Sekelompok orang itu mau tak mau menghirup udara dingin, hanya dengan mendengar dengan ucapan Liao San saja, mereka sudah ketakutan. Mereka tadinya telah melebih-lebihkan status Tuan Ming setinggi mungkin, tetapi setelah mereka mendengar kebenarannya, bayangan mereka rupanya jauh dari kenyataan. Tuan Ming itu bahkan tidak tahu bahwa seseorang mengatakan hal buruk tentang dirinya, hanya karena saudaranya telah mendengarnya dan menyampaikan padanya, dia bisa langsung menghancurkan Geng Kapak, bagaikan mempunyai kekuasaan dari langit.
"Bagaimana dengan rumor lainnya?" Tanya Yao Jie yang berbicara dengan gelisah. Dalam hatinya dia ketakutan, kalau saja… kalau saja bukan karena kakak iparnya segera bertindak untuk berlutut dan memohon belas kasihan, dia tidak bisa membayangkan konsekuensinya yang mereka terima.
"Rumor selanjutnya tidak begitu menakutkan." Liao San lalu menceritakan rumor lainnya tentang Tuan Ming. Rumor itu tentang seorang sosok dunia bawah tanah yang terkenal sebagai kaki tangannya, awalnya orang itu hanyalah seorang tukang parkir. Lalu, Tuan Ming pernah memujinya sekali karena telah membantunya parkir, status orang itu langsung melejit di dunia bawah tanah.
"Itu…" Anggota Geng Aoba membelalakkan matanya lagi mendengar cerita itu. Mereka tidak tahu sudah berapa kali terpana hari ini, mendengarkan cerita soal Tuan Ming yang legendaris itu bagaikan mendengarkan cerita dari buku-buku surgawi. Mereka berpikir jika ada pria yang sanggup menjadi seperti Tuan Ming baru dia disebut berhasil jadi pria sejati dalam hidup ini.
Plak!
Tiba-tiba Yao Jie menampar dirinya sendiri, lalu dengan sedih dia mengatakan, "Bodohnya diriku, kalau tahu Bu Guru Yang itu adalah gadisnya Tuan Ming harusnya aku ambil kesempatan itu. Siapa tahu aku bisa menjadi tangan kanannya juga."
"Sekarang kalian tahu kan kenapa aku harus berlutut dan meminta pengampunan?" Tanya Liao San yang memberi pandangan kosong kepada anggotanya.
"Iya." Sekelompok orang itu mengangguk lagi tanpa ada yang berani berkeluh.
"San Ge, terima kasih atas pencerahan mu kali ini. Untung saja kamu mengenali identitas Tuan Ming, kalau tidak, mungkin tidak ada satu pun dari kelompok kita yang akan bertahan. Kamu melakukan itu untuk kami, tapi kami malah berpikir macam-macam tentangmu." Semua anggota Geng Aoba berterima kasih pada Liao San dengan penuh rasa syukur sekaligus malu. Sekarang mereka benar-benar dapat memahami niat baik Liao San, mereka tahu bahwa apa yang dia katakan sebelumnya tidak berlebihan. Kalau pria itu benar-benar adalah Tuan Ming, mereka tidak akan bisa melarikan diri, walaupun dia tidak menghajar mereka, sudah pasti tuan Hong yang akan turun tangan membunuh mereka. Kalau bukan begitu, Tuan Hong serta Geng Aoba pasti akan dihancurkan oleh orang-orang Tuan Ming.
"Sesama saudara tidak perlu sungkan," ucap Liao San melambaikan tangannya.
"Kak San, kami tidak hanya mengucap syukur, kamu telah menyelamatkan hidup kami, kami tidak akan pernah meninggalkan kamu sendirian," kata mereka.
Liao San terkejut mendengarnya, tadinya dia berpikir bahwa akan dipandang rendah oleh semua anggotanya karena telah berlutut untuk memohon belas kasihan, tetapi dia tidak menyangka akan beruntung karena kemalangan yang dialaminya. Tanpa diduga, dia diakui oleh semua anggotanya dan mendapatkan kesetiaan mereka, benar-benar suatu kejutan.
"Kakak ipar, aku... aku telah menyinggung Tuan Ming, apakah aku akan mati?" Ucap Yao Jie dengan wajah sedih dan penuh ketakutan, kalimatnya membuat mereka kembali tercengang.
"Tidak, belum jelas apakah pria itu adalah Tuan Ming atau bukan, bahkan jika dugaanku benar, dia tidak akan peduli dengan kita lagi karena dia telah membiarkan kita pergi. Kalau Tuan Ming sudah membiarkan kita pergi, tentunya tidak ada yang akan menyelidiki hal ini lagi." Liao San berpikir sejenak, sementara semua orang yang mendengarkan hal itu benar-benar lega.
"Lain kali jangan cari masalah lagi, kurangi pergi ke bar. Kalau kamu bermasalah lagi aku sendiri yang akan mematahkan kakimu." Liao San memperingatkan Yao Jie.
"Iya, Kak." Yao Jie mengangguk lagi, hari ini benar-benar telah membuatnya takjub.
***
Di sisi lain, Yang Yuxi dengan cepat meninggalkan tempat kejadian setelah menendang Ye Ming. Dia tidak tahu apa yang terjadi di belakangnya dan tidak pula melihat kengerian yang Ye Ming ciptakan. Dia bahkan tidak bisa membayangkan hal itu terjadi.