"Nona Yang, tolong buka bajumu." ulang keduanya lagi.
"Tidak! Jangan mendekat, aku akan memukulmu." Yang Yuxi mengepalkan tangannya.
Syungg!
Gadis berpakaian cheongsam di sebelah kanan mengeluarkan pedang lentur dari pinggangnya.
"Mau apa kamu?!" tanya Yang Yuxi dengan panik.
"Mohon maaf." ucap gadis itu. Lalu pedang panjangnya menyabet ke arah Yang Yuxi membuatnya menjerit dan buru-buru mundur, tapi dia tetap tidak bisa kabur dari cahaya pedangnya.
Syungg!
Pedang lentur gadis itu berkelok-kelok membuat Yang Yuxi bisa merasakan angin kencang di sekelilingnya, ada gelombang kesejukan yang dirasakannya. Dia hanya bisa menutup matanya dengan ketakutan dan tidak berani bergerak karena takut kalau salah melangkah akan terkena pedang itu. Dalam benaknya, dia mengira riwayatnya akan tamat kali ini, tetapi beberapa saat kemudian tidak terdengar lagi bunyi hunusan pedang itu.
Yang Yuxi kemudian membuka matanya dengan hati-hati, di depannya tampak kain-kain telah mengambang. Pandangannya beralih ke tubuhnya yang hanya mengenakan pakaian dalam saja, ternyata saat tarian pedang tadi, pakaiannya telah dihancurkan hingga berkeping-keping.
"Aahh!" Yang Yuxi menjerit dan buru-buru melingkarkan tangannya ke dadanya. Dia yang sangat panik merasa perlu menutupi bagian bawah juga, tetapi bagaimana dengan bagian atas? Dia lalu mencoba menurunkan satu tangan untuk menutupi bagian bawah, tetapi dia kan tidak bisa menutupi bagian atas hanya dengan satu tangan saja. Ye Ming menatapnya yang sibuk dengan tangannya dan akhirnya dia menutupi tubuhnya dengan postur memutar yang aneh. Baru saja akan menarik napas lega, dia dibawa oleh kedua gadis berpakaian cheongsam itu ke arah kolam pemandian air panas.
Ketika tubuh Yang Yuxi baru saja memasuki kolam pemandian air panas, dia langsung terkejut karena merasakan sesuatu mencium kulitnya. Sejak tadi dia hanya fokus pada Ye Ming dan tidak melihat keberadaan ikan-ikan di dalam kolam itu. "Lepaskan aku!" Yang Yuxi berteriak. Tubuhnya jadi sedikit bergetar geli karena ikan-ikan yang terus menciumi kulitnya.
"Nona Yang sungguh beruntung bisa berendam di kolam air panas bersama Tuan Muda kami. Ada banyak gadis, bahkan pria yang ingin berendam bersamanya tetapi mereka tidak bisa." tutur gadis berpakaian cheongsam di sebelah kiri.
"Kalau kamu suka, kamu saja yang berendam dengannya!" ucap Yang Yuxi.
"Bagaimana bisa kami pantas untuk hal ini." Kedua gadis berpakaian cheongsam itu menggelengkan kepalanya.
"Ye Ming, apa yang kamu inginkan?!" tanya Yang Yuxi sambil memelototi Ye Ming. Namun, dia langsung mengubah nada bicaranya begitu sadar betapa menyeramkannya pria itu, dia juga merasa tidak bisa membela diri, dirinya terlalu lemah dan ada orang-orang suruhannya pula. "Ye Ming, tuan Muda Ming, tolong lepaskan aku pergi. Kamu sangat dipuja oleh siapapun, gadis mana yang tidak bisa kamu miliki? Seperti kedua gadis di belakang ini, mereka jauh lebih baik dariku, mereka cantik dan jago Kung Fu pula, buat apa kamu mempermalukan gadis sepertiku?"
"Kamu memohon padaku?" Ye Ming tiba-tiba buka suara.
"Ya, aku mohon tolong biarkan aku pergi." ujar Yang Yuxi sembari menundukkan kepalanya. Dalam hati dia tidak ikhlas, tapi lawan di sampingnya sangat kuat sehingga dia harus melakukan hal itu.
"Sudah terlambat." Ye Ming dengan dingin melontarkan dua kata itu. Yang Yuxi geram dengan kenyataan, bahwa dia tidak bisa naik dan menggigit bajingan itu. "Tidak ada yang berani menentangku sebelumnya, tetapi kamu justru telah berulang kali melakukan itu, menggigitku, menendangku, bahkan mengancamku, menurutmu aku akan membiarkanmu pergi begitu saja?" Ye Ming lalu berdiri dan berjalan menuju Yang Yuxi.