sudah mengetahui hobi nyentrik sutradara Xu, dan Shen Xinran tentu pasti sudah mendengarnya. Tapi dia tetap tidak peduli saat itu, lagi pula itu hanyalah robot. Mengapa tidak memakainya? Bahkan jika Xu Guiming memberitahunya, dia tidak akan meminjamnya?
Chen Yuhang melakukan banyak hal kali ini. Shen Xinran sudah menebaknya, Xu Zhicheng takut untuk menyinggung RK Group. Jika dia memberitahu bahwa penyebabnya adalah Sutradara Xu menyentuh robotnya, Xu Zhicheng pasti tidak akan mempercayainya.
Yu Qinglan masih merasa ada yang salah, dan bertanya khawatir, "Apakah ada yang salah?"
Shen Xinran mulai memangkas bunga-bunga yang ada di tangannya. Kemudian dia memasukkannya ke dalam vas yang ada di depan Yu Qinglan sambil berkata, "Kakak tidak menjawab panggilanku..."
Yu Qinglan merasa sedikit terkejut...
Shen Xinran tiba-tiba bertingkah seperti putri kecil yang centil, dengan genit berkata "Ma, apa mama bisa membantuku agar kakak bisa menerima ajakanku?"
"Xinran..."
Shen Xinran berkata pada dirinya sendiri "Mana yang lebih baik? Um.. minta maaf, Katakan saja jika aku ingin meminta maaf padanya, oke? Ma, bisakah mama membantuku membuat janji dengan kakak?"
Yu Qinglan merasa malu, dia memegang tangan Xinran dan membujuknya "Xinran, jika ini bukan kompensasi mengenai robot, ayahmu mungkin akan membantumu. Kamu tidak perlu minta maaf, Xinran, ayahmu akan senang mendengarnya..."
Shen Xinran mengerutkan hidungnya dan mendengus, "Ayah terlalu membela Kakak! Dia selalu tidak suka jika aku pergi menemui Kakak! Selain itu, jika bukan karena masalah ini aku tidak akan bisa menemui kakak lagi."
Yu Qinglan menghela napas tanpa tahu harus berkata apa.
Menurut suaminya, bukanlah hal yang bagus bagi putrinya jika dia menyukai putra dari mantan istrinya. Suaminya bahkan menyalahkan dirinya sendiri, dia percaya bahwa putrinya seperti ini karena lepas dari pengajarannya.
Yu Qinglan benar-benar merasa sangat malu, ibu tirinya tidak cukup baik baginya. Apalagi, Shen Xinran merupakan orang yang keras kepala. Jika dia ceroboh, mungkin dia akan mendapatkan balasannya.
Yu Qinglang sedang berpikir bagaimana cara untuk membujuk Shen Xinran, tapi putrinya ini langsung melanjutkan, "Aku melihat skandal dan bahkan mengatakan padanya jika dia punya pacar. Aku penasaran, dan aku menyuruh detektif swasta untuk menyelidikinya, dan sepertinya membuat kakak marah... Ma, bisakah menjelaskan padanya bahwa aku tidak punya niat buruk sekalipun. Aku hanya penasaran, dan dia juga... tidak pernah menjawab teleponku..."
Shen Xinran mengatakan itu seolah-olah benar-benar sedih dan hendak mengeluarkan air mata dari sudut matanya.
Yu Qinglan memandangi anak tirinya yang ingin menangis, dan terdiam.
"Xinran... kamu meminta detektif swasta untuk mengikutinya?"
Meskipun dia tidak melahirkannya, tapi dialah yang membesarkannya selama 20 tahun dan sudah pasti dia mengenal anaknya.
Dia mengatakan hanya karena penasaran...akankah orang umum akan menyuruh detektif untuk mengikuti seseorang hanya karena penasaran?
Tidak, tidak mungkin...
Yu Qinglan merasa bahwa putrinya semakin posesif dengan kakaknya. Shen Xinran makin jelas sedang menyukai Chen Yuhang, dan ini bukan untuk pertama kalinya.
Yu Qinglan tidak mengingatnya lagi, waktu sejak Shen Xinran mulai menyukai kakaknya sampai sebegitunya. Putrinya ini sering meminta Yu Qinglan untuk mengundang Chen Yuhang menjadi tamu di rumah. Pada awalnya, Yu Qinglan tidak memikirkannya, Yu Qinglan bahkan berpikir jika Chen Yuhang bisa memperlakukan Shen Xinran sebagai saudara perempuannya dan dia pasti merawat putra termudanya Shen Jiayou sebagai saudara laki-lakinya.
Bagi seorang ibu, jika anak-anak dapat hidup dalam keharmonisan, siapa yang tidak mau? Jadi sejak mendengar kedekatan Shen Xinran dan Chen Yuhang, Yu Qinglan tentu mendukungnya.
Namun, Shen Xinran semakin lama semakin dewasa. Alih alih mengurangi kecintaannya pada Chen Yuhang, namun dia malah semakin fanatik dan seakan rela melakukan apapun.
Yu Qinglan masih mencoba membujuk, Sayangnya Shen Xinran masih cemberut.
Yu Qinglan takut jika jiwa psikologisnya memberontak, dia berpikir bahwa ketika Shen Xinran mendapatkan lebih banyak kontak dengan laki-laki lain yang baik, dia akan menyerah mendekati Chen Yuhang. Lagi pula Chen Yuhang selalu bersikap dingin pada putrinya ini.
Tapi melihat Shen Xinran di depannya, Yu Qinglan merasa semakin terganggu. Dia merasa bahwa Shen Xinran seperti berjalan ke jalan buntu tanpa ada jalan keluar, lebih dalam dan semakin dalam...
"Aku tahu itu salah jika meminta detektif swasta untuk mengikutinya..." Gumam Shen Xinran sedih, "Tapi aku benar-benar hanya ingin tahu apakah dia sudah punya pacar. Dia juga tidak pernah menjawab panggilanku, aku benar-benar ingin bertemu dengan kakak. Mama bisa membantuku, kan?"
"Xinran..." Yu Qinglan menatapnya, merasa tertekan, "Yuhang tidak tahu bagaimana caranya dia menghargai perempuan, mama rasa kalian tidak coock. Laki-laki yang datang terakhir kali ke rumah, kelihatannya orang yang baik. Kamu harus mempertimbangkannya..."
Shen Qinran segera semakin cemberut dan berkata memotong, "Ma! Bagaimana bisa mama bicara hal yang sama dengan ayah! Apa bagusnya laki laki itu? Dia terlihat bodoh!"
Yu Qinglan takut membuat putri tercintanya ini marah, dan berkata dengan nada yang lembut, "Mama hanya berpikir, keluarga ini sangat harmonis. Kamu harus mencari laki-laki yang lain. Bukankah anak muda selalu berkata jangan pernah menyerahkan seluruh hutan hanya untuk sebatang pohon?"
"Oke... oke! Jangan bicara lagi!" Shen Qinran tidak mau mendengarnya lagi. Dia segera berdiri, "Mama tidak pernah membantuku sama sekali! Aku akan pergi sendiri dan menemuinya!"
"Xinran!" Suara laki-laki paruh baya yang tegas dan agung itu tiba-tiba terdengar.
Shen Xinran tidak tahu waktu ayahnya muncul di pintu. Sekejap seorang pelayan dengan segera mengambil mantelnya, dan meletakkan sandal di depannya.
Wajah laki-laki paruh baya itu sedikit muram dan geram. Dia menatap putrinya dan dengan tegas bertanya, "Apa ini sikapmu kepada ibumu?"
Shen Xinran memiringkan wajahnya, dia tidak takut.
Shen Yao berkata "Ibumu benar, di masa depan kamu harus menghabiskan waktumu sedikit, waktumu dengan Shen Yuhang itu! Putri Shen Yu tidak akan terjebak dengan pantat laki-laki berhati dingin! Jika kamu mengerti apa yang ayah maksud, cepat pergi ambilkan segelas minuman!"
Shen Xinran dengan keras kepala menjawab, "Aku menyukai siapapun yang aku suka! Apa yang salah dengan kakak? Hanya karena ayah terlalu berprasangka terhadapnya jadi dia tidak mau datang ke rumah ini lagi!"
"Apa yang kamu katakan barusan?! Coba katakan sekali lagi!" Shen Jiayao membentak.