Chereads / Jatuh Cinta Pada Robot Pribadiku / Chapter 44 - Belajar Menjadi Perempuan

Chapter 44 - Belajar Menjadi Perempuan

Karena ekspresi Chen Yuhang yang sangat jelas, Gu Anbao paham artinya dan berkata, "Aku sedang tidak ingin membuka laptop."

Chen Yuhang memiringkan kepalanya dan menatap Gu Anbao, "Mau baca buku?"

Gu Anbao menggelengkan kepalanya perlahan.

Sebagian besar buku yang ada di kantornya tidak dimengerti olehnya. Buku-buku di sana umumnya membahas mengenai keuangan, internet, teknologi, dan efek pasar sekarang ini. Satu-satunya buku yang bisa dibaca adalah satu set buku yang diletakkan di sudut, itu adalah koleksi buku Chen Yuhang. Judulnya 'Detektif Sherlock Holmes'. Sayangnya sekarang dia tidak mood membaca kasus-kasus yang menegangkan seperrti itu...

Kemudian Chen Yuhang mengeluarkan ponselnya, dan memberikan ponselnya ke Gu Anbao.

Gu Anbao melihat ponsel Chen Yuhang, kemudian menatap dia sejenak, menundukkan kepalanya dan berkata, "Aku juga tidak ingin memainkan ponsel.."

Chen Yuhang tidak paham.

Saat ini robotnya jelas-jelas sedang tidak bahagia.

Bukankah tadi sedang baik-baik saja saat aku pergi? Bagaimana bisa itu berubah dalam sekejap? 

Dia tidak mau memikirkan hal-hal sepele dan membuang-buang waktunya, mungkin dia akan baik-baik saja sebentar lagi. Dia berhenti memikirkannya, dan mulai bekerja kembali.

Ai Lun masuk dan mengembalikan ponsel Gu Anbao.

Chen Yuhang meliriknya, untuk tahu apa perasaannya dapat berubah? Gu Anbao menerimanya, tapi dia tetap cemberut.

Chen Yuhang penasaran dengan penyebab yang membuatnya kesal.

"Kamu tidak mau membaca cerita lucu?" Tanya Chen Yuhang dengan suara yang terheran-heran.

Ekspresi Gu Anbao akhirnya berubah. Perlahan-lahan dia duduk tegak, menaruh kembali ponselnya ke dalam tasnya dan berkata, "Tidak tertarik..."

Chen Yuhang kembali terdiam dan merasa bingung. Dalam hati dia bertanya-tanya, apa mungkin dia marah padaku?

Jika dia tahu hal yang dipikirkan Chen Yuhang, dia mungkin akan merasa ini tidak adil. Berani-beraninya robot ini marah padanya? Tapi.. sejujurnya dia sedang tidak ingin melakukan apapun sekarang.

Matanya menatap mata Chen Yuhang, dia merasa ini lucu tapi juga bikin Chen Yuhang sedikit marah. Chen Yuhang tidak bisa memikirkan cara untuk menghadapi situasi macam ini. Dia pun mengalihkan perhatiannya pada dokumennya yang membosankan itu.

Chen Yuhang tidak berharap, kecanggungan ini akan berlanjut sampai dia pulang kerja.

Ketika pulang, Gu Anbao mengikuti robot nono kemanapun dia pergi. Melakukan pekerjaan rumah, membersihkan rumah, membuat kopi atau sesuatu. Tapi dia merasa pusing hari ini. Dia bahkan tidak menonton kartun favoritnya, hanya duduk di ruang tamu dan diam saja. Dia pergi mengambil kabel pengisian daya, dan mencolokkan sendiri.

Chen Yuhang masih memikirkannya.

Dia tiduran di kasur, raja iblis itu pun merasa tidak bisa tidur...

Chen Yuhang segera membuka pintu, dari sudut pandangannya, dia bisa melihat robotnya sedang meringkuk di sofa, beristirahat.

Chen Yuhang diam-diam menatap Gu Anbao.

Sama seperti yang dibilang Ai Si kebiasaannya benar-benar mirip seperti manusia. Ketika tidak ada seorangpun di malam hari, dia akan terbaring seperti orang tidur. Padahal bukankah robot tidak perlu tidur sama sekali?

Dia menutup pintu pelan-pelan, Chen Yuhang berbaring di tempat tidurnya. Dia menatap langit-langit, tiba-tiba dia bangun mengambil ponselnya di samping tempat tidur dan menelepon seseorang...

Suara Ai Lun di telepon, "Bos, kamu tidak tahu jam berapa sekarang? Kalau kamu tidak tahu, aku akan memberitahumu, jam dua pagi! dua pagi!"

"Ruan Ruan dia..." Chen Yuhang mengangkat kepalanya.

"Ruan Ruan? Ruan Ruan kenapa? Dia melarikan diri lagi? Cepat katakan!"

Chen Yuhang mengerutkan keningnya, tiba-tiba menyesal sudah menelepon.

"Dia sedikit salah hari ini." Chen Yuhang tidak bisa menjelaskannya. Dia hanya bisa menyimpulkan sesuatu dengan kata-kata yang sulit dipahami bawahannya ini.

Seketika suara Ai Si terdengar di ujung telepon merasa senang, "Sa...lah?! Ada apa? Bukankah tadi siang dia masih baik-baik saja?"

"Setelah kembali ke kantor, sepertinya..." Entah kenapa Chen Yuhang sulit menjelaskan, "Seperti.. marah padaku.."

Suara Ai Lun meninggi, "Marah? Setelah kencan buta?"

"Um… ya?" Chen Yuhang mengerutkan keningnya, mencoba berpikir, apakah ada hubungannya dengan kencan buta? Tapi dia tidak menyuruh apapun selain merekamkan video. Apakah dia marah karena merekam video?

"Hahahaha! Hei Yuhang! Ruan Ruan cemburu!" Ai Lun tertawa terbahak-bahak.

Chen Yuhang kembali bingung.

Cemburu?

Robot... cemburu?

"Kamu yakin tidak sedang bercanda?" Chen Yuhang meyakinkan lagi untuk memastikan maksud sekretarisnya.

"Aneh sekali! Bukankah kamu pernah bilang dia menyukaimu? Ini namanya efek awalnya. Paham? Dia mengikutimu setiap hari! jadi ini adalah awalnya! Normal jika dia cemburu. Dan kecerdasan buatan sudah mulai tumbuh dan semakin maju..." Ai Si ikut menyahut ucapan Chen Yuhang.

Kecerdasan buatan lagi...

Seperti biasa, Ai Si mulai tidak bisa berhenti berbicara di telepon dan berbicara tentang kecerdasan buatan lagi.

Chen Yuhang sakit kepala, dan tidak mampu mendengarkannya lagi, "Aku tanya padamu apa solusinya..."

"Bujuk dia!" Ai Lun menjawab singkat.

Membujuk?

Membujuk robot?

Chen Yuhang merasa ini sangat aneh, membujuk seseorang saja dia tidak pernah, apalagi membujuk robot?

"Apakah itu akan berhasil?"

"Pasti berhasil! Lihatkan mengapa dia begitu baik dengan Lulu, itu karena Lulu sering membujuknya! Memberi jepit rambut, case ponsel, Robot itu mudah dibujuknya..."

Chen Yuhang sedikit tertekan, "Keduanya menghabiskan uangku tahu!"

"Pfffft…."

Tawa Ai Lun semakin kencang, hingga ponselnya bergetar.

Chen Yuhang memikirkan perkataan Ai Si, menjauhkan teleponnya, menatap langit-langit..

Bagaimana aku bisa membujuknya?

Keesokan harinya...

Chen Yuhang bangun, dan melihat Gu Anbao.

Dia merasa sepertinya perasaan robotnya ini sudah mendingan...

Meskipun dia masih sedikit murung dan terlihat linglung. Dia berdiri di meja, memasukkan 2 bungkus gula ke dalam susu, dan memegang sendok perak dengan jari-jarinya yang ramping itu, bergerak perlahan.. mengaduk, hanya fokus pada minuman yang dibuatnya.

Gu Anbao melihat Chen Yuhang yang sedang menatapnya mengangkat kepalanya dan melihatnya, kemudian dengan cepat menundukkan kepalanya lagi. Dia pun meletakkan gelas susu itu di posisi semula, berbalik dan mulai membersihkan pakaiannya yang berantakan di ruang tamu.

Chen Yuhang duduk di meja makan, mengambil sandwich dan susunya seperti biasa, lalu memperhatikan Gu Anbao yang sedang sibuk, "Apakah ada yang ingin kamu inginkan?"

Gu Anbao selesai mengepak pakaiannya, lalu mengambil sepanci air untuk menyiram tanaman, sembari mendengar pertanyaan Chen Yuhang, melihatnya sekilas lalu kembali bekerja.

Chen Yuhang berdehem dan bertanya sekali lagi, "Atau... apakah kamu ingin pergi ke suatu tempat?"

Sebaliknya Gu Anbao menatap Chen Yuhang bingung, dia tidak yakin apa yang dikatakan direktur RK ini.

Chen Yuhang juga tidak paham dengan pemikiran robotnya.

Dia memikirkan cara untuk membujuk seseorang, mungkin salah satunya dengan memberikannya hadiah.

"Pakaian baru, tas baru, sepatu baru, semuanya boleh." Chen Yuhang mencoba membujuknya, "...adakah yang kamu suka?"

Gu Anbao terdiam, dan bertanya ragu-ragu, "Apapun boleh?"